Tips Kesehatan

Cara Mengetahui Apakah Menstruasimu Normal atau Tidak dan Kapan Harus ke Dokter untuk Periksa

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembalut wanita

TRIBUNWOW.COM - Menstruasi adalah sebuah siklus bulanan dan merupakan proses yang dilalui tubuh wanita saat mempersiapkan kemungkinan kehamilan.

Selama proses ini, sel telur akan dilepaskan dari ovarium.

Jika telur itu tidak dibuahi, lapisan rahim dilepaskan melalui vagina selama periode menstruasi wanita.

Dikutip TribunWow.com dari Healthline.com, Sabtu (25/5/2019), menstruasi biasanya berlangsung antara dua hingga delapan hari.

Saat menstruasi, banyak wanita akan mengalami gejala-gejala, bahkan gejala tertentu seperti kram atau perubahan suasana hati sebelum menstruasi atau premenstrual syndrome (PMS)

8 Gaya Hidup Sehat untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Meski demikian, sebagian besar gejala menstruasi wanita akan sembuh setelah mesntruasi mereka berakhir.

Perlu diketahui, siklus menstruasi dihitung dari hari pertama satu periode ke hari pertama berikutnya, dan biasanya berlangsung antara 21 hingga 35 hari.

Namun, ada juga banyak wanita yang mengalami menstruasi tidak teratur di beberapa titik dalam kehidupan mereka.

Sangat umum bagi wanita muda untuk mengalami menstruasi yang sangat tidak teratur, termasuk mesntruasi yang sangat lama selama beberapa tahun pertama menstruasi mereka.

Menstruasi mereka sering kali lebih pendek dan baru akan stabil antara satu hingga tiga tahun setelah menstruasi pertama mereka.

Periode tidak teratur ini sendiri termasuk juga mestruasi yang lebih ringan, lebih berat, datang tidak terduga, lebih lama atau lebih pendek dari biasanya.

Penjelasan Darah Menstruasi yang Berwana Pink, Orange, Abu-Abu hingga Hitam, Amankah?

Menurut Institut Nasional Kesehatan Anak dan Perkembangan Manusia Eunice Kennedy Shriver, diperkirakan antara 14 hingga 25 persen wanita memiliki apa yang diklasifikasikan sebagai siklus tidak teratur.

Siklus tidak teratur ini adalah jika menstruasi Anda kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.

Sementara itu ada sejumlah faktor yang memengaruhi siklus menstruasi, yaitu:

1. Penggunaan alat kontrasepsi, misalnya pil KB, cincin KB, hingga IUD.

2. Penurunan berat badan yang ekstrem

3. Berolahraga berlebihan

4. Infeksi pada organ reproduksi, seperti penyakit radang panggul (PID)

5. Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS)

6. Peningkatan stres

7. Perubahan pola makan

8 Tips untuk atasi Insomnia, Bisa Membantumu Cepat Terlelap

Lalu, bagaimana cara mengatur menstruasi Anda?

Mengatur siklus menstruasi berfokus pada strategi dan perawatan untuk memastikan bahwa menstruasi datang dalam kerangka waktu yang ditentukan dan berlangsung selama jangka waktu antara dua hingga delapan hari yang normal.

Cara paling umum untuk mengatur siklus menstruasi Anda adalah melalui pil KB, atau kontrasepsi hormonal serupa lainnya seperti patch atau NuvaRing atau cincin KB.

Beberapa metode kontrasepsi ini akan memicu menstruasi wanita sebulan sekali, sementara yang lain hanya memberinya menstruasi sekali setiap tiga atau enam bulan.

Metode lain untuk mengatur siklus menstruasi dapat melibatkan pengobatan untuk gangguan makan yang menyebabkan penurunan berat badan yang parah, atau memodifikasi diet dan gaya hidup.

Jika Anda bisa mengurangi stres, itu juga bisa mengurangi ketidakteraturan menstruasi Anda.

8 Tips untuk Meredakan Sakit Punggung, Bisa Mencegah Pegal-pegal Datang

Temui dokter jika:

  • Menstruasi Anda menjadi tidak teratur setelah stabil dan dapat diprediksi untuk waktu yang lama.
  • Haid Anda tiba-tiba berhenti selama 90 hari atau lebih dan Anda tidak hamil.
  • Anda pikir Anda mungkin sedang hamil.
  • menstruasi Anda berlangsung lebih dari delapan hari.
  • Anda berdarah jauh lebih berat dari biasanya.
  • Tampon atau pembalut Anda penuh setiap dua jam.
  • Muncul flek darah bukan menstruasi.
  • Anda mengalami sakit parah selama menstruasi.
  • Menstruasi Anda lebih dari 35 hari terpisah, atau kurang dari 21 hari terpisah.

Jika Anda tiba-tiba demam dan mengalami gejala mirip flu setelah menggunakan tampon, segera cari bantuan medis.

Gejala-gejala ini dapat mengindikasikan komplikasi berbahaya yang disebut toxic shock syndrome.

(TribunWow.com)

WOW TODAY: