Pilpres 2019

Karena Dukung 02, Jansen Sitindaon Sebut Demokrat Kehilangan Hampir 2 Juta Suara: Saking Seriusnya

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan berulang kali bahwa partainya serius dalam berusaha memenangkan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menegaskan berulang kali bahwa partainya sangat serius dalam berusaha memenangkan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal ini diungkapkannya, saat menjadi narasumber dalam program tayangan metrotvnews, Senin (10/6/2019).

"Sekali lagi saya sampaikan, Partai Demokrat ini serius memenangkan Pak Prabowo, itulah yang saya sampaikan tadi itu," ujar Jansen.

Ia mengatakan dalam mengusahakan kemenangan kubu 02, Partai Demokrat rela kehilangan hampir 2 juta suara.

"Dan bahkan saking seriusnya memenangkan Pak Prabowo ini ya, kita itu kehilangan hampir 2 juta suara di daerah-daerah yang minoritas, yang selama ini memang pemilih Partai Demokrat contohnya di Bangka Belitung, di Sulawesi Utara," jelasnya.

"Sedangkan ada istilah di Sulawesi Utara itu, jika ada 6 kursi di Sulawesi Utara itu yang kita rebut itu hanya 5."

Bantahan Gerindra soal Alasan Rachland Nashidik Bubarkan Koalisi: Tentu Koalisi Masih Kami Butuhkan

Tak hanya itu ia juga menjelaskan telah memberikan kemenangan di TPS (tempat pengambilan suara) wilayah Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Di Bali kita kehilangan kursi, di NTT (Nusa Tenggara Timur) kita kehilangan, saya tadi sudah menunjukkan fakta, di Pacitan Pak Prabowo menang, di Cikeas, TPS AHY, di TPS saya sendiri Pak Prabowo menang begitu," ungkapnya.

"Jadi kalau kemudian ada tuduhan Partai Demokrat tidak serius memenangkan Pak Prabowo, itu jauhkan dari pikiran teman-teman semua lah."

Ia kembali menegaskan Demokrat tidak pernah bermain dua kaki.

"Saya dulu dipanggil Pak SBY, 'Jansen, kamu siap ditempatkan di garda depan untuk memenangkan Pak Prabowo?" ujarnya menirukan perkataan SBY pada dirinya.

Soal Tudingan Pelanggaran oleh Maruf Amin, Yusril: Tenang Saja, Bakal Kami Patahkan

Diungkapkannya, tanpa memandang wilayahnya, di Tapanuli yang minorotas mendukung Prabowo, ia menyanggupi tugas dari SBY.

Sebelumnya, Pengamat Politik yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari yang turut menjadi narasumber menilai Partai Demokrat telah separuh hati sejak awal bergabung ke dalam koalisi 02.

"Jadi memang saya melihat keberadaan Dekmokrat dalam 02 ini koalisi setengah hati ya, pertama, dulu mau dimulai itu titik berangkatnya berbeda, jadi Demokrat meminta AHY jadi cawapres, tetapi Prabowo menghendaki nama yang lain.

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan berulang kali bahwa partainya serius dalam berusaha memenangkan kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Capture Metro TV)

Yang kedua ia menilai pada proses kampanye, manuver politik yang dilakukan oleh 02 itu tidak sama cara berfikirnya dengan partai Demokrat khususnya Pak SBY.

Yang ketiga, ia berpendapat mengenai hasil rekapitulasi oleh KPU.

"Memang cara pandang terhadap pemilu ini sangat lain ternyata, jadi kalau Bang Jansen mengatakan kalau hasil rekapitulasi sudah sikeluarkan KPU maka pertandaningan sudah selesai, berapa pun skornya diakui," ungkapnya.

"Dan kita saksikan ini hal ini menjadi tradisi di Demokrat."

Ia lantas menuturkan melihat hal yang sama saat AHY kalah pilkada dahulu, Demokrat tak menungu KPU hanya melihat quick count dan meyakini kalah.

Lihat videonya di menit ke 26.05

Gerindra Sebut Demokrat sering Serang Prabowo

Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan sejumlah kader Partai Demokrat melakukan serangan kepada Prabowo-Sandi.

Dilansir oleh TribunWow.com, Selasa (11/6/2019), ungkapan ini disampaikan Andre melalui acara 'Layar Demokrasi' di CNN Indonesia.

Mulanya Andre menjelaskan bahwa di awal bentukan koalisi, sejumlah kader Demokrat sangat getol menyuarakan dukungannya kepada Prabowo-Sandi.

Diketahui, hal itu tampak berbeda setelah paslon o1 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperoleh suara terbanyak dan memenangkan Pilpres 2019.

Terkait itu, Andre menyatakan bahwa pihaknya juga tidak mengerti mengapa ada buzzer, hingga kader Demokrat sendiri yang membuat serangan kepada Prabowo-Sandi pasca-pengumuman hasil rekapitulasi suara pilpres.

Ia menjelaskan bahwa serangan-serangan itu berasal dari komunikator Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Andi Arief, Ferdinand Hutahaean, dan Rachland Nashidik.

Terkait Tudingan Pelanggaran oleh Maruf Amin, KPU: Kita Pastikan Semua Pasangan Calon Penuhi Syarat

Ia memaparkan bahwa contoh serangan itu berasal dari kicauan kader Demokrat yang masuk ke ranah personal.

Dijelaskan Andre, hal itu lah yang membuat kesal pendukung kubu 02.

Dengan begitu, Andre menyatakan bahwa sudah saatnya kubu 02 harus bersikap tegas dalam menanggapi sikap para elite Demokrat.

"Lihat saja, bisa dilihat twitnya agak personal," ungkap Andre.

"Tentu ini menimbulkan kegerahan dari pendukung Prabowo-Sandi."

"Selama ini kita sudah bersabar, saatnya kita bersikap tegas," sambungnya.

Simak videonya dari menit 13.00

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Atri)

WOW TODAY