TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, terlibat adu argumen dengan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Hal tersebut tampak dalam siaran langsung program Mata Najwa yang tayang di Trans7, pada Rabu (17/4/2019).
Hal ini berawal dari Arief yang mempertanyakan kredibilitas lembaga survei yang mengeluarkan hasil hitung cepat atau quick count.
Arief menyebutkan, sebelum pilpres, ada lembaga survei yang dikumpulkan di Istana Presiden.
Karenanya, Arief menyebutkan, pihaknya tak ingin mempercayai hasil quick count tersebut.
• Prabowo Menang di 19 Provinsi, Jokowi 13, Ini Hasil Quick Count Indobarometer di Seluruh Indonesia
"Kalau sebuah lembaga survei sebelum pilpres dikumpulin di istana, whats going on? Ini mem-framing untuk kecurangan untuk menentukan hasil quick count," kata Arief.
"Karena hasil real count kami, hasil quick count kami berbeda. Artinya enggak perlu dong kami mengakui," sambung dia.
Arief menyebutkan, dalam hasil penghitungan cepat milik kubu 02, calon presiden 02, Prabowo Subiantolah yang menang.
Menanggapi itu, Yunarto lantas mencoba memberikan penjelasan.
"Mas Arief, gini, tadi kita sudah bahas itu ya bahwa masing-masing bisa punya klaim terhgadap hasil quick count," kata Yunarto, namun langsung dipotong Arief.
"Jelas. Jelas," kata Arief.
"Saya belum selesai, saya belum selesai bicara," kata Yunarto, meminta agar tak diinterupsi.
• Prabowo Deklarasikan Kemenangannya, Sebut Hasil Real Count Pihaknya Memperoleh Hasil 62 Persen
Tak menanggapi, Arief tetap memaparkan pendapatnya.
"Tapi kalau semua lembaga survei yang mengadakan quick count dibayar dan datang ke istana, redibilitasnya dimana?" katanya belum selesai.
"Mas Arief, begini, begini. Nah ini. Kita juga bisa mengatakan," Yunarto masih mencegah pemaparan Arief.
"Sebentar!" tegas Yunarto, sambil menunjuk Arief.
"Saya tantang, berani tidak buka besok juga di depan masyarakat hasil angka quick count yang diklaim oleh kubu Anda?" sambung Yunarto, memberikan tantangan pada Arief dan BPN.
"Ya berani!" jawab Arief, tampak ikut menunjuk-nunjuk.
"Oke, kita buka. Masyarakat jadi saksinya," tegas Yunarto.
"Anda dapat biaya dari mana?" Arief kembali menunjuk Yunarto, tak mau kalah.
"Anda saja salah kok menebak pilkada DKI. Bagaimana kredibilitasnya Charta Politika," sambung Arief.
Namun, Yunarto tak lagi menanggapi.
Simak videonya:
Adapun hasil hitung cepat 10 lembaga sejauh ini menunjukkan keunggulan Jokowi-Ma'ruf.
Berikut rangkuman hasil quick count 10 lembaga hingga pukul 19.40 WIB, dari berbagai sumber.
1. Litbang Kompas data 86,50 persen
- Jokowi-Ma'ruf: 54,43 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,57 persen
2. Indobarometer data 92 persen
- Jokowi-Ma'ruf: 54,30 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,70 persen
3. Charta Politika data 94,15 persen
- Jokowi-Ma'ruf: 54,44 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,56 persen
4. Poltracking Indonesia data 94,10 persen
- Jokowi-Maruf: 55,11 persen
- Prabowo-Sandiaga: 44,89 persen
5. Indikator Politik Indonesia data 88,04 persen
- Jokowi-Maruf: 54,12 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,88 persen
6. SMRC data 91,83 persen
- Jokowi-Maruf: 54,91 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,09 persen
7. LSI Denny JA data 97,05 persen
- Jokowi-Maruf: 55,38 persen
- Prabowo-Sandiaga: 44,62 persen
8. CSIS dan Cyrus Network data 95,05 persen
- Jokowi-Maruf: 55,60 persen
- Prabowo-Sandiaga: 44,40 persen
9. Median data 60,54 persen
- Jokowi-Maruf: 54,62 persen
- Prabowo-Sandiaga: 45,28 persen
10. Kedai Kopi data 75,15 persen Jokowi-Maruf: 52,17 persen Prabowo-Sandiaga: 45,5 persen
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)
WOW TODAY: