TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sempat menyebut Partai Gerindra kemungkinan besar akan bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Mahfud MD juga menyebut partai yang akan tetap bertahan menjadi oposisi pemerintah adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara itu, Ketua Departemen Politik Dewan Pimpinan PKS Pipin Sopian menyebut pihaknya sudah mengajak Gerindra agar tetap menjadi oposisi.
Hal tersebut diungkapkan Pipin dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Senin (1/7/2019).
Ketua Departemen Politik Dewan Pimpinan PKS Pipin Sopian, Senin (1/7/2019) (YouTube KOMPASTV)
• Mahfud MD: Gerindra, PAN, Demokrat akan Bergabung, Tinggal PKS
Pipin pun menceritakan sudah ada beberapa pihak yang mengajak PKS untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi untuk membangun bangsa.
Namun Pipin menegaskan bahwa suara mayoritas PKS adalah agar partai ini tetap berada di luar pemerintahan.
"Kita di PKS memang ada misalnya sebagian yang menyarankan agar berada sudah di pemerintahan, membangun bangsa bersama-sama," kata Pipin.
"Tetapi memang arus besarnya memang menginginkan berada di luar pemerintahan," tambahnya.
PKS yang pernah berada di dalam dan di luar pemerintah pun tidak ingin sampai semua partai memutuskan bergabung dengan pemerintah.
"Kami pernah di luar dan di dalam pemerintahan, sama-sama mulia tapi kita melihat bahwa kondisinya saat ini ketika semuanya berharap ditarik ke dalam pemerintahan."
"Maka harus ada satu partai atau beberapa partai," kata Pipin.
• Sempat Sebut Ucapan Selamat Budaya Barat, Sandiaga Uno Akhirnya Beri Ucapan ke Jokowi-Maruf
Pipin menyebut PKS sudah mengajak partai yang diketuai Prabowo Subianto itu untuk tetap menjadi oposisi pemerintah Jokowi.
"Dan tentu kami mengajak Gerindra sejak awal, dari kemarin juga dalam rapat-rapat 'Ayo, lebih baik kita lanjutkan (jadi oposisi)' begitu," ujarnya.
Namun Pipin tidak memungkiri bahwa setelah Koalisi Adil dan Makmur dibubarkan Prabowo pada Jumat (28/6/2019), ada beberapa partai yang memutuskan bergabung dengan Jokowi.
"Tapi memang ada partai yang akhirnya dikembalikan ke masing-masing internal, saya kira itu baik karena masing-masing punya kedaulatan di internal masing-masing partai," terangnya.
• Tak Kaget Partai Mantan Koalisi BPN Gabung ke Jokowi, Gerindra: Kita Mendengar Ada Proposal Segala
Ke depannya, Pipin tak ingin masyarakat memiliki pemikiran bahwa oposisi selalu buruk dan koalisi pemerintah selalu baik.
"Saya ingin masyarakat semua publik tidak melihat bahwa di dalam atau di luar, terutama di luar seakan-akan itu negatif, tetapi di dalam itu baik," kata Pipin.
Pipin menegaskan bahwa oposisi dan koalisi memang dibutuhkan sebagai penyeimbang pemerintahan.
Berikut video lengkapnya (menit ke-11.46):
• Ditanya Kapan Bertemu Jokowi, Sandiaga Uno: Tentunya Segera, Pak Prabowo Sedang Susun Satu Pemikiran
Diketahui, Mahfud MD menyebut ada tiga partai yang hampir dapat dipastikan akan bergabung pada koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf.
Di antaranya adalah Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Demokrat, sedangkan PKS bertahan menjadi oposisi.
Hal tersebut diungkapkan Mahfud MD dalam wawancara unggahan kanal YouTube metrotvnews, Minggu (30/6/2019).
"Dan kemarin sudah terjadi kan, pertama BPN sudah dinyatakan bubar, kemudian koalisi paslon 02 bubar, partainya disilakan sendiri-sendiri."
"Dan hampir dapat dipastikan tiga partai, Gerindra, PAN, dan Demokrat itu akan bergabung, tinggal PKS yang tidak," terang Mahfud MD.
Berikut video lengkapnya:
• BPN Resmi Bubar, Yusril Sebut Kemungkinan TKN Juga Berakhir setelah Jokowi-Maruf Dilantik
PKS Tak Ingin Koalisi dengan Pemerintah
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengungkapkan partainya tak ingin koalisi dengan pemerintahan periode tahun 2019-2024.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV, Mardani mengungkapkan akan menjadi partai oposisi yang kritis terhadap pemerintahan nanti, Minggu (30/6/2019).
"Ya PKS keputusannya akan ditentukan dalam musyawarah Majelis Syuro," ujar Mardani.
"Kalau saya pribadi tetap melaungkan mari sebagai bagian yang menyatu dengan etika."
"Sebelumnya kita menjadi kompetitornya Pak Jokowi, sekarang sudah tidak ada kompetisi."
• Andalkan Pengalaman 10 Tahun di Pemerintahan, Syarief Hasan Ingin Demokrat Berkoalisi dengan Jokowi
"Pak Jokowi menang, kita menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif begitu," sambungnya.
Terkait sikap partainya, Mardani kemudian mengungkapkan alasan mengapa PKS memilih untuk tetap menjadi oposisi.
Dijelaskannya, partai oposisi masih diperlukan untuk mengontrol pemerintahan.
"PKS tentu ingin mencoba agar koalisi yang bertransformasi ini tetap dapat efektif untuk mengontrol pemerintahan," tegas Mardani.
Berikut video lengkapnya:
(TribunWow.com/Ifa Nabila/Atri Wahyu Mukti)
WOW TODAY: