TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade membantah soal alasan Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik yang meminta supaya Capres Prabowo Subianto membubarkan koalisi kubu 02.
Diketahui bahwa Rachland mengusulkan hal tersebut lantaran partai politik dianggap sudah tidak berpengaruh dalam menghadapi gugatan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Menanggapi hal itu, Andre menegaskan bahwa hingga kini koalisi antar partai politik sebenarnya masih diperlukan.
"Pertama saya ingin sampaikan bahwa koalisi tentu masih kami butuhkan ya," ujar Andre, dilansir oleh Kompas TV, Selasa (11/6/2019).
"Karena kami dalam rangka saat ini melakukan gugatan ke MK," sambungnya.
• Mengaku Tak Terima Prabowo-Sandi Diserang Kader Demokrat, Gerindra: Jika Ingin Keluar Koalisi, Pamit
Ia menjelaskan bahwa partai politik yang tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, masih berjuang bersama untuk memenangkan hasil gugatan sengketa pilpres.
"Nah selama melakukan gugatan ke MK itu, koalisi Prabowo-Sandi masih solid bersama-sama BPN untuk mempersiapkan materi gugatan dan lain-lainnya," jelas Andre.
Andre justru mengaku bingung, dan menduga pernyataan yang disampaikan Rachland berkaitan dengan keinginannya untuk menduduki kursi menteri di pemerintahan 2019-2024.
"Saya juga bingung mengapa Rachland mengeluarkan pernyataan itu," jelas Andre.
"Mungkin saja Bang Rachland sudah kebelet ingin keluar dari koalisi dengan harapan di sebelah dapat kursi menteri untuk resuffle Juni dan Juli ini, silakan tanya beliau," sambungnya.
• TKN Aria Bima Bicarakan soal Peluang yang Sama jika Gerindra Ingin Gabung di Pemerintahan Jokowi
Kembali lagi Andre menggaris bawahi, bahwa koalisi antar partai politik di kubu 02 masih diperlukan untuk memenangkan gugatan sengketa hasil pilpres.
"Yang jelas kami BPN Prabowo-Sandi lalu partai koalisi yang lain masih merasakan koalisi ini dibutuhkan untuk mengawal gugatan di MK," tandasnya.
Simak videonya.
• Gerindra Ungkap Ada Serangan ke Prabowo Berasal dari Demokrat, Andi Arief hingga Rachland Nashidik
Ungkapan Rachland
Sementara itu diketahui, tidak hanya meminta pada Prabowo saja, namun Rachland juga meminta supaya Capres Joko Widodo (Jokowi) ikut membubarkan koalisi partai politik .
Hal itu disampaikan Rachalnd melalui akun twitternya, @RachlandNashidik, minggu (9/6/2019).
Berikut kicauan lengkap dari Rachland, dikutip dari Kompas.com.
"Anjuran yang sama, bubarkan koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @Jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput.
(Perkubuan) Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa.
Pak @Prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai.
Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," tulis Rachland.
• Majelis Tinggi Demokrat Bicarakan Kemungkinan Partainya Nyatakan Sikap Tak Harus Tunggu Putusan MK
Tanggapan TKN
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN) Ace Hasan Syadzily mengaku tak sependapat dengan usulan untuk koalisi bubar.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (10/6/2019), Ace memberikan bandingan pada Pilpres 2009 lalu.
Yakni saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpasangan dengan Boediono, koalisi parpol pendukung pasangan SBY-Boediono tidak dibubarkan dan malah diinstitusionalisasikan dalam bentuk sekretariat gabungan (Setgab).
"Saya kira tidak perlu dibubarkan ya. Dulu waktu zaman SBY, koalisi pendukung Presiden SBY-Boediono juga tidak dibubarkan. Bahkan terinstitusionalisasi dalam sekretariat gabungan (Setgab) yang terdiri atas partai politik pendukung SBY dalam Pilpres 2009 yang lalu plus Partai Golkar waktu itu," kata Ace, Minggu (9/6/2019).
• TKN Jokowi-Maruf Amin Minta MK Tolak Seluruh Perbaikan Gugatan Prabowo-Sandi, Ini Alasannya
Dilanjutkannya, apabila alasan dibubarkan agar masyarakat tidak berkubu, menurutnya masyarakat telah paham bahwa pilpres selesai.
"Kalau alasannya agar masyarakat tidak ada kubu-kubuan di akar rumput, itu tergantung elite politiknya. Sejauh ini masyarakat sudah menganggap selesai kok dengan pilpres," kata Ace.
"Masyarakat sudah menerima siapapun yang menang menjadi presiden terpilih dalam pemilu 2019. Yang belum siap justru para elitnya yang memprovokasi untuk tidak menerima hasil pilpres dan tidak siap kalah," tambah dia.
(TribunWow.com/Atri/Roifah)
WOW TODAY: