TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu meminta supaya dirinya tak dilarang dalam menyampaikan kritiknya terhadap proses penghitungan real count pada Pemilu 2019.
Hal itu disampaikan Said Didu melalui akun Twitternya, @msaid_didu, Rabu (24/4/2019).
Melalui kicauannya, mulanya Said Didu menyampaikan kritiknya terhadap sample real count yang sudah mewakili seluruh suara.
• Fahri Hamzah Kritik Pemilu 2019 yang Memakan Ratusan Korban Petugas: Itu Tidak Normal Lho Pak
Terkait itu, Said Didu lantas menyebut ada puluhan ribu kecurangan di berbagai daerah namun dikatakan pemilu berjalan lancar.
"Saat QC yg gunakan 2.000 sampel anda minta rakyat percaya bhw itu sdh mewakili seluruh suara.
Saat puluhan ribu kecurangan di berbagai daerah ditemukan anda katakan pemilu berjalan lamcar di semua daerah.
Anda waras?" ujar Said Didu.
Kicauan itu lantas ditanggapi oleh netizen dengan akun @prabu_rastafari.
• Bahas soal Rekapitulasi Suara Pilpres 2019 oleh KPU, Teddy Gusnaidi: Curangnya di Mana?
Netizen tersebut menyebut supaya Said Didu tak perlu untuk menyampaikan kritiknya terhadap pemilu kali ini.
Netien itu menyuruh Said Didu untuk berisitrahat saja.
"Sudalah pak tua,..istrahat yg banyak," kata akun @prabu_rastafari.
• Kritik Suryo Prabowo terkait Salah Input Data di Situng KPU: Human Error Kok Hanya Rugikan 02?
Menanggapi hal itu, Said Didu lantas menegaskan bahwa tidak perlu netizen tersebut memberikan 'gelar pak tua' kepada dirinya.
Bahkan, Said Didu menyatakan supaya dirinya tidak dilarang dalam memperjuangkan kebenaran melalui kritiknya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan terus menyampaikan kritiknya jika menemukan kecurangan.
"Anda tdk perlu berikan gelar pak tua ke saya.
Jangan larang saya perjuangkan kebenaran sampai akhir hayat saya.
Saya akan terus buka kebohongan dan kecurangan," tegas Said Didu.
Sebelumnya, Said Didu juga sempat menyampaikan kritiknya terhadap KPU soal yang meminta rakyat supaya menunggu hasil real count.
Mulanya Said Didu mengungkapkan KPU meminta rakyat untuk bersabar sementara publik masih banyak menemukan kesalahan input data suara.
• Gerindra Ancam akan Lakukan People Power untuk Pertahankan Klaim Kemenangan Prabowo-Sandiaga Uno
Terkait itu lantas dirinya mengatakan, saat rakyat mengkritik kesalahan, KPU menjelaskan bahwa kesalahan itu lantaran akibat human error.
Selain itu, Said Didu mengatakan bahkan KPU mengancam akan melaporkan rakyat yang menyampaikan kritik ke KPU.
"Pimpinan @KPU_ID meminta rakyat sabar menunggu hasil real count sementar publik hampir tiap saat menemukan "kesalahan" input data.
Saat dikritik atas kesalahannya mereka human error bahkan mengancam melaporkan rakyat yg perjungkan kejujuran ke polisi.
Anda waras?" ujar Said Didu.
• Ramai Keluhan di Pemilu 2019, Fahri Hamzah Ungkap Kelemahan Bawaslu dan KPU: Nanti Orang Tawuran Pak
Sementara diberitakan dari Tribunnews.com, Ketua KPU, Arief Budiman meminta masyarakat dan kedua kubu antara pihak Capres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uni untuk bersabar menunggu hasil resmi real count, Sabtu (20/4/2019).
Hal itu disampaikan Arief Budiman saat berada di kantor KPU, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat supaya untuk mengikuti prosespenghitungan suara hingga selesai nanti.
"Mari kita sama-sama ikuti prosesnya, bersabar sampai nanti tanggal 22 Mei 2019, Insya Allah kalau enggak ada halangan kita akan tetapkan," papar Arief Budiman.
Dirinya menyampaikan bahwa KPU hanya bisa menjelaskan proses rekap penghitungan suara.
Namun, untuk hasilnya tetap akan diumumkan hingga waktu yang sudah ditentukan.
"Jadi KPU baru bisa memberikan komentar ya proses rekap di kecamatan tapi kalau hasil Pemilu, hasil akhir Pemilu ya nanti tunggu penetapan sampai tanggal 22 Mei," jelas Arief Budiman.
• Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, Hendropriyono hingga Suryo Prabowo Hadiri HUT Kopassus
Selain itu, untuk kedua kubu yang mengklaim atas kemenangan masing-masing dalam Pilpres 2019, Arief Budiman menyatakan bahwa hal tersebut sah-sah saja.
Namun, semua hasil sah terkait itu sudah diatur dalam Undang Undang.
"Setiap peserta Pemilu bebas saja menyampaikan pendapat, masukan, atau komentar gitu ya," kata Arief Budiman.
"Tapi khusus terkait hasil Pemilu, prosesnya sudah di atur dalam undang-undang," tandasnya.
Hasil Hitung Cepat Real Count
Hasil real count Pemilu 2019 terus diupdate oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui situs resminya, pemilu2019.kpu.go.id.
Hingga Rabu (24/4/2019) pukul 07.00 WIB, suara untuk real count pilpres 2019 yang masuk adalah sebesar 26,95728 persen.
Perolehan itu berdasarkan real count sebanyak 219.257 TPS dari total 813.350 TPS.
• Tanggapi Isu Pemilu Curang, TKN: Saya Lihat Ada Penggiringan Opini
Diketahui, Pilpres 2019 diikuti oleh dua pasangan calon, yaitu:
Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Serta pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan hasil real count ini, pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf unggul sementara atas paslon 02 Prabowo-Sandi.
Jokowi-Ma'ruf mendapatkan perolehan sebesar 55,41 persen.
Jumlah itu didapat berdasarkan perolehan 22.866.741 suara.
Sementara Prabowo-Sandi mendapatkan 44,59 persen dari perolehan 18.402.529 suara.
• Kapan Real Count KPU Pilpres 2019 Selesai Dihitung dan Resmi Diumumkan? Cek Tahapannya di Sini
(TribunWow.com/Atri/nanda)
WOW TODAY: