TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji akan menampilkan karya dari para seniman lokal setelah dibongkarnya instalasi bambu Getih Getah karya Joko Avianto.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Anies Baswedan berharap karya-karya dari seniman dari Jakarta hingga seluruh Indonesia itu bisa ditampilkan di Ibu Kota.
"Insya Allah nanti ke depannya akan lebih banyak lagi karya-karya seni dari Jakarta dan seluruh Indonesia tampil di ibu kota," ucap Anies Baswedan, Minggu (21/7/2019) di Lapangan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
"Kota ini harus menjadi kota milik semua," imbuh dia.
• Jawaban Anies Baswedan atas Kritikan soal Bambu Getah Getih, Alasan Dibongkar hingga Manfaat
Lebih lanjut, Anies Baswedan menuturkan penampilan karya dari seniman lokal adalah fungsi dari pemerintah.
Menurutnya, Pemrov DKI Jakarta tengah mengembangkan tradisi dan karya seni asal Indonesia.
"Izinkan tempat ini menjadi tempat berkembangnya perekonomian rakyat kebanyakan," kata Anies.
• Anies Baswedan ke Kolombia dan Amerika untuk Event DKI Jakarta, Bahas Agenda Apa Saja?
Sebelumnya, Anies Baswedan juga memberikan penjelasan soal kritikan hingga dibongkarnya instalasi bambu Getih Getah.
Hal itu disampaikannya melalui akun Instagramnnya, @aniesbaswedan, pada Sabtu (20/7/2019).
Anies Baswedan menyebut, instalasi bambu yang terpasang di Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu diperuntukkan untuk Asian Games pada Agustus 2018 dan tidak permanen.
Menurutnya, instalasi bambu itu diproyeksikan hanya bertahan 6 bulan.
"Kemarin teman-teman jurnalis di Balaikota, banyak yang tanya soal instalasi bambu Getih Getah karya Mas Joko Avianto.
Pertama, instalasi itu bagian dari penyambutan acara Asian Games Agustus tahun lalu. Sebagaimana berbagai atribut yang dipasang di sekitar Senayan dan berbagai wilayah Jakarta, itu semua bukan permanen. Seselesainya Asian Games maka semua atribut dilepas kembali.
Begitu juga dengan instalasi Bambu ini, tidak permanen. Saat itu diproyeksikan bisa bertahan 6 bulan. Ternyata malah bisa tahan lebih lama. Dan, kini memang sudah waktunya untuk diturunkan. Tidak ada yang aneh, selesai acara ya diturunkan," tulis Anies Baswedan.
Anies Baswedan lantas memberikan penjelasan soal biaya pembuatan instalasi bambu itu.
Dikatakannya, dana yang dikeluarkan pemerintah bertujuan untuk menggerakkan perekonomian.
"Kedua, soal biaya. Perlu disadari bahwa pengeluaran pemerintah itu beda dengan pengeluaran perusahaan atau pribadi. Pengeluaran pemerintah juga bertujuan menggerakkan perekonomian, meratakan manfaat anggaran untuk orang banyak. Apalagi, jika penerima manfaat itu adalah kelompok-kelompok masyarakat yg jarang menerimanya. Itu prinsip dasar ekonomi makro.
Karena itu kita sengaja memilih instalasi dari bahan bambu agar dana itu menjangkau petani bambu, seniman bambu, dan tenaga kerja terampil di bidang bambu. Jasa angkutan, para tukang yg memasang hingga tukang yang membongkar. Itu semua adalah akibat dari pilihan material bambu; Ia menggerakkan ekonomi lokal, kecil dan rakyat kebanyakan.
• Fakta Bambu Getih Getah di DKI Jakarta, Karya Seni Seharga Rp 550 Juta yang Hanya bertahan 11 Bulan
Bambunya dari Jawa Barat, petaninya tentu lokal. Dana itu diterima bukan oleh pelaku ekonomi raksasa, tapi justru oleh pelaku ekonomi mikro dan kecil.
Ke depannya Jakarta justru perlu lebih banyak memberikan anggaran untuk para seniman, apalagi jika karya mereka menggunakan material lokal dan menggerakkan ekonomi rakyat kebanyakan.
Ketiga, soal karya seni itu sendiri. Alhamdulillah, syukur tak terhingga banyaknya warga yg sudah menyaksikan, menikmati dan berswafoto di depan #GetihGetah itu.
Karya bambunya pernah dipampang di Esplanade Singapura, Yokohama dan Frankfurt. Kita senang ada putra bangsa, seorang seniman berkelas, Joko Avianto yang seni bambunya ikut mewarnai pusat kota Jakarta selama hampir setahun.
Seni bambu karya Joko Avianto itu bukan hanya jadi tamu memesona di negeri orang, tapi juga tuan rumah di negeri sendiri!" tulis Anies Baswedan.
(TribunWow.com)
WOW TODAY