TRIBUNWOW.COM - Seorang pelajar putri kelas II SMP 4 Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan, Wiwik Wulandari (14) ditemukan tewas dengan tiga luka tusuk di bagian perutnya.
Korban ditemukan tewas dengan posisi telungkup di dalam sungai kecil, di bawah jembatan titian kayu yang berlokasi di Jalan Mangga RT04 Kelurahan Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, Jumat (17/5/2019).
Wiwik Wulandari ditemukan meninggal dunia pukul 13.00 WIB.
Dia meninggalkan rumah untuk pergi sekolah pada pagi hari seperti biasa. Wiwik berangkat menumpang ojek.
Tidak ada sesuatu mencurigakan dari sikap korban.
Kakak korban, Teti yang ditemui Sripo menuturkan, dirinya tidak ada firasat terkait meninggalnya adik bungsunya tersebut.
Hanya saja menurut Teti, adiknya itu saat dibonceng menggunakan sepeda motor beberapa hari lalu, selalu senyum-senyum.
"Kalau firasat nggak ada, cuma pas ngisi bensin motor, dia terlihat senyum-senyum terus nggak seperti biasanya. Tapi saya nggak mikir kalau itu pertanda kalau dia mau meninggal," ucap Teti.
• Viral Begal Modus Cabut Kunci di Jakarta Selatan, Begini Kata Pihak Kepolisian
Wiwik adalah adik bungsunya dari enam bersaudara, kata Teti.
Tapi mereka berdua tidak tinggal bersama orangtua (ayah) mereka di Lorong Cianjur Rt7 Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.
Sejak sekolah di SMPN 4 dua tahun terakhir Wiwik tinggal bersama kakaknya di Perumnas Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat
"Saya anak kedua, dan Wiwik adik bungsu saya. Kami berdua tak tinggal serumah dengan orang tua, tapi di rumah sendiri si Perumnas Lubuk Tanjung," kata Teti.
Di pagi hari nahas tersebut, kata Teti, rutinitas Wiwik berlangsung biasa saja.
"Pagi tadi ya biasa saja. Kami sama-sama siap untuk beraktivitas masing-masing. Saya bersiap berangkat kerja dan adik saya bersiap berangkat sekolah," ujarnya.
Dikatakan, dia mengetahui peristiwa tragis dialami adiknya setelah mendapatkan informasi dari keluarganya di Kelurahan Kayu Ara.
Setelah dipastikan informasinya, ternyata benar adiknya yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan tersebut.
"Dapat kabar dari sepupu di Kayu Ara," ucapnya lirih.
Dia berharap, andai adik bungsunya itu merupakan korban pembunuhan, maka dia harap pelakunya cepat tertangkap.
Dia ingin tahu siapa yang begitu kejam melakukan tindakan keji terhadap adiknya tersebut.
"Pingin cepat diketahui siapa pelakunya. Apa alasannya sampai tega berbuat seperti itu terhadap adik saya," ujarnya.
Awal Penemuan Jasad
Jasad Wulandari pertamakali ditemukan oleh seorang warga setempat, Ali Hanagiah (60), saat pulang dari kebun.
Saat tiba di lokasi yang agak tersembunyi itu, dia melihat ada sesosok mayat berjenis kelamin perempuan dalam posisi telungkup di bawah jembatan penyeberangan yang terbuat dari sebatang kayu.
Jasad tersebut bercelana panjang hitam yang sudah kedodoran setengah pinggulnya, dan mengenakan kaus merah.
Melihat temuan tersebut, Ali Hanafiah kemudian memberitahukan warga sekitar dan ketua RT, lalu penemuan itu dilaporkan ke Polsek Lubuklinggau Barat.
• Dikubur Hidup-hidup oleh sang Ibu, Bayi Selamat Berkat Seekor Anjing yang Terus Menggali Tanah
Warga setempat yang mendengar ada penemuan mayat sontak geger, dan langsung bergegas menuju lokasi untuk melihat dari dekat.
Aparat kepolisian yang mendapat laporan warga segera menuju lokasi dan bersama warga kemudian mengevakusi jasad tersebut.
Menggunakan selembar kain panjang, anggota bersama warga kemudian mengangkat mayat tersebut dari dalam sungai kecil atau semacam parit itu ke atas.
Selanjutnya jasad dibawa ke rumah sakit untuk divisum lalu dibawa ke rumah orangtuanya di Lorong Cianjur RT 7 Kelurahan Ponorogo Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kota Lubuklinggau.
Sempat Chat di FB
Sementara kawan dekat korban, Novi Haryani (13) saat dibincangi di rumah duka juga mengaku tak ada firasat terkait kematian korban.
Bahkan pagi hari sebelum dikabarkan meninggal, dia masih sempat bersenda gurau dengan teman sekelasnya itu.
Dia pun kaget ketika mendapat informasi melalui media sosial bahwa teman dekatnya itu ditemukan meninggal dunia.
"Tadi waktu berpisah dari sekolah, pulang sekitar pukul 10.30, sikapnya biasa saja. Tapi memang sebelumnya sempat chat menyapa di akun FB saya," ujar Novi Haryani.
Menurutnya, keseharian korban biasa saja.
Selama bergaul akrab dengannya tidak menunjukkan gejala yang aneh-aneh.
"Orangnya biasa saja," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Begini Kronologi Tewasnya Siswi SMPN 4 Lubuklinggau, 2 Sikap Aneh Ini Terlihat Satu Hari Sebelumnya.