TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyebut presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan rivalnya di Pilpres 2019, Prabowo Subianto, sudah saling berdekatan.
Mahfud MD menyebut elite politik dari kubu Jokowi dan Prabowo sebenarnya sudah mulai rekonsiliasi, hanya saja para pendukungnya di media sosial masih berseteru hingga suasana politik masih panas.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat dirinya mengisi acara di Probolinggo, Jawa Timur, seperti unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (5/7/2019).
Dalam pernyataannya, Mahfud MD menegaskan bahwa para politisi antara koalisi dan oposisi sebenarnya sudah memulai proses rekonsiliasi.
• Cak Imin Merasa Pantas jadi Ketua MPR, Maruf Amin: Saya Dukung
• Diminta Sudjiwo Tedjo untuk Lakukan Ini, Mahfud MD: Kalau Diperintah Dia Saya Tak Bisa Tolak
"Ya menurut saya tokoh-tokohnya saja, sekarang kan sudah mulai ya, sekarang sebenarnya rekonsiliasi itu sudah mulai berproses," kata Mahfud MD.
Mahfud MD menganggap yang hingga kini masih berseteru hanya segelintir pendukung yang didominasi pengguna medsos.
Ia menyebutnya sebagai musim cyber army di mana para pengguna medsos tampak kuat dalam saling menyerang namun wujudnya di kehidupan nyata tidak demikian.
"Sekarang itu yang keras-keras itu kan tinggal sedikit, yang lebih banyak medsosnya daripada orangnya."
"Karena sekarang musim cyber army, tentara cyber, orangnya tuh kalau dicari kayaknya enggak ada, tapi medsosnya ramai," terang Mahfud MD.
• Mahfud MD Kaget Disebut Sudjiwo Tedjo Pro Jokowi, Karni Ilyas Juga Bantah Disebut Pro Prabowo
Mahfud MD menyebut orang-orang dengan wujud fisik yang jelas, seperti para politisi, sudah saling berkomunikasi dan menurunkan ketegangan politik.
"Kalau orang yang bentuknya fisik itu sekarang sudah mulai saling pendekatan, termasuk antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah saling berdekatan. Timnya sudah saling berdekatan," tuturnya.
Menurut Mahfud MD, pihak oposisi memang tak ada pilihan setelah putusan MK yang kemudian dilanjutkan penetapan KPU yang memilih Jokowi dan Ma'ruf Amin menjadi presiden dan wakil presiden 2019-2024.
"Karena (oposisi) tidak pilihan lain, sesudah MK memutus, semua harus ikut. Hukmul hakim ilzamun wa yarfa'ul khilaf, katanya gitu, kalau hakim sudah memutus, perbedaan harus diakhiri," pungkasnya.
Berikut video lengkapnya (menit ke-0.43):
• Sebut Surya Paloh hingga Cak Imin Hanya Lihat Kekuasaan, Arief Puyuono: Tak Mengerti Pikiran Jokowi
Makna Rekonsiliasi bagi Mahfud MD
Mahfud MD menuturkan banyak yang salah paham menganai makna rekonsiliasi, seperti yang ia paparkan dalam program Indonesia Lawyers Club bertema 'Wajah Demokrasi Kita', Selasa (2/7/2019).
"Jadi sekarang ini kan ada seruan rekonsiliasi, banyak yang salah paham, rekonsiliasi itu seakan-akan bergabung menjadi satu," ujar Mahfud MD.
"Rekonsiliasi itu, bagi saya, bagi kita adalah menghentikan pertikaian dan kembali ke posisi masing-masing. Di dalam menjalankan konstitusi. Oleh sebab itu rekonsiliasi jangan diartikan bergabung ikut ke pemerintah semua, tidak," paparnya.
Menurut Mahfud MD, undang-undang tidak mengatur mengenai kubu oposisi maupun koalisi.
"Maka di dalam rekonsiliasi itu ada konsep koalisi atau oposisi. Koalisi atau oposisi itu bukan konsep hukum, adalah konsep politik, di dalam hukum tidak ada kata itu. Undang-undang apa coba tidak ada soal koalisi, oposisi, tidak ada."
"Tetapi di dalam politik diperbolehkan. Anda di dalam rekonsiliasi, boleh bergabung padahal sebelumnya musuh, itu boleh secara hukum pun secara moral kata Mas Budiman (politisi PDIP) tidak tepat," kata Mahfud MD.
"Tapi kata yang lain tidak apa, itu soal pilihan saja," tambahnya.
• Prediksi Andre Rosiade soal Langkah Sandiaga Uno di Kancah Politik, Tetap Dampingi Prabowo?
Berikut video lengkapnya:
(TribunWow.com/Ifa Nabila/Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: