TRIBUNWOW.COM - Eka Febriyanti (21), seorang pembantu rumah tangga (PRT) di Gianyar, Bali menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikanya.
Wanita asal Jember, Jawa Timur tersebut disiram air panas oleh majikannya, dibantu oleh adik tirinya yang bekerja sebagai sekuriti di lokasi yang sama.
Penganiayaan tersebut bermula ketika Eka diminta oleh majikannya untuk mencari gunting besi.
Gunting besi tersebut nantinya akan digunakan untuk memotong kawat.
• Sosok Sugeng, Pria Pemutilasi Wanita di Pasar Besar Malang, Dikenal Negatif dan Pernah Aniaya Istri
Namun setelah sekian lama mencarinya, gunting yang dimaksud tak dapat ditemukan.
"Saya sudah berusaha untuk mencari gunting tersebut. Itu gunting besi untuk motong besi di rumah," sebut Eka, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribun Bali, Jumat (17/5/2019).
Lantaran gunting tersebut tak dapat ditemukan, Desak Made Wiratiningsih (36), majikannya lalu marah dan mengancam akan menghukum Eka, yang diketahui sudah bekerja selama 7 bulan di kediaman majikannya itu.
• Dugaan Motif Vera Oktaria Dianiaya dan Dimutilasi sang Pacar, Hasil Autopsi Tidak Ada Hubungan Badan
Eka menyebutkan bahwa dirinya sudah mencari keberadaan gunting tersebut di seluruh penjuru rumah, namun gunting tersebut tak berhasil ditemukan.
Majikan korban diketahui sempat meminta uang untuk mengganti gunting yang tak dapat ditemukan oleh korban itu.
Akan tetapi, lantaran korban tak memiliki uang untuk menggantinya, majikan korban kemudian menyiramkan air panas ke tubuh korban sebagai hukumannya.
Penyiraman tersebut dilakukan oleh majikan korban pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 12.00 WITA lalu.
"Awalnya saya disuruh mencari gunting yang hilang. Gunting tersebut tidak ketemu dan saya harus menerima sanksi akan disiram air panas," ceritanya sembari masih menahan rasa sakitnya.
• Sebelum Tewas Dimutilasi, Vera Oktaria Dianiaya, Diduga Korban Hendak Dibakar
Menurut keterangan pengacara korban, Supriyono, ia menyebutkan bahwa korban tak melawan saat disiram air panas lantaran korban tak awam dengan hukum.
"Akhirnya karena dia orang awam hukum orang kecil juga, ya dia mengatakan iya untuk disiram air panas," ucap Supriyono.
Setelah disiram, Eka yang tak tahan dengan perlakuan majikannya itu kemudian melarikan diri.
"Yang nyuruh nyari kan bos saya, tapi mau gimana lagi. Masak saya mau menolak 'ndak mau' masak gitu kan nggak boleh. Tapi setelah disiram itu, saya melarikan diri ke teman saya, di Nusa Dua," jelas korban.
• Ibu Rumah Tangga Ditemukan Tewas di Kamar Mandi, Korban Sebelumnya Terlibat Cekcok dengan Suami
Harga Gunting Hanya Rp 88 Ribu
Pengacara Eka, Supriyono, menyebutkan bahwa gunting yang dicari-cari oleh majikan korban selama ini hanya bernilai Rp 88 ribu saja.
"DSW ini dikatakan korban kehilangan gunting besi warna hitam, yang kalau dibeli itu hanya Rp 88 ribu. Kehilangannya tanggal 7 Mei, pagi," tukas Supriyono.
• Pengakuan Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang yang Tak Jadi Setubuhi Korban, Sebut Ada Darah
Adik Tiri Korban Turut Andil
Penyiraman tersebut ternyata juga melibatkan adik tiri korban, yang diketahui sudah bekerja terlebih dahulu di kediaman majikannya itu.
Adik tiri korban, kadek Erik Adiantara, bekerja sebagai baby sitter di rumah tersebut.
Majikan korban meminta Erik untuk membuatkan air panas yang kemudian digunakan oleh majikannya untuk menyiram korban.
"Yang nyiram juga ada adik tirinya yang kebetulan kerja disitu juga. Jadi beliau ini bekerja difasilitasi adiknya," sebut Supriyono.
Penyiraman air panas tersebut pertama kali dilakukan oleh majikan korban.
Lalu kemudian disusul oleh adik tiri korban, hingga kemudian sekuriti di lokasi kejadian juga disuruh oleh majikannya untuk menyiramkan air panas kepada korban.
• Polisi Ungkap Penyebab Meninggalnya Mayat Wanita Termutilasi di Malang, Bukan Korban Pembunuhan
Lantaran mendapatkan tekanan semacam itu, sekuriti yang bekerja di rumah itupun terpaksa menyiramkan air panas ke tubuh korban.
Tak berhenti sampai di situ, setelah disiram dengan air panas, korban diketahui masih disuruh oleh majikannya untuk mencari gunting tersebut kembali pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB.
Masih tak dapat menemukan gunting tersebut, korban kemudian disiram kembali menggunakan air panas dispenser.
Penyiraman tersebut dilakukan oleh adik tiri korban bersama dengan sekuriti atas perintah dari majikannya.
Korban masih terus diminta untuk mencari gunting tersebut hingga Rabu (8/5/2019) sekitar pukul 02.00 WITA.
Namun pencarian tersebut tak membuahkan hasil.
• Pernah Potong Lidah Pacar dan Diusir Warga, Ini Kata Tetangga Pelaku Mutilasi Mayat Wanita di Malang
Korban yang tak tahan diperlakukan seperti itu kemudian memutuskan untuk melarikan diri.
"Esoknya tanggal 8 Mei, pagi. Tau kalau majikannya masih tidur dan adiknya mandi, sekitar jam 9 pagi, korban kabur."
"Ia loncat pager sambil tahan sakitnya. Terus bersembunyi di warung deket lokasi kejadian," tutur Supriyono.
Korban melarikan diri sekitar pukul 08.30 WIB pagi harinya.
"Tidak ada orang, saya kemudian loncat dari tembok merajan ke luar rumah dan lari menuju warung di dekat sana," terang korban saat ditemui di Polda Bali, seperti dikutip dari Tribun Bali, Kamis (16/5/2019).
Korban lantas berjalan kaki hingga dicarikan angkutan oleh anggota kepolisian ke Nusa Dua untuk bertemu keluarganya.
Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan temannya yang bernama Ayu dan besoknya baru mendapatkan perawatan di Puskesmas Kuta Selatan.
(TribunWow.com/Laila Zakiyya)
Lihat video selengkapnya di sini: