TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan pembahasan yang dilakukannya saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), beserta belasan ketua ormas, Senin (22/4/2019).
Hal itu diungkapkannya saat menjadi narasumber di acara 'Catatan Demokrasi Kita' yang diunggah saluran Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (23/4/2019).
Ia mengatakan pada pertemuan yang digelar di kediaman dinas Wapres RI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, itu membahas Pemilu 2019.
"Tadi malam kami ke rumah Pak Jusuf Kalla kami ketemu ketua 18 ormas Islam, itu kesimpulannya pemilu berjalan dengan baik. Dan kita akan kawal," ujar Mahfud MD.
Ia menuturkan segala bentuk kekeliruan yang terjadi di masa pemilu, pasti akan ada proses yang dilaluinya.
"Kalau terpaksa ada kekeliruan, kan Bawaslu sudah bekerja dan nanti akan berujung di Mahkamah ada hukum yang harus ditempuh itu untuk pemilu sekarang."
"Kita hadapi bersama meskipun tidak ada delegitimasi terhadap KPU, Bawaslu tidak pernah melakukan delegitimasi."
"Tetapi serangan beruntun melalui medsos sebagai hal yang nampak, agar KPU tidak dipercaya, kita jelaskan seperti tadi, menjelaskan-menjelaskan, clear kok, tidak ada masalah yang sangat-sangat serius."
• BPN Prabowo-Sandi Minta Relawan Pantau dan Lapor Kejanggalan Rekapitulasi Suara Pilpres 2019
Ia lantas mengatakan di pembahasannya bersama JK, ada usulan mengenai perubahan sistem di Undang-undang Pemilu.
"Nah untuk pemilu yang akan datang kita usulkan sama-sama ya, sesudah pemilu ini, perubahan sistem," ulasnya.
Ia mengatakan, tak menunggu lama di pemilu selanjutnya, lebih baik di awal tahun 2020 segera dirubah.
"Secepatnya, di awal pemerintahan, jangan di ujung, nanti tawar menawar lagi, diawal saja tahun 2020 sudah diubah undang-undang penyelenggaraan pemilu itu," pungkasnya.
Lihat videonya di menit ke 4.05:
Sementara itu, JK yang diwawancarai seusai pertemuan di rumahnya juga menuturkan pembahasan mengenai pertemuan kedua kubu capres, Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto.
Dikutip dari Tribunnews.com, JK mengatakan pada rapat itu bersepakat Jokowi dan Prabowo harus segera melakukan pertemuan pasca pilpres.
• Mahfud MD Beberkan Alasan Mengapa Ia Yakin KPU Tak Mungkin Curang dan Diintervensi saat Pilpres 2019
Menurutnya, hal itu baik dilakukan sebagai penyelesaian pemilu.
"Dan juga tentu diharapkan tadi makin cepat (pertemuan) makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan pak Prabowo. Itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu," ujar JK saat konferensi pers di kediaman dinas Wapres RI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Sedangkan mengenai adanya klaim kemenangan atau merasa dirugikan di masa pemungutan suara, JK menuturkan baiknya melalui Mahkamah Konstitusi (MK) bukan dengan menggerakkan massa.
"Pemilu ini harus diselesaikan dengan baik dengan jujur dan juga agar masayarakat tenang dan kembali. Semua masalah harus kembali ke hukum."
"Jadi apapun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK. Jangan ada yang berbuat sendiri-sendiri," ujarnya.
Dipertemuan itu, tampak hadir Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Ketum Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Waketum MUI Zainut Tauhid, Sekjen MUI Anwar Abbas, dan Sekjen PBNU Helmy Faishal.
• Jadwal Real Count KPU Resmi Diumumkan dan Tahapan Selanjutnya hingga Pelantikan Presiden dan Wapres
Kemudian, Mahfud MD, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, Cendekiawan Muslim Komarudin Hidayat, Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Salahudin Wahid.
Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Waketum PP PERSIS Jeje Zainuddin, serta Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
WOW TODAY: