TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, memberikan kritikan soal banjir di Jakarta.
Hal itu disampaikan Tsamara melalui Twitter miliknya, @TsamaraDKI, Sabtu (27/4/2019).
Mulanya ia tampak mengunggah beberapa kritikan untuk Anies Baswedan, namun ia menghapus kicauan tersebut.
Tsamara lalu kembali menuliskan soal banjir di Jakarta dan mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya.
• Banjir Genangi Jakarta, Tagar Anies Dimana Jadi Trending Topic di Twitter
"Saya tetap respect dengan para pejuang lapangan yang sedang berusaha mengurai persoalan banjir.
Tapi secara bersamaan, Gub DKI & jajaran layak dikiritik.
Bagaimana langkah preventifnya selama ini?," tulis Tsamara.
Kader PSI ini lalu menambahkan bahwa mengkritik adalah hal yang wajar asal tidak dibarengi dengan hinaan.
Setelahnya, Tsamara meminta ide untuk membantu korban banjir.
• Rian Ernest Sebut Presidential Threshold Alasan Mahfud MD Tak Bisa Maju Wapres: PSI Dukung Beliau
"Kritik boleh, tapi jangan sampai bully & menghina.
Lagipula, lagi kepikiran nih. Ada yang punya ide untuk kolaborasi bantu teman2 korban banjir?
Kalau ada please comment di bawah ya. Jakarta butuh kita. Suara keras kita. Tapi juga kita untuk turun membantu! :)," tulisnya.
Kicauan Tsamara Amany soal banjir di Jakarta, Sabtu (27/4/2019) (Twitter @tsamaraDKI)
Kicauan dari Tsamara itu lalu mendapatkan balasan dari warganet @emhusnil.
Tsamara dianggap telah melakukan perundungan pada Anies dan ia tidak mengucapkan permintaan maaf.
"Yg kamu @TsamaraDKI lakukan barusan itu bully. Tidak ada minta maaf?," tulis @emhusnil.
Tsamara kembali memberikan jawaban dengan mengatakan alasan dirinya menghapus beberapa kicauan soal kritikan pada Anies.
• PSI Dicibir Hanum Rais, Tsamara Amany: Lebih Baik Kalah dengan Integritas Dibanding Berbohong
"Saya berpikir untuk menghapusnya.
Bukan karena saya anggap kinerja Pak Anies sudah cukup baik, tapi saya berpikir warga lebih butuh bantuan saat ini dibanding saling menyalahkan.
Fair enough, mas?," tulis Tsamara.
Tsamara Amany balas kicauan warganet soal banjir di Jakarta, Sabtu (27/4/2019) (Capture Twitter @TsamaraDKI)
Tagar #AniesDimana Trending di Twitter
Anies Baswedan menjadi sasaran warganet setelah banjir menggenangi Ibu Kota.
Di Twitter, tagar #AniesDimana masuk dalam trending topic Indonesia, Sabtu (27/4/2019) siang.
Beberapa warganet menyinggung soal program penanganan banjir milik Pemprov DKI.
"program #AniesDimana," kata akun @GaluhPejuang.
"What happen to JKT? Can anyone explain, please? #AniesDimana," ujar akun @hanjiwoo127.
"Dari rumah berangkat ke kantor cuaca cerah dan pagi hari waktu yang bagus untuk jogging setelah ku baca berita ternyata ada sebagian wilayah Jakarta yang tenggelam #AniesDimana," tulis @alqubais.
"Jatinegara dan Condet Jakarta Timur hari ini. Banjir mengepung warga. @aniesbaswedan kemana? #AniesDimana," tulis @MahesaTiwi.
• Bawaslu: Pemungutan Suara Lanjutan akan Digelar di Sydney Australia
Dilansir oleh Kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, terdapat 37 titik banjir pada Sabtu (27/4/2019) pukul 06.00 WIB.
Berdasarkan data dari situs resmi BPBD, 37 titik banjir tersebut terdiri dari 14 titik di wilayah Jakarta Selatan, 21 titik di wilayah Jakarta Timur, dan 2 titik di wilayah Jakarta Barat.
Para warga pun telah mengungsi di 15 titik pengungsian.
Terdaftar sebanyak 2.370 pengungsi terdapat di Jakarta Timur.
Diketahui, banjir ini terjadi sejak Jumat hingga Sabtu ini karena air kiriman dari wilayah Bogor yang meluap dari Sungai Ciliwung, Sungai Angke, dan Sungai Krukut.
• Ahok (BTP) Angkat Suara soal Banjir yang Terjadi di Sungai Ciliwung Era Kepemimpinan Anies Baswedan
Sementara itu, Anies menyebut pihaknya mengandalkan dua bendungan kering di di Ciawi dan Sukamahi untuk mengatasi banjir kiriman hulu Sungai Ciliwung.
"Kita ini menerima air dari hulu ketika di sana (hulu) hujannya keras, karena itulah yang dikerjakan membangun dry dam. Insya Allah bendungan selesai tahun ini kalau bendungan itu selesai tahun ini," ujar Anies di Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019), seperti dilansir Kompas.com.
Jika kedua bendungan tersebut telah selesai dikerjakan, lanjut dia, maka air hujan dari daerah Bogor bisa ditahan.
Dengan demikian, volume air yang datang ke Jakarta tidak melimpah dan meluap.
"Dan kalau itu bisa terjadi maka 30 persen dari potensi itu akan (teratasi)," kata dia.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: