TRIBUNWOW.COM - Bali atau dikenal dengan sebutan Pulau Dewata sangat mendunia.
Wisata alam, religi, hiburan, kunjungan dinas, berkerja, ataupun menuntut ilmu, biasa dilakukan seseorang saat berada di Bali.
Namun, jika kamu baru pertama kali ke Bali, ada baiknya terlebih dahulu mencari tahu hal-hal apa saja yang diperbolehkan hingga dilarang untuk dilakukan.
Agar liburanmu selama di Bali jauh lebih tenang dan terbebas dari masalah yang mungkin bisa terjadi.
Pada dasarnya ada beberapa tindak kecerobohan yang sebaiknya kamu hindari.
• Ombak Besar Terjadi di Pantai Kuta Bali, Pasang hingga Masuk ke Daratan dan Menggenangi Trotoar
Karena kita adalah pendatang baru atau wisatawan di Bali, sebaiknya untuk ikut menghormati dan melakukan aturan yang berlaku di sana.
Dikutip oleh Tribun-Bali.com dari balitoursclub.net, ada hal-hal yang dilarang untuk dilakukan saat berada di Bali.
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat Anda liburan di Pulau Bali tersebut.
Sehingga sesuatu yang memang tidak boleh dilakukan atau hal tidak pantas bisa dihindari.
Larangan atau pantangan tersebut berlaku bagi semua orang tidak hanya pendatang ataupun wisatawan, termasuk juga warga lokal.
Ada sejumlah larangan atau aturan adat ada yang tertulis dalam bentuk awig-awig yang tentunya diberlakukan sanksi adat juga.
Berikut 6 larangan atau pantangan saat Anda berlibur di Bali. Yang belum mengetahui informasi tersebut, wajib dibaca sampai akhir.
• Kini Jadi Penjual Soto, Mantan Napiter Bom Bali Mengaku Lebih Sulit Racik Bumbu Dapur daripada Bom
1. Khusus wanita yang Sedang Datang Bulan
Bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang berkunjung ke tempat suci Pura. Menurut kepercayaan setempat, jika itu dilanggar bisa terjadi hal-hal buruk.
2. Menghormati Hari Raya Nyepi
Saat perayaan Hari Raya Nyepi, siapa saja tidak boleh keluar rumah, menyalakan lampu, beraktivitas ataupun membuat kegaduhan.
Jika itu dilanggar akan dikenakan sanksi adat yang sanksinya disesuaikan dengan awig desa adat pakraman bersangkutan.
Namun, tentu berbeda saat keadaan darurat.
3. Perhatikan Pakaian Yah
Banyak pura di Bali dijadikan sebagai objek wisata.
Tak sedikit, orang asing di luar warga Hindu yang datang berkunjung, untuk setiap pengunjung ke tempat suci wajib memakai kamben (kain) dan selendang diikatkan di pinggang.
Kalau itu tidak dilakukan anda tidak boleh masuk atau bisa ditegur oleh petugas atau warga setempat.
• Ini Penampakan Gerhana Matahari Total 3 Juli 2019 yang Diabadikan NASA, Dilihat melalui Chile
4. Jaga Ucapan Juga
Tak boleh berbicara kasar, membuat onar baik di kawasan tempat suci, seperti naik ke pelinggih (bangunan suci) atau perbuatan tercela lainnya itu tidak boleh dilakukan.
5. Saat Ada Upacara ke Agamaan di Jalan
Jika Anda dalam perjalanan, kemudian berpapasan dengan sekumupulan warga yang sedang beribadah, makan sebaikanya bertindak biasa.
Jangan sampai mengumpat ataupun membunyikan klakson berulang-ulang saat jalanan macet karena sedang dalam prosesi upacara keagamaan seperti Ngaben ataupun Melasti.
6. Perhatikan! Selalu Ada Sesajian
Dengan sengaja menginjak persembahan seperti sesajen berupa canang, yang banyak dilakukan di pinggir jalan atau pada trotoar, merupakan hal yang paling dilarang.
Jika tidak sengaja terinjak juga itu tidak masalah, namun akan lebih baik bilang maaf kepada orang disana atau minimal maaf dalam hati saja.
(Rizki Laelani)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 6 Larangan Saat Liburan di Bali yang Perlu Diperhatikan, Wanita Datang Bulan hingga Canang
WOW TODAY: