Pemilu 2019

Sebut sejak Ada Pemilu KPU Selalu Diserang, Mahfud MD: Apa Tak Perlu Ada Pemilu?

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahfud MD menjelaskan arti nama Habib

TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menyebut bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) selalu mendapat serangan.

Hal itu disampaikannya melalui akun Twitter miliknya, @mohmahfudmd, Senin (1/4/2019).

Mulanya, Mahfud menceritakan ada yang menyebut bahwa percuma jika ikut memilih dalam pemilu, sebab korupsi dinilai masih merajalela.

Menurutnya, anggapan tersebut termasuk dalam pandangan yang pesimis.

Tanggapan Mahfud MD soal KPU Tak Pernah Minta Bawaslu Menindak Aparat yang Berpihak

Kemudian, Mahfud mengajak generasi milenial supaya menggunakan hak suaranya dalam pemilu.

Ajakan itu, lantas ditanggapi oleh netizen dengan akun @NSRisca.

Netizen itu menyebut bahwa setiap pemilu pasti ada tidak kecurangan.

Ia menyebut bahwa kecurangan itu terjadi di setiap tahunnya.

"Padahal tiap tahun juga selalu ada kecurangan pemilu... Telat sih kalau hebohnya baru 2019...," tulis akun @NSRisca.

Pilpres Disebut Pertarungan Ideologi, Mahfud MD: Tidak Perlu Dibesar-besarkan

Pernyataan tersebut tampak dibenarkan oleh Mahfud.

Mahfud menyatakan bahwa sejak ada pemilu, maka KPU ikut diserang dan selalu disalahkan.

Terkait hal itu, lantas ia mempertanyakan apakah tidak perlu lagi ada pemilu.

"Betul Risca. Coba diingat semua, sejak ada pemilu KPU selalu diserang, disalahkan trs.

Kalau tdk oleh yg satunya, ya oleh yg satunya.

Kalau bgt, apakah tak perlu ada pemilu? Tidak, kan?

KPU itu dibentuk oleh parpol2 di DPR. KPU itu mandiri, bkn bawahan Pemerintah ataupun DPR," papar Mahfud.

Kicauan Mahfud MD soal pemilu, Senin (1/4/2019). (Twitter/@mohmahfudmd)

Mahfud MD Ajak Generasi Milenial Gunakan Hak Suara

Sebelumnya, Mahfud MD mengajak memberikan pesan kepada generasi milenial soal Pemilu 2019.

Mahfud MD mengatakan bahwa sebentar lagi adalah panggilan untuk menentukan masa depan Indonesia, yakni pencoblosan 17 April 2019.

Terkait pilihan, Mahfud MD mengatakan masyarakat bebas memilih, yang penting menurut mereka terbaik atau setelah berdiskusi secara santun dengan orang-orang yang dianggap lebih tahu.

Najwa Tertawa Terbahak-bahak Dengar Adian Napitupulu dan Arief Poyuono Saling Unggulkan Capresnya

"Hai generasi milenial. Ibu pertiwi memanggilmu utk memberikan suaramu pd pemilu 17 April 2019.

Masa depanmu ada di Indonesia dan masa depan Indonesia ada di tanganmu.

Jadwalkan sejak skrang utk datang ke TPS 17/4/19 guna memilih Presiden/Wapres dan wakil-wakilmu di DPR/DPD/DPRD.

Kemerdekaan Indonesia adl berkat rahmat Allah yg dianugerahkan kpd kita.

Setiap suaramu akan ikut menentukan nasib bangsa dan negaramu yg tak lain adl mahkota martabatmu.

Kalau kamu gregetan krn negara karut marut maka inilah saatnya ikut memperbaiki dgn ikut memilih di pemilu.

Ada yg bilang, percuma kita ikut memilih di pemilu krn korupsi msh merajalela.

Debat Adian Napitupulu dan Arief Poyuono soal Pernyataan Prabowo tentang TNI, Lihat Reaksi Najwa

Itu pandangan yg pessimis. Bayangkan, saat Indonesia blm merdeka 100% kekayaan alam dikorupsi semua dan tdk ada yg mengadili.

Skrang ini memang bnyk korupsi tapi, meski blm sempurna, kita mengadilinya.

Hiduplah dgn optimis, hai adik2 milenial.

Meski di sini msh bnyk orng miskin dan korupsi tp Indonesia ini adl milikmu, kamu bertanggungjawab utk memperbaikinya.

Gunakanlah hak konstitusional yakni memilih pd pemilu 17/4/2019.

Ayo bersiap, jgn sia-siakan hak konstitusionalmu.

Kalau adik2 milenial bertanya, yg mana yg hrs dipilih dlm pemilu ini?

Itu bebas saja, pilihlah yg relatif baik dari calon2 yg ada atau pilihlah yg menurutmu lbh sedikit kejelekannya. 
Atau berdiskusilah scr santun dgn teman2mu atau dgn orang yg kamu anggap lbh tahu. Ayo, memilih," tulis Mahfud MD.

(TribunWow.com/Atri/Lailatun Niqmah)

TONTON JUGA: