TRIBUNWOW.COM - Sidang kedua kasus dugaan pelecehan seksual yang menjerat penyerang andalan Persija Jakarta, Marko Simic dilakukan hari ini, Selasa (9/4/2019).
Hingga kini, belum jelas hukuman apa yang akan didapat Marko Simic jika terbukti melakukan pelecehan seksual.
Namun, Manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko justru berharap agar Marko Simic mendapat hukuman denda dikutip TribunWow.com dari BolaSport.com, Selasa (9/4/2019).
Sedangkan, Marko Simic bisa saja dijatuhi hukuman kerja sosial atau lebih parahnya lagi, sanksi penjara.
Manajer Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko, menjawab pertanyaan wartawan, di Lapangan PSAU, Halim Perdana Kusuma (BolaSport.com/Muhammad Robbani)
• Draf Jadwal Liga 1 Pekan Pertama: Persija Pembuka, Persib Bandung Hadapi Badak Lampung FC
Ardhi Tjahjoko menjelaskan, pihaknya siap membantu jika hukuman pada Marko Simic berupa denda.
"Seharusnya manajemen ya, tapi saya teknisnya belum tahu, apa mungkin dalam hal ini manajemen bayar full atau setengah-setengah," kata Ardhi Tjahjoko saat ditemui awak media termasuk BolaSport.com di Lapangan Sutasoma, Halim, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019).
Dalam kesempatan itu, Ardhi Tjahjoko memberberkan Marko Simic sudah berganti kuasa hukum.
Kuasa hukum yang pertama dianggap kurang agresif dalam menangani kasus Marko Simic.
Aksi striker Persija Jakarta, Marko Simic pada laga kontra Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (20/11/2018). (Media Persija Jakarta)
• 3 Pemain Naturalisasi Dirumorkan Merapat ke Persija Jakarta, Dua di Antaranya Sudah Kirim Kode
Sedangkan, kuasa hukum yang dahulu merupakan kuasa hukum yang berasal dari Kroasia.
"Marko Simic sudah ganti kuasa hukum, karena kuasa hukum yang pertama kurang agresif dan yang kedua ini dia bilang ke saya bagus," ucapnya.
Terkait kasus yang menyandung Marko Simic ini, Ardhi Tjahjoko tampak kecewa.
Ia mengatakan, tidak ada saksi yang melihat pelecehan seksual yang dilakukan Marko Simic.
• Kabar Persija Jakarta: Jawaban Sang CEO soal Diego Forlan dan Kode Joey Suk ke Macan Kemayoran
"Tapi kalau untuk kasus Marko Simic ini kan berbeda karena tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut. Seharusnya kalau memang melakukan itu, ya korban teriak saja, atau bisa berbuat heboh," ujar Ardhi Tjahjoko.
"Ada orang bule yang di sebelah Marko Simic ditanya juga tidak melihat," imbuhnya.
Meski begitu, Ardhi Tjahjoko tetap memperingatkan bahwa kejadian yang menimpa Marko Simic jangan sampai terjadi pada pemain lain.