Pemilu 2019

9 Aksi Caleg Gagal Terpilih, Tarik Kembali Sumbangan Aspal hingga Usir Warga yang Tempati Tanahnya

Penulis: Laila N
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pemilu

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah calon legislatif (caleg) yang terancam gagal lolos jadi anggota dewan melakukan sejumlah aksi yang menuai sorotan.

Aksi-aksi mereka tersebut kemudian viral dan ramai diperbincangkan di media sosial.

Berikut TribunWow.com rangkum 9 aksi viral caleg yang gagal terpilih jadi DPR di Pemilu 2019, Kamis (2/5/2019).

Daftar 10 Caleg Artis yang Terancam Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Andi Arsyl hingga Angel Lelga

1. HY, Caleg Gerindra yang Tarik Kembali Sumbangan Aspal

Ilustrasi pengaspalan jalan. (Hilda B Alexander/Kompas.com)

Dikutip dari TribunJabar, HY menarik kembali bantuan aspal yang mulanya mau dipakai untuk perbaikan jalan.

Diketahui, HY sempat memberikan sumbangan aspal untuk perbaikan jalan di sekitar kompleks Puri Cipageran 1 Blok H2, RT 2/28, Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Akan tetapi, pada Pemilu 2019, perolehan suara HY ternyata kurang baik di wilayah tersebut.

Di mana HY hanya mendapat sekitar 5 suara saja.

"Mungkin dia melakukan hal itu karena perolehan suara HY di daerah itu hanya sedikit. Memang berdasarkan informasi, suara milik HY cukup minim, tidak lebih dari lima suara sepertinya," kata Ketua RT setempat, Ade Aso saat dihubungi via telepon, Jumat (26/4/2019).

Daftar Artis yang Dikabarkan Lolos Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela hingga Krisdayanti Termasuk

Ade juga menegaskan, saat serah terima sumbangan aspal, tidak ada perjanjian bahwa warga harus memilih HY dalam pemilu.

Beruntung, Ade sempat meminta warga untuk tak memakai aspal bantuan dari HY, karena khawatir bisa terjadi sesuatu.

HY dan pendukungnya kemudian mengambil lagi aspal tersebut pada Kamis (25/4/2019).

2. Ahmad Hatari, Caleg Nasdem yang Singgung Pemberian Karpet Masid

Video klarifikasi caleg Nasdem Ahmad Hatari setelah viral warga ngamuk dan seret karpet masjid pemberianya (Kolase TribunWow.com/Twitter Partai Nasdem/Facebook Galang Ramadhan)

Caleg Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ahmad Hatari empat menyinggung soal karpet bantuannya saat diminta mengisi pidato di sebuah masjid di Maluku Utara.

Lantaran ucapannya itu, aksi warga Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara sempat menggegegerkan media sosial, lantaran menyeret semua karpet masjid dan dikembalikan pada Ahmad Hatari, Jumat (19/4/2019).

Dikutip dari akun Facebook Saro Zulayka, Minggu (21/4/2019), Ahmad Hatari memberikan klarifikasi atas ucapan yang membuatnya diamuk oleh warga Maluku.

Ahmad Hatari mengatakan, di awal sudah ada kesepakatan dengan ketua masjid beserta lurah Tomolou, bahwa dalam pemilu 17 April 2019 akan memenangkan dirinya.

"Jadi testimoni dari ketua masjid itu, jadi tanggal 17 April nanti, warga pilih di Kelurahan Tomolou, satupun (tidak) pilih orang lain, semua harus pilih saya," kata Ahmad Hatari.

Namun pada saat pemilu, hasil perolehan suara tidak menunjukkan hal yang sama.

"Ternyata kemarin tanggal 17 itu warna-warni sehingga saya patut mempertanyakan itu," terang Ahmad Hatari.

Lebih lanjut, Ahmad Hatari menyebut jika nanti dirinya terpilih, ia akan memberikan bantuan karpet sajadah lagi di lantai 2 masjid.

"Saya sudah menjanjikan sajadah di lantai 2 masjid itu akan saya pasang, dan bersepakat dengan lurah Tomolou, dan jamaah masjid sajadah di lantai atas di pasang dengan catatan apa yang disampaikan Pak lurah itu terwujud," tambah Ahmad Hatari.

Bagaimana Nasib Jakarta jika Ibu Kota Indonesia Pindah ke Luar Jawa seperti Rencana Jokowi?

"Bahwa tanggal 17 itu saya menang, ternyata yang keluar itu warna-warni," terangnya.

"Dengan demikian saya berharap bahwa warga Tomolou ini memilih selain saya, ada beberapa lagi nama tolong imbau kepada mereka, agar mereka juga bantu sajadah di atas, jangan saya sendiri," imbuhnya.

"Kata-kata ini buat mereka tersinggung, jadi saya juga pertanyakan di mana salah saya di sana, tapi tadi saya bilang saya ini wakil rakyat, wakil rakyat tidak boleh tersinggung," pungkas Ahmad Hatari.

3. Caleg Bakar Surat Suara

Kotak suara dibakar orang tak dikenal di salah satu TPS di wilayah Sungaipenuh ((Tribunjamabi/Heru Pitra))

Aksi caleg gagal ke DPR yang viral selanjutnya adalah pembakaran surat suara.

Dikutip dari TribunTimur, caleg PDIP berinisial LPR diduga nekat membakar 15 kotak suara di desanya, di Desaa Wduar, Kei Besar Selatan, Maluku Tenggara.

Tak hanya LPR, aksi bakar surat suara juga dilakukan oleh KS, seorang caleg PDIP di Jambi.

KS nekat membakar 13 kotak suara bersama komplotannya di Jambi, lantaran gagal lolos jadi anggota dewan.

Dikutip dari TribunJambi, tak sendirian, KS dalam melakukan aksinya ternyata dibantu oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tanah Kampung Kabupaten Kerinci, Jambi, Kamis (18/4/2019).

Panwascam berinisial RJ dan caleg PDIP itu kemudian berhasil ditangkap.

RJ ditangkap di lokasi kejadian, sedangan KS ditangkap saat bersembunyi di rumah warga.

4. Mandi Kembang

Caleg gagal menjalani ritual mandi kembang di Cirebon, Jawa Barat. (Twitter Ust. Ujang Bustomi)

Seorang caleg bernama Yayat Abdurrahman melakukan aksi mandi kembang, setelah tahu gagal nyaleg.

Dikutip dari Tribunnews.com, Yayat Abdurrahman mengunjungi Padepokan Anti Galau Yayasan Al Busthomi karena pesimis mengetahui hasil suara yang didapat.

Caleg DPRD Kabupaten Cirebon itu kemudian menjalani ritual mandi kembang.

“Kemungkinan suara sih biasa-biasa saja, karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya kepercayaan diri, keluarga, teman, dan sahabat,” ujar Yayat setelah mandi kembang.

Selain mandi kembang, Yayat juga diminta untuk berzikir agar lebih tenang.

5. Meninggal setelah Dengar Kabar Tak Lolos Parlemen

Ilustrasi Jenazah (Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan)

Dikutip dari Kompas.com, caleg PDIP Kota Tasikmalaya, Euis Mulyati meninggal dunia setelah tahu dirinya kalah, Jumat (19/4/2019),

Euis disebut kena serangan jantung di kediamannya saat penghitungan suara internal bersama tim pemenangannya.

"Ya, mohon doanya kepada rekan kami yang meninggal. Bu Euis adalah bendahara di partai kami. Memang selama tiga bulan terakhir dia punya riwayat penyakit jantung. Tapi, saat mengetahui kalah di pileg, beliau langsung drop dan meninggal di rumahnya pagi tadi," kata Sekretaris DPC PDIP Kota Tasikmalaya Kepler Sianturi.

6. Tutup Akses Jalan

Ilustrari jalan raya. (Kementerian PUPR)

Seorang caleg di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat menutup akses jalan ke permukiman warga.

Hal itu diduga lantaran gagal meraih suara Pemilu 2019.

Caleg yang tidak disebutkan identitas dan parpol pengusungnya itu, menurunkan tanah, batu, dan pasir di 10 titik jalan menuju Desa Marapokot dan Desa Nangadhero, Kecamatan Aesesa sejak Selasa (23/4/2019) malam.

"Kejadian kemarin, caleg itu menutup jalan permukiman warga. Mungkin enggak banyak yang nyoblos. Belum tahu nama dan asal parpol karena kita belum lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan," kata Kapolres Ngada AKPB Andhika Bayu Adhitama melalui sambungan telepon, Kamis (25/4/2019).

Penutupan jalan RT 01 dan 02 Desa Marapokot dan enam RT di Desa Nangadhero itu membuat aktivitas warga terganggu.

7. Usir Warga yang Tempati Tanahnya

Dikutip dari tayangan YouTube Papua Channel TV, seorang caleg DPRD Kabupaten Raja Ampat mengusir warga yang tinggal di tanahnya.

Caleg tersebut memberikan pesan melalui papan peringatan agar warga segera angkat kaki dari lahannya, Minggu (28/4/2019).

Warga menduga mereka diminta pergi karena sang caleg gagal jadi anggota DPRD.

Ada sekitar 40 kepala keluarga yang mendiami lahan milik sang caleg.

Mereka mengaku pasrah dengan imbauan tersebut.

8. Bongkar Rumah Lansia di Tanah Miliknya

Soorang caleg PKS Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) bernama Lukman, membongkar rumah pasangan suami-istri lanjut usia yang tinggal di tanah miliknya.

Dikutip dari Kompas.com, Gogo (67) dan Hanna (67) hanya pasrah saat rumah mereka dibongkar.

Lukman menuding, pasangan lansia tersebut tak memilihnya pada Pemilu 17 April 2019 lalu.

Diketahui, Gogo dan istrinya telah 10 tahun mendirikan rumah di lahan milik Lukman.

Hanna mengaku, ia hanya diberi waktu satu minggu untuk bongkar rumah.

(TribunWow.com)

 WOW TODAY: