Kabar Tokoh

Reaksi Effendi Ghazali Dengar Curhatan Sandiaga Tak Diajak Prabowo Bertemu Megawati: Saya Sedih Lho

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali memberikan reaksi terkait penuturan Mantan Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno.

TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali memberikan reaksi terkait penuturan Mantan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno.

Diketahui sebelumnya, Sandiaga Uno membongkar ucapan Mantan Capres 02, Prabowo Subianto, yang mengatakan dirinya tidak dilibatkan dalam pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati.

Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkap keduanya dari program 'Indonesia Lawyers Club', melalui siaran YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (31/7/2019).

Effendi mulanya mengatakan dirinya akan berterus terang dengan hal yang membuatnya sedih.

"Saya tadi sedih lho, sudah disinggung juga oleh Bang Fahri Hamzah, ini bukti bahwa saya ke siapa saja kalau saya merasa ada sesuatu enggak benar saya sampaikan," ujar Effendi.

Ia lalu mengaku sedih saat mendengar penuturan Sandiaga terkait ia tak diajak Prabowo bertemu Megawati.

"Saya sedih lho waktu Sandiaga Uno bilang ada pemberitaun kepada dia bahwa 'you will not be include', itu saya sedih lho," paparnya.

Singgung Jokowi sambil Gebrak Meja di ILC, Fahri Hamzah: Enggak Usah Bikin Masalah yang Tak Perlu

Pakar Komunikasi Politik, Effendi Gazali memberikan reaksi terkait penuturan Mantan Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno. (Capture Youtube Indonesia Lawyers Club)

Effendi mengatakan tidak masalah jika menyebut perkataan itu sebagai bentuk sedang ditinggalkan.

"Enggak apa-apa, itu juga enggak enak untuk menyebutkan bahwa itu sedang ditinggalkan juga. Enggak apa-apa kita harus lurus saja malam ini," ujarnya.

Selain itu, Effendi juga menyinggung kalimat para tokoh parpol yang selalu menyebut pemberian kursi kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).

"Banyak kalimat yang mengatakan kami tidak minta, tapi itu hak prerogatif dari presiden, itu agak sama dengan teman saya Bung Permadi yang mengatakan 'sudah tidak ada lagi cebong dan kampret', tapi diulang-ulang," singgung Effendi.

Haikal Hassan Ungkap Posisi PA 212 di Pemerintahan setelah Pertemuan Gondangdia dan Teuku Umar

Menurutnya, hal itu justru seakan sedang meminta berulang kali.

"Itu lagi ulang-ulang kok, itu lagi ada cebong dan kampret, mending mutan aja sekalian, itu hampir sama itu 'hak prerogatif presiden, tapi kami tidak minta' iya Anda diam-diam minta sebetulnya, tapi 'saya lagi enggak minta lho'," kritik Effendi memancing senyum dari narasumber lainnya.

Lihat di Menit ke 2.32:

Sandiaga Tak Dilibatkan Prabowo

Sebelumnya, Sandiaga yang turut menjadi narasumber mengungkapkan ia tak dilibatkan dalam pertemuan dengan Megawati.

"Pak Prabowo menyampaikan, akan ada pertemuan, pertemuan itu tinggal menunggu waktu tapi Pak Prabowo menyampaikan, kalau tidak ada yang berubah, pertemuan itu akan terjadi besok, dan tempatnya itu sudah malam sebetulnya, dan belum diketahui tempatnya di mana," ujar Sandiaga Uno.

"Pak Prabowo menyampaikan pakai Bahasa Inggris saya ingat, this meeting will not include you, jadi saya memang tidak dilibatkan."

"Menurut saya Pak Prabowo sangat terbuka, dan Pak Prabowo menghargai posisi saya, dan tentunya saya sampaikan, pertemuan itu pasti ditanggapi positif oleh masyarakat baik pendukung Pak Prabowo maupun pendukung Jokowi dan masyarakat secara luas," terang Sandiaga Uno.

Kemendagri Tak Laporkan Akun yang Bahas Jual Beli Data NIK dan KK: Harusnya Diberi Penghargaan

Selain itu, Sandiaga Uno juga menjelaskan bahwa ada banyak pendukung Prabowo yang awalnya tak setuju dengan pertemuan tersebut.

"Memang dari sebagian pendukung Indonesia, pendukung pak Prabowo yang fanatik, menganggap tentunya ini suatu yang sangat disesalkan," jelas Sandiaga Uno.

"Tapi setelah saya temui satu per satu, mereka dapat mengerti karena Pak Prabowo mengedepankan kepentingan bangsa dan negara kepentingan rakyat," imbuhnya.

Lihat videonya di menit awal:

Sandiaga Uno Minta Jokowi Segera Bekerja

Mantan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno memberikan saran kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk segera bekerja tak perlu menunggu Oktober.

Dilansir TribunWow.com, hal itu diungkapkan Sandiaga Uno saat menjadi narasumber dalam acara 'Indonesia Lawyers Club' yang diunggah dalam kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, pada Selasa, (30/7/2019).

Sandiaga Uno awalnya meminta agar Jokowi segera menyusun menteri kabinet sesegera mungkin dan tak perlu menunggu Bulan Oktober.

Diketahui pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih akan dilakukan pada 20 Oktober 2019 mendatang.

"Sebenarnya Pak Presiden bisa kerja sekarang. Enggak perlu nunggu Oktober. Kalau mau ganti menteri, bisa ganti sekarang, kenapa mesti nunggu Oktober?," ujar Sandiaga Uno.

Ia lalu menuturkan apabila pihaknya bisa membantu untuk memberi usulan mengenai solusi yang ada.

"Kalau misalnya kita bisa membantu bahwa presiden ini lho masalah-masalah kita lapangan kerja tidak tercipta, kenapa?," papar Sandiaga Uno.

• Golkar Siap Usung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pemilihan Calon Wali Kota Medan 2020

Calon wakil presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Sandiaga Uno saat berada di acara Indonesia Lawyers Club, Rabu (31/7/2019) (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

Sandiaga Uno mengatakan dirinya pernah bertanya dengan para investor.

"Saya tanya-tanya pembisnis, gimana 17 April sudah selesai dong sekarang kalian investasi, 'oh tunggu kabinet' ini kan akhirnya wait and see wait and see," papar Sandiaga Uno.

"Tiba-tiba nanti setelah Oktober, 'bagaimana? Investasi enggak? Oh mau tunggu 2020, kapan investasinya, kapan kerjanya?," papar Sandiaga Uno.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Mariah Gipty)

WOW TODAY: