TRIBUNWOW.COM - Persib Bandung harus mengakui kemenangan Arema FC pada pertandingan laga tunda pekan keempat Liga 1 2019, di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tim yang berjuluk Maung Bandung tersebut harus mengakui keunggulan tim Singo Edan, karena Arema FC berhasil mencukur Persib Bandung dengan skor 5-1.
Diketahui sebelumnya bahwa Persib Bandung mendapatkan teror dari oknum suporter.
Oleh karena itu, Ketua Panitia Pelaksana (panpel) Arema FC Abdul Harris sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan Persib Bandung ketika berada di Malang.
"Saya pribadi dan panpel Arema FC memohon maaf kepada Persib Bandung atas pelayanan kami selama mereka di sini," kata Abdul Harris, seperti yang dikutip dari Suryamalang.com, Kamis (1/8/2019).
Selain itu, penyebab terjadinya keterlambatan jadwal keberangkatan Persib Bandung menuju ke Stadion Kanjuruhan, Malang, adalah karena miskomunikasi petugas lapangan dan panpel Arema FC.
"Kami tegaskan itu bukan unsur kesengajaan. Ada miskomunikasi antara petugas di lapangan dan petugas kami," kata Abdul Harris.
• Kalah dari Arema, Markas Persib Bandung Jadi Sasaran Oknum Suporter, Robert Alberts Beri Tanggapan
Pihak penpel Arema FC sesungguhnya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada semua tim yang akan bertanding melawan Arema FC tidak terkecuali yaitu Persib Bandung.
Diketahui sebelumnya, manajemen Persib Bandung telah melaporkan kejadian teror sebelum pertandingan Arema FC vs Persib Bandung kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada tanggal 30 Juli 2019.
Laporan tersebut bertujuan supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti yang dialami Persib Bandung ketika di Malang.
• Persib Bandung Kena Teror, Robert Alberts: Bobotoh Tidak Perlu Tunjukan Cara yang Sama untuk Menang
Laporan tersebut disampaikan melalui surat dengan nomor 22/DIR-PBB/VII/2019 dengan tujuan kepada PT LIB.
Tembusan surat itu diketahui kepada Plt. Ketua Umum PSSI Iwan Budianto, Sekjend PSSI Ratu Tisha, Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan Kemenpora.
Berikut ini adalah isi permohonan Persib Bandung, dikutip TribunWow.com dari Persib.co.id:
1. Bahwa pada hari Senin, 29 Juli 2019 pukul 15.30-16.30 WIB, Tim PERSIB Bandung melaksanakan Official Training (OT) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Setelah Tim PERSIB Bandung melaksanakan OT pada saat ofisial & pemain naik bus pariwisata untuk kembali ke hotel, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan yang diarahkan ke bus pariwisata dan berbicara kasar.
2. Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 pukul 02.30 WIB, oknum pendukung tim Arema FC menyalakan mercon/petasan di sekitar hotel tempat menginap Tim PERSIB Bandung sehingga mengganggu jam tidur dan istirahat ofisial dan pemain Tim PERSIB Bandung dan petugas keamanan hotel tidak bisa memberhentikan kejadian menyalakan mercon/petasan yang terjadi lebih kurang 1 jam. Kejadian ini sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain Tim Persib Bandung karena waktu tidur dan istirahatnya sangat terganggu.
3. Bahwa pada hari Selasa, 30 Juli 2019 sekitar pukul 13.30 telah terjadi kesepakatan dengan panpel Arema FC bahwa tim Persib akan berangkat dari hotel pukul 15.30 dengan mengendarai bus menuju hotel terdekat dari Stadion Kanjuruhan, untuk kemudian berpindah ke kendaraan Rantis milik Kepolisian. Akan tetapi, Tim PERSIB masih belum bisa berangkat ke stadion Kanjuruhan karena adanya miskomunikasi oleh panpel berdasarkan surat Rekomendasi Izin Keramaian No: Rek/000099/VII/YAN.2.1/2019DITINTELKAMKapolda (terlampir), sehingga Tim Persib baru berangkat dari hotel pukul 16.29 dengan menggunakan kendaraan Rantis (meskipun kami tidak setuju menggunakan kendaraan Rantis menuju stadion Kanjuruhan).
4. Terlampir disampaikan video tayangan-tayangan kejadian tersebut diatas.
5. Kejadian tersebut diatas bukanlah kejadian yang pertama, karena tahun lalu, pelatih kepala Tim PERSIB Bandung juga mengalami pendarahan di kepala karena adanya pelemparan botol oleh oknum supporter Arema Malang.
• Persib Bandung Ingin Datangkan Kiper Asing, Ini Sejarah Kiper Asing yang Pernah Dimiliki
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhansiwara)
WOW TODAY :