Pilpres 2019

Demokrat Sebut Sandiaga Dipaksakan Jadi Cawapres Prabowo, Jansen: Yang Kami Butuh Bukan Banyak Uang

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP partai Demokrat, Jansen Sitindaon mengungkit masalah pemilihan calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto dalam maju pemilihan presiden 2019 di kubu 02.

Dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Kompas Tv, Senin (10/6/2019), Jansen mulanya menyebut nama cawapres Prabowo terpilih saat ini, Sandiaga Uno dahulu tidak masuk dalam daftar cawapres kubu 02.

Disebutkan Jansen, nama Sandi tak tampak di satu lembaga survei pun saat itu.

"Kami itu sangat taat, Partai Demokrat itu sangat percaya dengan survei, sebagai panduan kita untuk mengambil kebijakan dan keputusan, ketika itu Demokrat menyampaikan Bang Sandi ini belum ada namanya," ujar Jansen.

Ferdinand Hutahaean: Keberadaan Kami di Koalisi 02 Hanya Tinggal Catatan dan Nama Saja

Jansen lantas mengeluhkan jika Sandi belum diungkit namanya dalam lembaga survei, belum ada elektabilitasnya.

"Dalam survei yang dikeluarkan lah dari lembaga-lembaga survei begitu, belum bunyi namanya, belum muncul elektabilitasnya, apa kita paksakan ini," ungkapnya.

"Okelah memang punya banyak uang."

Ditegaskannya, calon yang seharusnya mendampingi Prabowo bukan dilihat dari uang yang dimilikinya, namun elektabilitasnya.

"Yang kita butuhkan utnuk mengarungi politik kita yang luas ini, 17 ribu pulau ini bukan banyak uang, tapi banyak elektabilitas."

Menurutnya, Demokrat saat itu tak mau Sandi yang maju walaupun Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak juga terpilih.

"Jadi kalau kita mau menang, apa tidak sebaikanya kita cari calon yang lain kalau kalian tidak mau AHY."

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Bicarakan soal Belum Adanya Pertemuan Khusus, Demokrat Akui Tak Tahu Jadwal Prabowo

Dikeluhkannya, Prabowo kala itu tetap menolak saran lain dan menjadikan Sandi sebagai wakilnya.

"Tapi Pak Prabowo tetap mengambil sikap saya ingin dengan Sandi, makanya waktu deklarasi di Kartanegara Demokrat tidak dilibatkan, tidak ikut di situ kan. Itu masukan dari kami," pungkasnya.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY