TRIBUNWOW.COM - Tiga jurnalis terbunuh kurang dalam satu minggu, dua ditembak mati sedangkan satu lainnya ditemukan tewas di bagasi mobil di Meksiko.
Meksiko adalah satu di antara tempat paling berbahaya di dunia bagi jurnalis, sebab banyak kasus pembunuhan yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Pejabat setempat mengatakan pada hari Sabtu (3/8/2019) bahwa minggu itu adalah minggu yang paling mematikan bagi wartawan di Meksiko pada tahun ini.
Pada hari Jumat (2/8/2019), ada dua jurnalis yang telah ditembak mati dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
• AJI Jakarta Sebut Ada 26 Kasus Kekerasan pada Jurnalis Tak Diproses, Minta Polisi agar Transparan
Korban pertama adalah Edgar Alberto Nava, yang sempat menerbitkan berita tentang kota pesisir Zihuatanejo di halaman Facebooknya.
Ia ditembak mati di sebuah restoran di negara bagian Guerrero.
Belum diketahui apakah kematian Nava yang bekerja sebagai direktur media online di Zihuatanejo itu, ada hubunganya dengan pekerjaannya sebagai jurnalis.
Sedangkan di hari yang sama korban kedua, Jorge Celestino Ruiz Vazquez juga ditembak mati di negara bagian timur Veracruz.
Menurut sebuah sumber dari kepolisian kepada kantor berita Agence France-Presse rumah dan mobil milik Vazquez juga sempat ditembaki pada bulan Oktober 2018 lalu.
Vazquez bekerja surat kabar El Grafico de Xalapa.
Diketahui karena kematian Vazquez, rekannya di kantor berhenti menulis nama mereka di artikel-artikel untuk menghindari diri dari kejadian yang tidak diinginkan.
• Inilah Sosok Polisi yang Viral Ajak Sulap Jurnalis Asing saat Aksi Massa 22 Mei, Berikut Kisahnya
Sementara itu sebelumnya pada Kamis (1/8/2019), jurnalis Rogelio Barragan ditemukan tewas di bagasi sebuah kendaraan di negara bagian Morelos.
Komite yang bertugas melindungi jurnalis (CPJ) mengatakan bahwa tubuh Barragan ada tanda-tanda penyiksaan.
Barragan sendiri adalah pendiri situs web berita Guerrero Al Instante yang berbasis di Chilpancingo, ibu kota negara bagian Guerrero.
Sama seperti rekan kerja Vazquez , rekan kerja Barragan juga telah berhenti menulis nama pada artikel-artikel yang membahas tentang kejahatan dan kekerasan.
• Kisah Guru yang Gagal Selamatkan Mahasiswanya saat Terjun dari Pesawat di Ketinggian 3.700 Kaki