TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD membeberkan adanya sejumlah tokoh lain yang diduga menjadi target pembunuhan dalam aksi kerusuhan 22 Mei.
Diketahui sebelumnya bahwa empat tokoh nasional yakni Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere sudah secara resmi disampaikan oleh kepolisian menjadi target pembunuhan terkait aksi kerusuhan.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Mahfud MD melalui sambungan telepon dalam acara iNews Sore, Sabtu (1/6/2019).
• Bicarakan Aksi Rusuh, Sandiaga Jelaskan Cara Pilih Pemimpin hingga Tugas yang Harus Dilakukan Polisi
Mulanya Mahfud MD mengatakan, keempat tokoh nasional yang ditargetkan akan dibunuh sudah dikabarkan sebelumnya.
Terkait itu, dirinya lantas mengungkapkan bahwa ada tiga tokoh lagi yang diincar oleh pelaku yang tidak muncul dalam berita acara.
"Ada empat orang yang disebut di dalam berita acara, para orang yang diperiksa itu, empat orang itu targetnya, dengan perintah tertentu dari orang-orang tertentu," jelas Mahfud MD.
"Tetapi masih ada tiga lagi sebenarnya dari yang disebutkan itu tetapi tidak muncul di berita acara," sambungnya.
Mahfud MD menjelaskan bahwa ketiga tokoh tersebut muncul dan diduga menjadi target pembunuhan melalui pesan singkat WhatsApp (WA) hingga rekaman.
"Melainkan muncul dari WA-WA di antara mereka, yang ini masih didalami lagi, WA, telepon, rekaman itu kan ada berbicara tanggal sekian si A dengan si B memerintahkan ini, menyuruh ambilkan senjata di sini itu ada lagi," jelas Mahfud MD.
• Mengaku Tidak Ada Masalah, Sandiaga Uno Bicarakan soal Waktu Pertemuan Prabowo dengan Jokowi
Ia menyatakan, sebelumnya kepolisian tidak menyampaikan ketiga tokoh lainnya lantaran kepolisian harus bertindak hati-hati dalam menyampaikan keterangannya.
Sebab hal itu belum tertara secara resmi di dalam berita acara.
"Cuma ya karena polri ini keterangannya harus hati-hati," tegas Mahfud MD.
"Kalau yang masih ada di WA itu, itu tidak disebut sebagai target."
"Tetapi yang sudah ditandatangani berita acaranya bahwa target kami (pelaku) adalah Wiranto, Luhut, Goris Mere, dan Budi Gunawan itu sudah ditandatangani oleh mereka yang ditangkap ini, yang memerintahkannya ini, ambilnya di sini, dan sebagainya," tambahnya.
• Kritik Keras BPN Prabowo-Sandi soal Pemerintahan Jokowi, Mundurnya Demokrasi hingga Dianggap Makar
Mahfud MD menambahkan bahwa hal itu masih didalami lebih lanjut oleh kepolisian.
"Disamping itu ada lagi yang direkam oleh polisi, melalui WA dan sebagainya itu masih di dalami sekarang gitu," ungkap Mahfud MD.
"Itu saja yang saya ketahui," tandasnya.
Simak videonya dari menit pertama:
Mahfud MD Desak Aparat Tangkap Dalang 22 Mei
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mendesak aparat untuk menuntaskan kasus kerusuhan Aksi 22 Mei yang terjadi di beberapa titik di Jakarta.
Bahkan, Mahfud MD memastikan ada dalang dibalik aksi kerusuhan tersebut.
Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu dikemukakan Mahfud MD melalui acara 'Breaking News' di tvOne, Selasa (28/5/2019).
"Kita dukung pemerintah dan segenap jajarannya ini untuk mengungkap dalang kerusuhan," ujar Mahfud MD.
"Karena ini pasti ada dalangnya, tidak mungkin itu terjadi secara spontan," sambungnya.
• Jawaban Ali Ngabalin saat Ditanya Apakah Polisi Berani Ungkap Dalang Aksi 22 Mei secara Gamblang
Ia menilai dari persitiwa yang terjadi, bisa dilihat jika kerusuhan sudah direncanakan.
"Gerakannya terlihat sekali, sangat terencana, dengan sebagai peralatan dan sistem komandonya," tegas Mahfud MD.
Selain itu, Mahfud MD juga mendesak aparat untuk menangkap para penyuplai senjata ilegal yang digunakan dalam kerusuhan pascapemilu 2019.
Ia menyatakan dukungannya supaya aparat kepolisian bisa mengungkapkan para pelaku kepada masyarakat.
"Kemudian juga kita juga mendukung agar segera diungkap bahkan kalau perlu segera ditangkap pembawa atau penyuplai senjata-senjata ilegal, senjata-senjata tajam, senjata api yang tajam, peluru tajam, yang juga sudah ditengarai sudah memakan korban selama terjadinya kerusuhan kemarin," papar Mahfud MD.
"Kita mendukung agar Polri segera mengungkap itu dan segera menjelaskan kepada publik siapa ini pelakunya," tandasnya.
• Politisi Golkar Sebut Prabowo Subianto Sedang dalam Persimpangan Proses Demokrasi karena Hal Ini
Simak videonya dari menit 2.05
• Fadli Zon Nyatakan GNKR Terus Berlanjut pasca 22 Mei: Sampai Kapan Pun Tak Boleh Berhenti
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membeberkan bahwa perusuh yang tertangkap dalam Aksi 22 Mei mengincar untuk membunuh 4 tokoh nasional dan pimpinan lembaga survei swasta.
Hal itu dikemukakan oleh Kadiv Humas Polri, Irjen pol Muhammad Iqbal dalam tayangan Metro Tv, Senin (27/5/2019).
Iqbal menjelaskan bahwa tersangka inisial HK dan TJ dalam Aksi 22 Mei dibayar oleh seseorang hingga puluhan dan ratusan juta rupiah
Bahkan Iqbal mengungkapkan, TJ diminta untuk membunuh 2 tokoh nasional.
Dirinya menyatakan sudah mengetahui siapa target dari pembunuhan tersebut.
"14 Maret 2019 tersangka HK menerima uang Rp 150 juta dan TJ mendapat bagian sebesar Rp 25 juta dari seseorang," ujar Iqbal.
"Seseorang itu sudah kami kantongi identitasnya dan saat ini tim sedang mendalami."
"Di mana tersangka TJ diminta untuk membunuh 2 orang tokoh nasional."
"Saya tidak sebutkan di depan publik."
"Pihak kami, TNI dan Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," sambungnya.
• Apakah Kasus Kerusuhan 22 Mei akan Tuntas secara Hukum? Ini Kata Mantan Kepala BAIS TNI
Lebih lanjut, Iqbal menerangkan tersangka HK juga diperintah untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.
Selain itu, HK turut diperintah membunuh seorang pimpinan lembaga survei swasta.
"12 April 2019, tersangka HK mendapatkan perintah kembali untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya," jelas Iqbal.
"Jadi empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional."
"Sekitar bulan April 2019, selain ada perencanaan untuk membunuh target tokoh nasional yang telah ditentukan, terdapat juga perintah lain melalui tersangka HZ untuk membunuh seorang pimpinan satu lembaga ya."
"Lembaganya swasta, lembaga survei," sambungnya.
• Refly Harun Beberkan Peluang Prabowo-Sandi Menangkan Gugatan di MK: Kalau TSM Berat Membuktikannya
Dirinya menerangkan bahwa selain HK dan TJ, juga ada tersangka IR yang juga dibayar dalam kerusuhan yang terjadi di area kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Iqbal mengatakan bahwa dari para tersangka itu sudah melakukan survei ke rumah-rumah target yang akan dibunuhnya.
"Dan tersangka tersebut sudah beberapa kali mensurvei rumah tokoh tersebut diperintahkan untuk mengeksekusi dan tersangka tersebut IR sudah mendapat uang sebesar Rp 5 juta," tandas Iqbal.
• Jokowi Usulkan Maskapai Asing Beroperasi di Indonesia, Apa Kata Menhub Budi Karya?
Simak videonya:
(TribunWow.com/Atri)
WOW TODAY: