TRIBUNWOW.COM - Ekonom Senior, Rizal Ramli, tampak menyoroti keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut korupsi di Indonesia.
Rizal Ramli menilai KPK cenderung tidak berani jika kasus yang ditangani berhubungan dengan kekuasaan atau petinggi negara, seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube indonesia Lawyers Club yang diunggah Rabu (24/7/2019).
Awalnya, Rizal Ramli menilai lembaga negara yang seharusnya memberantas korupsi ternyata tidak efektif dalam menjalankan kewajibannya.
• Jokowi Tak Jadi Bertemu Prabowo Subianto, Setkab Sebut Pertemuan Hanya dengan Megawati
Ia melihat lembaga negara seperti jaksa dan kepolisian tidak menjalankan tugas dengan baik jika menangani kasus yang berhubungan dengan kekuasaan.
"Lembaga yang harusnya sikat korupsi seperti polisi dan jaksa enggak efektif, apalagi menyangkut kasus-kasus yang besar yang ada hubungannya dengan kekuasaan dan sebagainya," lanjutnya.
Lebih lanjut, Rizal Ramli mengibaratkan korupsi di Indonesia dengan istilah 'Ikan Busuk'.
"Saya percaya ikan busuk itu mulai dari kepalanya, jadi kita kalau mau ngomong anti korupsi kita musti pegang kepalanya dulu, yang lain otomatis ikut kok, gampang," ujar Rizal.
• Wahana Kora-kora di Pekalongan Roboh, 4 Remaja Terjatuh, 1 Meninggal Dunia
Dalam hal ini ia memberikan contoh Bulog yang setelah dibenahi dapat menghemat anggaran sebesar 5 triliun rupiah.
Hal tersebut dapat dilakukan jika pemimpin lembaga juga sudah dibenahi, maka orang dengan jabatan dibawahnya akan mengikuti dengan mudah.
"Bulog bisa hemat 5 triliun karena kita kasih contoh, kebawah ikut, jadi enggak berani (korupsi)," ungkapnya.
Rizal Ramli menambahkan bahwa memberantas korupsi itu dilakukan mulai dari kasus besar baru ke kasus-kasus kecil.
"Jadi harus mulai pemberantasan korupsi mulai dari kepalanya, bukan dari yang kecil-kecil," ujarnya.
Rizal Ramli juga tampak menyoroti rekrutmen anggota kepolisian.
"Saya mohon maaf, rekruitmen dan promosi (Polri) banyak enggak beresnya, pakai uang," ujarnya.
"Kecuali polisinya dibersihkan dulu seperti di Hongkong."
"Selama polisi tidak membenahi, susah lah kredibilitas dibawa," lanjutnya.
• Sembilan dari 11 Jenderal Polri Lolos Uji Kompetensi Capim KPK, Ini Daftar Namanya
Rizal Ramli lantas menilai KPK cenderung tidak berani jika kasus yang ditangani berhubungan dengan kekuasaan petinggi negara
"Artinya apa, dari berbagai kasus ini, kalau kasus yang besar menyangkut yang kuasa, KPK kalau berani dikerjain," tutur Rizal Ramli.
"Biasanya malah cenderung jadi enggak berani," lanjutnya.
Lihat video berikut ini mulai menit 3.10:
(TribunWow.com/ Jayanti Tri Utami)
WOW TODAY: