TRIBUNWOW.COM - Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Benny Ramdhani memberikan tanggapan atas pernyataan Gerindra yang menyebut masih ada relawan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang belum menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa hasil Pilpres 2019.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Benny saat menjadi narasumber dalam Dialog Kompas Petang di kanal YouTube KompasTV, Kamis (4/7/2019)
Sebagaimana diketahui, Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade sebelumnya sempat menyebutkan, ada 40 persen pendukung dan relawan yang belum bisa menerima putusan MK yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 ini.
• Pengakuan Pendukung yang Tak Terima atas Sikap Relawan Prabowo Tanggapi Putusan MK: Jangan Khianati
Menanggapi hal tersebut, Benny lantas menyinggung soal kepemimpinan Prabowo.
Hal ini berawal dari pembawa acara KompasTV yang memberikan pertanyaan pada Benny terkait relawan tersebut.
"Kalau sampai ada relawan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang sampai saat ini belum menerima putusan Mahkamah Konstitusi, menurut Bang Benny?" tanya pembawa acara.
Benny menjawab dengan menyinggung soal pentingnya seorang pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.
"Tidak hanya pandangan, kesadaran, tapi kepemimpinan politik yang kuat, strong leader, itu juga penting," kata Benny.
Ia lantas mencontohkan soal kepemimpinan yang kuat ini pada Jokowi.
"Pak Jokowi misalnya, telah memberikan contoh. Saat Mahkamah Konstitusi menggelar persidangan, Pak Jokowi memberikan komando tidak ada satupun manusia pendukung saya (Jokowi) maupun relawan yang turun ke jalan," ujar Benny.
"Itu dipatuhi loh," sambung dia.
• Video Detik-detik Relawan Prabowo-Sandi Ricuh Sikapi Putusan MK, Begini Penjelasan Gerindra
Benny lantas mengungkapkan, hal serupa belum ia lihat pada diri Prabowo.
Ia menilai Prabowo belum menampilkan diri sebagai seorang pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan kuat.
"Ya berarti ada sisi negatif, dan ada kelemahan pada sisi Prabowo, dia belum atau tidak menampilkan sebagai strong leader," ujar Benny.
Benny bahkan menganalogikan hal ini dengan kepemimpinan seorang panglima perang di medan pertempuran.
"Panglima perang yang baik itu adalah panglima perang yang efektif untuk memerintahkan prajuritnya untuk masuk ke medan pertempuran," papar Benny.
"Tapi dia juga sangat didengar oleh pasukannya di mana ada perintah pasukannya untuk kembali ke barak atau ke markas," sambung dia.
Simak videonya mulai menit ke 7.44:
Sementara itu diberitakan dari video unggahan kanal YouTube KompasTV, Kamis (4/7/2019) sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade mengakui sebagian relawan masih tidak terima dengan hasil putusan MK.
Hal ini disampaikannya, menanggapi terjadinya kericuhan di acara pembacaan sikap koalisi dan relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Korpas) terkait putusan MK di Jakarta, Selasa (2/7/2019) kemarin.
Kericuhan terjadi karena para relawan menolak pernyataan sikap yang disampaikan dalam acara tersebut.
• Di ILC, Kuasa Hukum Tim 02 Ungkap Prabowo Marah karena Disebut Telah Lapang Dada Terima Putusan MK
Andre menjelaskan, sebagian besar relawan telah menerima putusan MK dan menyerahkan langkah selanjutnya pada Prabowo-Sandi.
Namun, masih ada 40 persen relawan yang belum menerima hasi putusan tersebut.
Andre Rosiade juga membantah acara ini digagas Seknas Prabowo-Sandi yang telah bubar pasca putusan MK tentang sengketa Pilpres 2019.
"Jadi kita telah melakukan survei, 60 persen pendukung Pak Prabowo itu sudah bisa menerima hasil keputusan MK. 60 Persen sudah menerima, legowo. Yang 40 persen terbagi dua, 25 persen terserah Pak Prabowo mau rekonsiliasi atau tidak, yang 15 persen menolak," ucap Andre.
"Jadi, tapi berdasarkan survei mayoritas pendukung Pak Prabowo menginginkan yang terbaik bagi bangsa dan negara."
Sementara itu mengutip Kompas.com, Andre mengklaim, ada relawan yang sengaja ingin memicu keributan dalam acara tersebut.
Menurutnya, relawan tersebut secara sengaja menyusupkan kalimat sikap yang sebelumnya tak didiskusikan oleh relawan lain, sehingga menyebabkan terjadinya kericuhan.
"Kami menyayangkan ada relawan yang sengaja memicu dengan mengundang lalu tiba-tiba menyusupkan kata-kata itu, padahal tidak pernah didiskusikan dengan peserta," kata Andre, Kamis (4/7/2019).
• Kronologi Acara Pembacaan Sikap Relawan Prabowo-Sandi Ricuh, Ada yang Merasa Dijebak
Andre menjelaskan, seharusnya ada diskusi dan kesepakatan yang dicapai seluruh peserta acara sebelum membacakan pernyataan sikap tersebut.
Jika kalimat yang belum disepakati muncul dalam pembacaan sikap, terlebih jika kalimatnya tidak sepaham dengan peserta lainnya, tentu pernyataan sikap tersebut tidaklah sesuai.
"Itu menurut saya nggak elok," ujar Andre.
Meski demikian, Andre memaparkan, membuat acara pernyataan sikap tersebut adalah hak setiap relawan.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY: