TRIBUNWOW.COM - Kawasan Bukit Soeharto di Kalimantan Timur menjadi calon kandidat ibu kota yang rencananya akan dipindah.
Dilansir oleh situs Sekretariat Kabinet, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meninjau kawasan yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara tersebut, Selasa (7/5/2019) siang.
Ia juga turut ditemani oleh Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Zairin Zain.
Jokowi mengatakan Bukit Soeharto merupakan lokasi yang telah dipelajari sebelumnya.
• Soal Wacana Pemindahan Ibu Kota, Bagaimana Kesiapan Infrastruktur Transportasi?
Bahkan, Jokowi menegaskan Bukit Soeharo merupakan lokasi yang mendukung dari segi transportasi.
Perjalanan menuju ke lokasi tersebut, dibutuhkan 1,5 jam dari Samarinda ata 45 menit dengan menggunakan jalur darat dari Balikpapan.
“Di sini semuanya saya melihat sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan,” ujar Jokowi.
Lalu, bagaimana sejarah Bukit Soeharto tersebut?
Dilansir ole Kompas.com, Bukit Soeharto juga disebut dengan Taman Hutan Raya Bukit Soeharto.
Bukit tersebut memiliki luas 61.850 hektare.
• Jadi Calon Lokasi Ibu Kota Baru dan Dikunjungi Jokowi, Inilah Seluk Beluk Bukit Soeharto
Yang terdiri dari kawasan hutan lindung, kawasan safari, wisata, hutan pendidikan, hutan Penelitian Pusat Rehabilitasi Hutan Tropis Unmul, Wanariset Samboja dan area perkemahan.
Sementara dilansir oleh channel YouTube JATAM Nasional, selama puluhan tahun, kawasan taman konservasi ini menjadi incaran banyak pengeruk kekakayaan alam.
Antara lain digunakan untuk penebangan pohon ilegal hingga pertambangan liar.
Pada 16 November 1981, terjadi penebangan hutan besar-besaran untuk dijadikan ladang tanaman keras seperti kopi, cengkeh dan lada.
Saat itu, dilaporkan perambahan hutan mencapai 30 persen dari wilayah Bukit Soeharto.
Sementara dari hasil perkebunan lada tersebut, keuntungannya ditaksir sekitar Rp 1,6 miliar per tahun.
Dan hasil lainnya bisa mencapai Rp 1,3 miliar per tahun.
• Jika Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, Berikut Daftar Stadion Internasional di Kaltim
Pada tahun 2015, kebakaran hutan yang melanda Bukit Soeharto juga sangat besar.
Dilansir oleh channel YouTube Official RCTI, belasan hektare hutan terbakar dengan cepat karena saat itu api sulit dijangkau.
Saat itu, ditaksir kebakaran hutan melahap hingga 300 hektare.
• Ratas di Istana hingga Tinjau Calon Lokasi, Berikut Langkah Jokowi Pindahkan Ibu Kota
Sisi lain yakni adanya tambang ilegal di kawasan tersebut.
Dilansir oleh YouTube JATAM Nasional yang tayang pada Minggu (20/1/2019), terlihat lubang besar dengan sisa serpihan batu bara yang berserakan.
Dilihat dari atas bukit, ada beberapa alat berat yang masih beroperasi untuk penambangan ilegal.
Warga setempat juga mengaku penambangan ilegal itu dilakukan sejak tahun 2006.
"Tambang resmi dan ilegal mulai tahun 2006," ujar warga yang tak mau disebutkan namanya.
"Dengan adanya penambangan ilegal yag masuk, daerah kawasan hutan lindung itu mengalami kerusakan," tambahnya.
• Serius Kebut Pemindahan Ibu Kota, Jokowi Tinjau Calon Lokasi hingga Undang Gubernur
Hal ini didukung dengan adanya izin tambang yang sudah habis namun penambang ilegal masih gencar melakukan penambangan.
"Hasil mereka menambang di kawasan hutan lindung, dibawalah ke area yang mereka punya izin, seakan-akan areal itu masih ada batu-baranya,"
Penambangan di lokasi Bukit Soeharto (YouTube JATAM Nasional)
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: