Pilpres 2019

Hadir di Pidato Kebangsaan Prabowo, Gatot Nurmantyo Singgung Pencopotan Jabatan Para Panglima TNI

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Di Panggung Acara Prabowo, Gatot Nurmantyo Beberkan Anggaran TNI dan Pencopotan Jabatan yang Tak Wajar

TRIBUNWOW.COM - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, tampak menghadiri acara pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).

Dikutip TribunWow.com dari saluran Youtube Gerindra TV, Jumat (12/4/2019), Gatot yang mengenakan peci hitam dan kemeja putih juag memberikan pidatonya.

Ia mulanya menuturkan tujuannya menghadiri acara Prabowo lantaran diundang dan terpanggil berbicara untuk negara.

"Saya datang ke sini tidak ada hal lain selain merah putih, karena negara dan bangsa memanggil, untuk negara bangsa rakyat Indonesia. Atas telepon dari beliau Pak Prabowo meminta saya hadir berbicara mesalah kebangsaan di sini," tuturnya.

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Beberkan Anggaran TNI saat Ini: Saya Tidak Berdaya

Ada sejumlah hal yang disampaikan Gatot dalam pidatonya.

Satu di antaranya, ia ingin membeberkan kondisi nasional yang mana menurutnya dilevel yang kritis.

Ia berujar mengenai terkait anggaran yang tak didukung oleh pemerintah.

"Saat ini yang kritis adalah anggaran," ujar Gatot.

"Saya tidak menyalahkan siapa pun juga, tapi saya harus sampaikan karena saya mantan Panglima TNI, agar rakyat bersatu jangan terpecah-pecah," lanjutnya.

Dulu Dukung Jokowi, Ini Alasan Dahlan Iskan yang Kini Pilih Prabowo di Pilpres

Gatot lalu mengungkapkan dirinya tidak berdaya meski berpangkat Panglima TNI.

Dirinya lalu menjelaskan sejumlah anggaran yang diperoleh masing-masing angkatan.

"Saat saya menjabat Panglima TNI, saya sudah berusaha sekuat mungkin tapi saya tidak berdaya. APBN-P, TNI yaitu Dephan (Departemen Pertahanan), Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU jumlah personelnya lebih dari 455 ribu mempunyai ratusan pesawat terbang tempur, punya ratusan kapal perang, ribuan tank, dan senjata berat."

"Anggarannya hanya Rp 6 triliun lebih. Sehingga Dephan dapat Rp 1 triliun, AD dapat Rp 1 triliun lebih, AU Rp 1 triliun lebih, AL dapat Rp 1 triliun lebih Mabes TNI dapat Rp 900 miliar," ulasnya.

Di Panggung Acara Prabowo, Gatot Nurmantyo Beberkan Anggaran TNI dan Pencopotan Jabatan yang Tak Wajar (Capture Gerindra TV)

Dikatakannya ia mendapati anggaran TNI dengan berinstitusi pertahanan dan keamanan.

Tak hanya itu ia juga membandingkan dengan TNI dengan Polri.

"Tetapi ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek, dan ada senjata panjang sedikit saja, dan jumlah personelnya tidak sampai 3 ribu tetapi anggarannya Rp 4 triliun dan kepolisan Republik Indonesia 17 triliun."

Ia menegaskan tidak ada yang salah, namun menurutnya hal ini mengecilkan TNI.

"Tidak ada yang salah, semua benar-benar saja tetapi ini dari segi anggaran mengecilkan Tentara Nasional Indonesia," terangnya.

Singgung soal Kabar yang Menyebutnya Sering Marah, Prabowo: Kadang-kadang Pemimpin Harus Marah

Lebih lanjut, Gatot juga membeberkan sejumlah mutasi yang diterima personel TNI yang tak lagi menjadi panglima.

Ia lantas menyebutkan anak buahnya yang memiliki prestasi namun tak dapat jabatan strategis.

Di antaranya yang berhasil membongkar pembebasan Poso, penyelundupan senjata.

"Yang paling penting bagi tentara adalah moralitasnya dan semangat juang, ini pun dipaprasin. Begitu saya turun, maka semua yang terbaik dicabut. KaBAIS Mayjen TNI Ilyas, dia yang menyelesaikan Poso, silakan diskusi dengan siapapun siapa yang selesaikan Poso, tetapi dicopot sampai sekarang tanpa jabatan."

Survei LSI Denny JA Terbaru: Lihat Jarak Selisih Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi

"Termasuk Direktur A, komandan satuan tugas intelijen yang membongkar (penyelundupan) senjata sekarang pun dicopot tanpa jabatan," jelas Gatot.

"Investasi SDM di TNI itu adalah jabatan-jabatan tersebut. Panglima Divisi Infanteri I dan II dicopot sampai dengan sekarang tanpa jabatan. Komandan Jenderal Kopassus masuk Pangdam III langsung dicopot sampai sekarang tak ada jabatan dan orang-orang bermasalah menempati jabatan-jabatan strategis," tuturnya.

Ia lalu menekankan di akhir pidatonya agar masyarakat tidak boleh menyia-nyiakan suara yang dimilikinya saat pemilu nanti.

"Jadi saya ingatkan satu suara milik siapapun juga pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, jangan disia-siakan."

Lihat video selengkapnya di menit 56.00:

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY: