TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding, menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, yang akan menolak hasil perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, mulanya Kadir mengatakan ada jalur yang dapat ditempuh kubu 02 dalam melaporkan kecurangan yaitu melalui Undang-Undang Dasar.
"Itu lah jalur yang disediakan Undang-Undang Dasar. Jadi sekali lagi mudah-mudahan itu hanya letupan emosi sesaat pak Prabowo saja bukan suatu sikap politik karena akan memberi dampak yang serius terutama bagi hasil Pileg," kata Karding, Rabu (15/5/2019).
Lanjutnya Kadir menuturkan pabila Prabowo tidak mengakui hasil penghitungan suara KPU, berarti masuk di dalamnya hasil pemilihan legislatif.
Karena hal itu, Kadir mengatakan caleg dari partai koalisi kubu 02 yang terpilih tak pantas untuk dilantik.
"Kalau tidak diakui itu (hasil perhitungan suara) artinya tidak pantas untuk dilantik anggota DPR RI dari Gerindra dan DPRD dan termasuk partai koalisi 02 kalau secara institusi mereka menolak itu," ujarnya.
• Buka Bareng Jokowi, Wartawan Istana Cerita Pengalaman saat Lari Kejar Presiden meski Hamil 6 Bulan
Menurutnya, apabila kubu 02 menganggap pemilu serentak curang, maka tak hanya di pilpres.
"Dan tidak mungkin yang curang hanya pilpres. Kalau asumsinya curang pasti curang semua ya kan," kata dia.
Disebutkannya apa yang dikatakan Prabowo menurutnya sebagai perilaku yang tidak siap kalah.
"Dengan perilaku yang tidak siap kalah dan di negara demokrasi seperti saat ini tentu akan bisa menjadi presiden buruk di masa yang akan datang," pungkasnya.
Ucapan Prabowo Tolak Hasil Penghitungan Suara KPU
Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan sikap akan menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019.
Hal tersebut seperti disampaikan Prabowo saat memberikan pidato di pertemuan "Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Prabowo menegaskan, dirinya akan menolak hasil penghitungan suara oleh KPU, karena masih adanya kecurangan-kecurangan yang ditemukan.
"Sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan pemilihan, pemilihan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan, ketidakbenaran, dan ketidakjujuran," tegas Prabowo.
• BPN Prabowo-Sandi akan Tarik Seluruh Saksi Penghitungan Suara di KPU dari Kecamatan hingga Nasional
Prabowo menyebutkan, dirinya sebenarnya masih menaruh harapan pada kejujuran Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami masih menaruh secercah harapan. kami mengimbau insan-insan di KPU, kami mengimbau kau anak-anak Indonesia yang ada di KPU, sekarang nasib masa depan bangsa Indonesia ada di pundakmu, kau yang harus memutuskan," kata Prabowo.
• Reaksi TKN Jokowi-Maruf hingga KPU soal Sikap Prabowo yang akan Tolak Hasil Penghitungan Suara
"Kau yang harus memilih, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia, atau meneruskan kebohongan, ketidak adilan, berarti kau mengizinkan penjajahan terhadap rakyat Indonesia. Kami masih menaruh harapan kepada mu," imbuh dia.
Video selengkapnya:
Penjelasan BPN
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional ( BPN), Andre Rosiade menjelaskan bahwa yang dimaksud Prabowo menolak hasil penghitungan suara KPU adalah hasil pilpres, dikutip dari kompas.com.
Menurut dia hal itu sudah jelas karena pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo yang merupakan calon presiden.
"Karena memang kecurangan itu dirasakan di pilpres. Pak Jokowi itu kan capres bukan caleg," ujar Andre ketika dihubungi, Rabu (15/5/2019).
Ia menuturkan proses pemilu di pileg diakuinya prosesnya lebih baik dari Polpres.
Artinya, kecurangan dalam pileg tidak semasif pilpres.
"Meskipun ada kecurangan tetapi lebih kurang lah," kata dia.
(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah/ Ananda)
WOW TODAY: