TRIBUNWOW.COM - Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Khilafah DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Mashuri menegaskan kelompoknya tak akan berubah menjadi partai politik.
Awit Mashuri menegaskan pihaknya akan turut membangun Indonesia, namun bukan partai politik.
Hal itu Awit Mashuri ungkapkan melalui acara 'Mata Najwa' unggahan kanal Youtube Najwa Shihab pada Rabu, (31/7/2019).
Awalnya, politikus PKB, Maman Imanulhaq yang turut datang ke acara tersebut menyarankan agar FPI menjadi partai politik.
"Dari sisi politik ustaz, makanya menurut saya kalau FPI jadi partai politik itu lebih efektif," saran Maman Imanulhaq.
Mendengar pernyataan itu, Awit Mashuri langsung memotong pembicaraan Maman Imanulhaq.
• Politisi PKB Ceritakan Pernah Dipukuli Oknum FPI pada 2008, Ini yang Diucapkan Gus Dur Waktu Itu
"FPI enggak akan jadi partai politik," jawab Awit Mashuri.
Namun, Maman Imanulhaq kembali menyarankan, agar FPI menjadi partai politik.
Sehingga, FPI dapat membuktikkan bahwa apakah rakyat benar-benar menginginkan kelompok tersebut.
"Karena apakah nanti dipilih oleh rakyat, itu bagus," saran Maman Imanulhaq lagi.
"FPI tidak akan menjadi partai politik," tegas Awit Mashuri lagi.
Kemudian, Maman Imanulhaq bertanya lagi soal tanggung jawab FPI.
"Saya ingin memberi masukan, diskursus menarik, karena kita akan mempertanyakan profesionalisme ke kepolisian, dan ini penting akan dibawa kita ke forum DPR RI," tanya Maman Imanulhaq.
• FPI Sebut Jenis Pendukung Prabowo dari yang Tak Suka Jokowi hingga Die Hard, 212 Masuk yang Mana?
Demi menjawab pertanyaan tersebut, Awit Mashuri hanya menegaskan FPI akan selalu konsisten untuk turut menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Intinya, FPI siap tampil untuk bangsa Indonesia ini demi kebaikan bersama," tegas Awit Mashuri.
Selain itu, Awit Mashuri menjelaskan bahwa FPI mengajarkan khilafah yang sesuai dengan NKRI.
"Tidak ada perbedaan, kami tetap NKRI, kami tetap Pancasila, kami hanya ingin mengajak negara-negara Islam di dunia ini membangun ekonomi umat, untuk menjaga keselamatan umat Islam yang dizalimi setiap saat," lanjutnya lagi.
Lihat video mulai 8:33:
Pada kesempatan itu, Awit Mashuri juga membeberkan sejumlah hal bahwa tuduhan FPI anti Pancasila itu tidak benar.
Satu di antara bukti-bukti FPI merupakan ormas yang sesuai dengan Pancasila, yakni tanggal didirikannya ormas yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
• FPI: PA 212 Bukan Gerakan Politik yang Mengidolakan Prabowo-Sandi
"FPI didirikan atau dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus, di mana 17 Agustus kita tahu Hari Kemerdekaan Indonesia," tegas Awit Mashuri.
Awit Mashuri lalu menantang bahwa tidak ada ormas selain FPI yang didirikan pada 17 Agustus.
"Dan silahkan cek ormas mana yang deklarasinya tanggal 17 Agustus, Alhamdulillah kita Front Pembela Islam di situ saja sudah terlihat bahwa kita NKRI banget," katanya.
Kemudian, Awit Mashur memaparkan asas dari FPI.
"Lalu di dalam asas Front Pembela Islam ini adalah ormas Islam, berakidahkan Ahlu Sunnah Wal Jamaah, di mana fiqih kami bermahzab Imam Syafi'i, kemudian Aqidah kami Abu Hasan Ta'Sya'ari, Tasawufnya Imam Ghazali."
• Juru Bicara FPI Sebut PA 212 Tak Tertarik dengan Politik Nasi Goreng dan Nasi Uduk hingga Bagi Kursi
"Artinya dalam sudut pandang tentang bahwa kami berpancasila, tak usah diragukan," katanya.
Mendengar itu, Najwa Shihab lantas bertanya bukti eksplisit bahwa FPI bukan anti Pancasila.
"Apakah tercantum eksplisit?," tanya Najwa Shihab.
"Ya, kalau FPI bertentangan dengan Pancasila, saya yakin dari awal kami mendaftarkan sebagai ormas tidak akan diterima di negeri ini," jawab Awit Mashuri.
Sehingga kini, Awit Mashuri bertanya-tanya mengapa perpanjangan FPI sekarang dipermasalahkan.
Padahal, FPI sudah berjalan hingga 21 tahun.
Sementara itu, masa berlaku izin berdirinya FPI sudah habis pada 21 Juni 2019.
"Tapi Alhamdulillah dalam waktu 21 tahun, Front Pembela Islam ada di Indonesia di mana-mana saja."
"Ini kan sekarang saja nih kelihatannya agak dipermasalahkan masalah perpanjangan," lanjutnya.
Lihat Videonya mulai menit ke 4:20
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: