TRIBUNWOW.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sama-sama mengklaim kemenangan berdasarkan hasil real count internal masing-masing.
TKN mengumumkan bahwa mereka memiliki war room untuk memantau hasil perhitungan suara di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Sementara BPN menyebutkan bahwa pihaknya merahasiakan lokasi penghitungan suara mereka dengan keamanan.
Namun, keduanya hingga kini belum mau buka-bukaan terkait hasil real count tersebut.
Padahal, berbagai pihak sudah mendesak BPN maupun TKN untuk membuka hasil tersebut.
Dalam program Kabar Petang tvOne, Kamis (25/4/2019), TKN dan BPN memberikan jawaban keduanya soal hasil real count internal mereka.
• Tanggapi Pertemuan Zulkifli Hasan dan Jokowi, Sekjen PAN: Kita Konsisten di Koalisi Adil Makmur
Begini jawaban masing-masing kubu:
TKN Jokowi-Ma'ruf Amin
Diwakili Lukman Edy yang tersambung melalui teleconference, TKN mengaku data yang mereka miliki masih belum 100 persen masuk.
"Kita baru rata-rata 40 persen data yang masuk. Sebenarnya kalau C1 sudah masuk semua, tetapi entri data kan memerlukan waktu. 800 ribu lebih C1 yang masuk itu bukan perkara mudah untuk mengentri data di sistem IT kita dalam rekapitulasi kita," papar Lukman Edy.
"Hari ini sekitar 40 persen, di atas KPU punya, tetapi angkaya tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan oleh KPU."
Secara grafis, terang Lukman, suara untuk paslon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin sudah mulai stabil di angka 55 persen.
Lukman menjelaskan, data C1 didapatkan TKN dari saksi-saksi yang ada di seluruh TPS di seluruh Indonesia.
"Mereka bertugas dua hal. Yang pertama adalah mengumpulkan hard copy-nya. Sekarang dalam proses mobilisasi dari daerah-daerah," kata Lukman.
"Hard copy ini penting jika nanti ada perkara di mahkamah konstitusi. MK kan tidak melihat file-file di softcopy kita. Yang mereka lhat hardcopy-nya."
Sementara tugas kedua saksi TKN, jelas Lukman, adalah mengirim foto C1.
"Berdasarkan foto C1 itu yang kemudian kami melangsungkan proses entri data yang didukung oleh 240 orang tenaga operator, anak-anak muda pendukung Pak Jokowi-Ma'ruf yang selama ini bekerja juga," papar dia.
Dijelaskan Lukman, tenaga operator ini terdiri dari 3 shift, dengan per shiftnya terdiri dari 80 orang untuk melakukan entri data.
Untuk sebaran wilayah, Lukman menjelaskan, entri data pihaknya memang tidak memerhatikan sebaran.
"Siapa yang duluan masuk, masuk," ujar dia.
• Kredibilitas Yunarto Dipertanyakan karena Foto Bersama Jokowi, Dedek Prayudi: Lantas Real Count BPN?
"Tetapi kalau melihat kenyataan-kenyataan yang ada, misal di berapa kita sudah di atas 60 persen, itu yang kemudian tugas direktorat saksi untuk melakukan rilis setiap hari."
Lukman lantas mencontohkan, pihaknya sudah merilis DKI, Lampung, Bangka Belitung dan Riau karena daa sudah di atas 50 persen.
Pihaknya, jelas Lukman, menyatakan klaim kemenangan di DKI, Lampung dan Bangka Belitung, sesuai rilis itu.
"Di Riau, walau menyesakkan bagi kami, kami mengaku kalah. Kami tidak seperti 02 yang walau kalah juga dikatakan menang," tegas dia.
BPN Prabowo-Sandiaga
Sementara itu, Ferry Juliantono yang mewakili BPN menegaskan bahwa pihaknya memang memutuskan untuk tidak menginformasikan di mana lokasi War Room mereka.
"Sebab kami memang mengalami gangguan, baik yang karena peretasan dan juga gangguan provider. Sehingga kami untuk sementara tidak menyampaikan di mana tempat proses perhitungan real count BPN," kata Ferry.
• UPDATE Real Count KPU Jumat 26 April 2019 Pukul 07.00 WIB: Jokowi Vs Prabowo, Data Masuk 35,9 Persen
Ferry menyebutkan, C1 yang sudah didapat BPN sudah semakin banyak.
"Lebih dari 50 persen yang terkumpul. Tetapi saya tidak mau menyatakan berapa persisnya. Tetapi itu akan menguatkan perhitungan kami dari quick count yang kami lakukan dengan menggunakan Android pada 1-2 hari pertama pencoblosan," beber dia.
Ferry juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah melaporkan bawaslu terkait bukti kecurangan, mulai dari salah data entri hingga kecurangan birokrasi.
"C1 yang kami kumpulkan juga memerlukan proses verifikasi dan falidasi yang kemudian yang sudah kami sortir itu dikumpulkan menjadi satu proses rekapitulasi untuk real count-nya," ungkap Ferry.
"Jadi saya berharap pada pendukung Prabowo-Sandi, tetap yakin bahwa proses ini seperti yangkami dan Pak Prabowo sampaikan bahwa kemenangan ada di pihak kami," tandas dia.
Simak videonya:
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY: