Kabar Tokoh

Minta Polisi Usut Tuntas Ancaman Pembunuhan Terhadapnya, Wiranto: Tak Perlu Takut

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jend. TNI. Purn. Wiranto.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto angkat bicara setelah mengetahui dirinya menjadi target pembunuhan kelompok perusuh dalam aksi 21-22 Mei.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Wiranto meminta polisi untuk mengusut tuntas ancaman pembunuhan terhadapnya.

Hal itu disampaikan Wiranto saat ditemui di kantornya, Selasa (28/5/2019).

"Mudah-mudahan polisi mengusut tuntas rencana pembunuhan serius ini," ujar Wiranto.

Soal Rencana Pertemuan Kedua Capres, Luhut Pandjaitan: Bola Panas Ada di Prabowo

Wiranto mengaku tidak takut terhadap ancaman pembunuhan yang dilayangkan kepadanya.

Lebih lanjut dirinya menegaskan, supaya aparat tetap menegakkan kebenaran dan menjaga stabilitas keamanan bangsa.

"Soal nyawa itu ada di tangan Allah," kata Wiranto.

"Tidak perlu takut atau surut."

"Tetap teguh dan tegakkan kebenaran, keamanan nasional," sambungnya.

Polri Benarkan AF Tersangka Kasus Rencana Pembunuhan 4 Pejabat, adalah Istri Seorang Purnawirawan

Selain itu, Wiranto juga menegaskan bahwa pihaknya turut bekerja keras untuk ikut mengamankan keselamatan bangsa dari ancaman.

"Biar ada ancaman pembunuhan kita tetap kerja keras sesuai prosedur dan dengan orisntasi mengamankan keselamatan negara," tandas Wiranto.

Diberitakan dari tvOne, nama Wiranto juga termasuk dalam daftar target pembunuhan oleh kelompok perusuh dalam aksi 21-22 Mei.

Hal itu disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019),

Tito menyebutkan, ada 4 tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan.

Dijelaskannya, nama-nama tokoh negara ini berdasarkan keterangan dari para pelaku dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dasar kami sementara hanya BAP pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan karena berdasarkan informasi intelijen, beda," jelas Tito dikutip dari tayangan Live tvone.

"Mereka (para perusuh yang ditangkap) menyampaikan nama Pak Wiranto," kata Tito, disambut acungan jari oleh Wiranto yang duduk di sampingnya.

"Terus ada Pak Luhut Menko Maritim, ketiga itu adalah Pak KaBIN (Budi Gunawan), keempat Bapak Gories Mere," sambung dia.

Pakar Hukum Unpar Bandung Tanggapi Pernyataan Bambang Widjojanto soal MK dan Pemilu

Selanjutnya, Tito menyebutkan ada juga pimpinan lembaga survei yang menjadi target dari kelompok perusuh itu.

Namun, Tito tak mau menyebutkan nama siapa yang ia maksud.

"Yang jelas kami selalu sejak awal, kami memberikan informasi, memberikan pengawalan-pengawalan," katanya.

Keterangan Polisi Ada 6 Tersangka

Sementara itu Kepala Divisi Humas Polri M. Iqbal memberikan keterangan soal aksi yang terjadi pada 21 dan 22 Mei.

Dalam konferensi pers yang dilansir oleh Kompas TV, Iqbal menyebutkan ada 6 tersangka yang ditangkap karena menarget pembunuhan, Senin (27/5/2019).

Kelompok tersebut berupaya melakukan pembunuhan pada 4 pejabat negara dan seorang pimpinan lembaga survei.

Seorang tersangka berinisial HK dalam keterangan polisi diberikan bayaran Rp 150 juta untuk melakukan pembunuhan tersebut.

"Tersangka HK inisialnya beralamat di perumahan di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor," ujar Iqbal.

"HK ini perannya adalah leader mencari senjata api sekaligus juga mencari eksekutor, tapi juga sekaligus menjadi eksekutor serta memimpin tim turun pada aksi 21 Mei 2019."

"Jadi yang bersangkutan itu ada pada 21 tersebut dengan membawa satu pujuk senpi revolver."

"Yang bersangkutan menerima uang 150 juta rupiah, ditangkap 21 Mei di lobi Hotel Megaria Menteng," tutur Iqbal.

KPU: Kami Yakin akan Menang pada Sengketa Pilpres dan Pileg

Sementara dilansir Kompas.com, diketahui pembunuhan tersebut sudah direncanakan sejak Oktober 2018.

Saat itu, HK diminta untuk membeli dua punjuk senjata laras pendek di Kalibata.

HK lalu menyerahkan dua senjata tersebut pada tiga rekannya yakni AZ,TJ, dan IR.

Kapolri Jenderal pol Tito Karnavian mengungkap nama empat tokoh nasional yang diancam akan dibunuh kelompok perusuh dalam aksi 21-22 Mei. (Capture Live tvOne)

 

Pengamat Hukum Tata Negara Sebut Prabowo-Sandi Bisa Jadi Bulan-bulanan di MK jika Hal Ini Terjadi

TJ bertugas untuk membunuh dua tokoh nasional.

"Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut," kata Iqbal.

Lalu pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya.

"Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional," ujarnya.

Sementara AZ diminta untuk membunuh satu pimpinan lembaga survei.

"Tersangka sudah beberapa kali menyurvei rumah tokoh tersebut," kata Iqbal.

(TribunWow.com)

WOW TODAY: