Terkini Ibu Kota

Data AirVisual: Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Nomor Satu di Dunia, Tangsel Paling Polusi

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polusi udara terlihat di langit Jakarta akhir tahun 2018. Menurut pantauan kualitas udara yang dilakukan Greenpeace, selama Januari hingga Juni 2017, kualitas udara di Jabodetabek terindikasi memasuki level tidak sehat (unhealthy) bagi manusia.

TRIBUNWOW.COM - Situs pendataan kualitas udara AirVisual menunjukkan wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai tempat dengan kualitas udara terburuk nomor satu di dunia, Senin (19/7/2019) pagi.

Dikutip TribunWow.com dari AirVisual.com, Senin (19/7/2019), kualitas udara Jakarta memiliki air quality index (AQI) 180 yang mana penyumbang terbesar adalah wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) dengan AQI 194.

Setelah Tangsel, ada daerah Pegadungan (189), Pejaten Barat (182), Rawamangun (179), hingga wilayah Mangga Dua Selatan (172).

Setelah Jakarta, menyusul kota-kota lain seperti Johannesburg Afrika Selatan (158), Tashkent Uzbekistan (122), Dubai Uni Emirat Arab (118), hingga Tehran Iran (104).

Dari lima besar itu, yang masuk dalam kategori udara tidak sehat mutlak adalah Jakarta dan Johannesburg.

Sementara lainnya masuk kategori tidak sehat untuk orang-orang tertentu.

Ratusan Bus Transjakarta Terbengkalai di Dramaga Bogor Ternyata Milik Perusahaan Pailit

 

Peringkat kualitas udara terburuk di dunia. Jakarta nomor satu. (airvisual.com)

Kronologi Laga PSM Makassar Vs Persija Jakarta Ditunda hingga Suporter Dipanah saat Keluar Stadion

Pagi ini wilayah Jakarta tercatat dengan 29 derajat, kelembaban 70%, serta tekanan 1013 mb.

Dengan demikian, tidak disarankan untuk beraktivitas di luar ruangan, apalagi tanpa menggunakan masker.

Jendela dan pintu rumah sangat dianjurkan untuk tetap tertutup serta menyalakan air purifier di dalam rumah.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (29/7/2019), sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan 14 rencana untuk mengatasi polusi udara Jakarta.

Semua rencana yang tercantum dalam peta jalan bertajuk 'Jakarta Cleaner Air' itu memang akan dikerjakan sampai 2030 nanti dengan perkiraan udara di Jakarta sudah bersih.

Bapak dan 2 Anak Tewas di Tol Cipali, Wakil Gubernur Lampung dan Ratusan Pelayat Datangi Rumah Duka

"14 rencana aksi, antara lain monitoring kualitas udara, pengembangan transportasi umum ramah lingkungan, penerapan uji emisi kendaraan bermotor," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih, Jumat (26/7/2019).

Rencana pemprov lainnya adalah mengendalikan kualitas udara dari kegiatan industri dan penyediaan bahan bakar ramah lingkungan.

Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah kendaraan bermotor yang mencapai 17 juta unit menyumbang buruknya kualitas udara di Ibu Kota yang dihasilkan akibat residu polutan.

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyebut sumber pencemaran di Jakarta bukan cuma kendaraan bermotor yang menyumbang sekitar 44 persen.

Penyumbang polusi lainnya adalah PLTU (14 persen), pembakaran di proses industri (19 persen), pembakaran biomassa dan sampah (13 persen), debu jalanan (5 persen), proses konstruksi (2 persen), dan rumah tangga (3 persen).

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

WOW TODAY: