Pilpres 2019

Yunarto Wijaya Harapkan Data Boombastis dari Kubu Prabowo-Sandi untuk Buktikan Kesalahan Situng KPU

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yunarto Wijaya Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia

TRIBUNWOW.COM - Direktur Lembaga Survei Charta Politika Yunarto Wijaya berharap ada data bombastis yang diberikan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Paslon 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.

Hal ini dikemukakan Yunarto Wijaya saat menjadi narasumber bersama Juru Bicara BPN Andre Rosiade di Kompas Petang, Rabu (15/5/2019).

Mulanya, Andre mengatakan bahwa BPN menolak hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) saja dan bukan Pileg.

Yunarto lalu menjawab ketidakpercayaan BPN pada lembaga survei dan Komisi Pimilihan Umum (KPU) harus dibarengi dengan data.

Andre Rosiade sebut BPN Bisa akan Boikot Pilpres, Yunarto Wijaya: Tambah Lagi yang Enggak Dipercaya

"Pertama, tiga hari pertama mungkin sampai sekarang quick count dianggap bermasalah, abal-abal sihir science. Lalu kemudian sekarang KPU yang dianggap bermasalah, Bawaslu pun didemo," ujar Yunarto.

"Saya berharap sekali ada sebuah data yang sangat bombastis yang bisa menyebutkan semua pihak yang disebutkan itu salah?," tambahnya.

"Kenapa Anda menyebutkan bombastis?," tanya pembawa acara.

"Sudah pasti mereka kan ingin membuktikan 12 lembaga survei salah semua, berbohong bersama. Ingin membuktikan juga situng KPU dan rekap berjenjang KPU, berarti salah semua," jawab Yunarto.

"Rekap berjenjang loh, yang ada di tingkat TPS sampai sekarang sudah di level provinsi misalnya. Jadi datanya saya harapkan bombastis sekali sampai kemarin mereka ekspose."

Yunarto Wijaya Beberkan Alasan Koalisi 02 Bisa Terpecah: Seharusnya Baru Muncul setelah 22 Mei

Namun, Yunarto memberikan data yang selama ini diberikan kubu BPN janggal.

"Sayangnya pertama data yang mereka buka katanya dilandaskan pada C1 kok baru 54 persen?"

"Dulu beberapa jam kerja 17 April Pak Prabowo sudah sujud sukur dengan mengatakan dalam beberapa jam kerja saja sudah ada 300 ribu TPS yang mengindikasikan saya menang 62 persen," tutur Yunarto.

"Kok bekerja sudah hampir sebulan hanya nambah 144 ribu TPS? Itu pun banyak yang kemudian kalau kita lihat ada kejanggalan, bisa dilihat perkembangan data dari 81 ribu TPS bulan April, lalu 120 ribu TPS dan segalanya."

"Ada data yang menyebutkan 100 persen kalau dijumlah 01 dan 02 tiba-tiba diujungnya 444 ribu TPS disebutkan ada 1,62 persen suara tidak sah, itu sudah pasti janggal. Tapi saya tidak tahu apa," tambah Yunarto.

"Poin saya adalah bagaimana mungkin dengan 54 persen data masuk, sudah bisa menyimpulkan situng salah, menyimpulkan rekap salah, menyimpulkan quick-count salah. Itu saja sih," kata Yunarto.

Lihat videonya menit 4.08:

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

WOW TODAY: