TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade memberikan tanggapan atas pernyataan Kader Partai Demokrat Andi Arief yang 'menyerang' saksi 02, Agus Maksum dan BPN terkait masalah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.
Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Andre Rosiade saat menjadi narasumber Kompas Petang seperti tampak dalam saluran YouTube KompasTV, Sabtu (22/6/2019).
Dalam diskusi yang bertajuk 'Demokrat Tinggalkan BPN sebelum Putusan MK' ini, news anchor KompasTV awalnya menunjukkan kicauan Andi Arief di Twitter @AndiArief__ yang diunggah pada Selasa (18/6/2019) malam lalu.
• Pakar Singgung Proporsi Waktu dan Perlakuan Hakim pada 01, 02, dan KPU saat Beri Penilaian soal MK
Dalam kicauan tersebut, Andi Arief menyebutkan bahwa Agus Maksum dan BPN harus bertanggung jawab atas tuduhan yang menyebutkan bahwa DPT adalah payung kecurangan.
Andi Arief menilai, jutaan rakyat tertipu karena mempercayai 'tuduhan' tersebut.
Ia bahkan menyinggung soal akun anonim pendukung 02.
Andi Arief menyebutkan, memercayai Agus Maksum sama saja dengan memercayai akun-akun tersebut.
"Agus Maksum dan BPN harus bertanggung jawab atas tuduhan DPT sebagai payung kecurangan.
Jutaan rakyat 'tertipu' bahkan ada yang lakukan tindakan tidak rasional karena mempercayai informasi itu.
Mempercayai Agus Maksum sama dengan mempercayai akun anonim yang selama ini mendukung 02," tulis Andi Arief.
• Sikap yang akan Dilakukan Kuasa Hukum 02 jika MK Putuskan Prabowo Kalah dan Jokowi Menang
Andre lantas diminta untuk memberikan tanggapannya atas kicauan tersebut.
Namun, Andre mengaku enggan untuk menanggapi hal tersebut karena Andi Arief sendiri tidak memiliki otoritas hukum untuk ditanggapi.
"Pernyataan Andi Arief bukan hal yang penting untuk kami tanggapi. Karena beliau tidak punya otoritatif, bukan kuasa hukum, bukan hakim konstitusi, bukan pihak termohon ataupun pihak terkait, ngapain kami tanggapi?" kata Andre.
Andre bahkan menyebut Andi Arief sebagai orang yang sedang ingin mencari perhatian saja.
"Anggap aja ini orang yang ingin cari perhatian di saat kami semua lagi fokus bersidang di Mahkamah konstitusi," ujarnya.
Meski menyatakan tidak ingin menanggapi, Andre tetap mempertanyakan apakah ini merupakan pernyataan atas persetujuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ataukah hanya pernyataan pribadi saja.
Pasalnya, terang Andre, Andi Arief merupakan satu dari sejumlah orang yang diketahui sebagai komunikator politiknya SBY.
"Kalau nggak salah Pak SBY itu punya sembilan orang komunikator politik. (contohnya) Andi Arief, Ferdinand Hutahaean, juga Jansen Sitindaon yang memang hari-hari menempel dengan Pak SBY. Menjadi teman diskusi politiknya Pak SBY," kata Andre.
"Saya nggak tahu apakah memang ini design yang disetujui Pak SBY atau tidak, atau ini pendapat pribadi mereka, tapi bagi kami, kami nggak ngurusin deh," sambung dia.
• Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Acungkan Jempol saat Tanggapi Ahli dari Jokowi-Maruf di Sidang MK
Andre menegaskan, pihaknya saat ini hanya berfokus pada proses sengketa yang masih berjalan di Mahkamah Konstitusi saja.
"Kami fokus bagaimana sekarang, ini kan mulai Senin RPH Mahkamah Konstitusi. Lami akan membangun narasi dan opini sedemikian rupa, karena kita tahu di pihak sana mereka sudah mempersiapkan diskusi-diskusi untuk membangun narasi," kata Andre.
"Kita tahu, jadi lebih baik kami fokus urusin itu daripada urus Andi Arief sama Ferdinand," tandasnya kemudian.
Simak videonya di sini:
(TribunWow.com/Ananda Putri/Roifah)
WOW TODAY