TRIBUNWOW.COM - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 02, Sandiaga Uno menanggapi soal isu akan adanya kerusuhan lebih besar terkait keputusan pengumuman gugatan hasil pilpres oleh Mahkamah Konstitusi (MK) nanti.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Sandi dalam sesi wawancara acara 'Layar Demokrasi' di CNN Indonesia, Rabu (5/6/2019).
Mulanya pembawa acara menyinggung soal beredarnya isu akan terjadi aksi protes lebih besar dari Aksi 22 Mei diujung keputusan MK.
"Banyak yang menduga, nanti di ujung keputusan MK akan ada demo lagi dan protes besar-besaran," ujar pembawa acara.
"Itu tanggapan dari Sandiaga Uno seperti apa?" tanyanya kemudian.
• Ditanya Apa Ekspektasinya dalam Sidang Pertama Gugatan Hasil Pilpres Nanti, Ini Jawaban Sandiaga Uno
Menanggapi hal itu, Sandi menjelaskan, sebenarnya masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa hak untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Begini ya saya sampaikan bahwa hak masyarakat untuk mengungkapkan pendapatnya dan menyampaikan aspirasinya itu dijamin oleh Undang-Undang Dasar kita," jelas Sandi.
"Tapi yang perlu saya tekankan yaitu semua harus dalam koridor hukum."
"Jadi kalau misalnya ada yang ingin menyampaikan aspirasinya ya tentu harus sesuai dengan koridor hukum."
"Dan itu yang harus kami sampaikan," sambungnya.
Kemudian Sandi menuturkan, tentu fakta atas gugatan yang dilayangkan pihaknya akan diungkap dalam persidangan.
"Seperti kita ketahui bahwa sidang MK ini hanya kurang lebih 14 hari dan di situ tentunya akan diungkapkan bukti-bukti dan fakta persidangannya itu akan disiarkan secara langsung," ungkap Sandi.
• Komentar Mahfud MD soal Pertemuan Jokowi-Prabowo Belum Terlaksana, Singgung Ada Pihak yang Memaksa
Untuk itu ia meminta kepada masyarakat supaya tidak terpengaruh akan isu yang beredar.
"Bagi masyarakat saya ingin mengimbau, menjaga ketentraman, kedamaian, dan tentunya juga memastikan apa yang dilakukan para pendukung itu dalam koridor hukum," ungkap Sandi.
"Kita harus pisahkan penyampaian aspirasi dengan pembuat rusuh," imbuhnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan bahwa kubunya tidak akan memberikan toleransi terkait tindakan yang melawan aturan hukum yang berlaku.
"Prabowo-Sandi jelas sangat tegas tidak mentolerir adanya upaya-upaya yang melanggar hukum, yang ada di luar jalur konstitusi," kata Sandi.
"Itu yang kita terus ingatkan kepada pendukung kita," tandasnya.
• Mahfud MD: Idul Fitri Jadi Momen Tepat Prabowo Bertemu Jokowi, Tak Harus Bicara Politik
Simak videonya dari menit 5.55
Tanggapan Menteri Pertahanan
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu sebelumnya juga memberikan tanggapan soal isu akan adanya kerusuhan yang lebih besar pasca Aksi 22 Mei.
Ryamizard mengungkapkan bahwa isu kerusuhan tersebut dikatakan akan terjadi pada bulan Juni 2019.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Ryamizard dalam tayangan Lintas iNews Malam, Jumat (31/5/2019).
" (Ada yang mengatakan) Akan ada kerusuhan lagi nanti Juni," ujar Ryamizard.
"Akan lebih besar dari yang kemarin," sambungnya.
• Sambut Idul Fitri, Mahfud MD Jelaskan Hubungan Manusia Harus Ada Klarifikasi: Jangan Malu Minta Maaf
Ia menilai bahwa isu yang ada tak sepantasnya disebar kepada publik.
Kendati demikian, Ryamizard tetap mengajak publik untuk tetap mengantisipasi dan waspada.
Terkait isu tersebut, kemudian dirinya menyinggung soal adanya pihak yang merasa tidak puas pascapemilu 2019.
"Saya rasa itu pernyataan yang kurang benar, kurang baik," jelas Ryamizard.
"Mari kita antisipasi."
"Saya mengajak semua pihak, terutama yang tidak puas untuk tidak melakukan apa-apa," tandasnya.
Simak videonya di sini
(TribunWow.com/Atri)
WOW TODAY: