Pilpres 2019

Prabowo Sebut Indonesia Tengah Sakit Korupsi, Jokowi Jelaskan Sistem 'Dilan' Dapat 'Mengobati'

Penulis: AmirulNisa
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo subianto saat mengikuti debat keempat calon presiden pada pemilu 2019 di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019). Pada debat keempat kali ini mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional.

TRIBUNWOW.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia kini tengah mengalami sakit yaitu sakit korupsi.

Sementara itu capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan sistem 'Dilan' (Digital Melayani) dapat membantu mengurangi angka korupsi di Indonesia.

Jokowi: TNI Kita Ini Kuat Sekali, Nomor Satu di ASEAN, Jangan Remehkan TNI Kita

Hal tersebut mereka sampaikan dalam acara Debat Keempat Pilpres 2019, yang juga diunggah pada chanel YouTube KOMPASTV dengan judul 'Seperti Apa Ideologi dan Pemerintahan Menurut Capres?', Sabtu (30/3/2019).

Pada sesi Debat Terbuka Jokowi menyampaikan pertanyaan mengenai sistem 'Dilan' pada Prabowo.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut Prabowo setuju dengan sistem digitalisasi, namun merasa tidak berimbang saat masih banyaknya korupsi.

"Saya berpendapat bahwa sistim, alat, metodologi, itu bagus, baik-baik saja jadi kalau itu pelayanan publik dan itu maksudnya untuk efisiensi, untuk mengurangi red tape birokrasi dan sebagainya saya dukung tidak ada masalah," ujar Prabowo.

Ace Hasan Tertawa saat Fadli Zon Sebut Hasil Debat Capres Prabowo 10-0 Jokowi

Kemudian Prabowo menegaskan bahwa sistem online dapat menjadi baik dengan diiringi lembaga pemerintah yang bersih.

"Tapi inti bagi saya pemerintahan adalah kembali, bahwa lembaga-lembaga pemerintah itu harus bersih. Tidak boleh terjadi korupsi yang besar besaran di lembaga pemerintah itu," ujar Prabowo.

"Kalau punya segala sistem online, sistem pelayan publik satu pintu, dan sebagainya, tetapi tetap political will untuk menghilangkan korupsi itu tidak ditegakkan ya menurut saya tetap lembaga-lembaga itu lemah," tambahnya.

Prabowo pun mengungungkapkan bahwa Indonesia sedang sakit dan harus segera disembuhkan terlebih dahulu.

Lihat Reaksi Prabowo saat Jokowi Singgung soal Persahabatan di Closing Statement Debat Capres

"Jadi semua teknologi, semua sistem itu baik. Tetapi kita harus sepakat, kalau kita sakit, kita harus berani menghadapi penyakit kita. Kalau kita sakit liver ya sakit liver kita obati, penyakit bangsa ini korupsi terlalu banyak, rakyat tidak mau korupsi lagi di indonesia," tegas Prabowo.

Menanggapi pernyataan tersebut Jokowi menjelaskan sistem 'Dilan' yang ia usung dapat membantu mengurangi angka korupsi di Indonesia.

"Justru dengan cara inilah korupsi itu akan berkurang dan akan hilang, karena ada transparansi, ada kecepatan, ada sistem yang membangun, yang memagari agar orang orang yang dulunya bisa bertransaksi untuk keluarnya sebuah izin agar cepat, itu bisa terpotong," jelas Jokowi.

Ia juga menyampaikan bahwa indeks korupsi Indonesia telah menjadi lebih baik dan mengalami banyak perbaikan semenjak tahun 1998.

Pernyataan Jokowi dan Prabowo Ini Langsung Jadi Pembicaraan seusai Debat Capres 2019

"Perlu saya sampaikan kepada Pak Prabowo, bahwa korupsi kita di tahun '98 itu, negara kita terkorup di Asia. Indeks persepsi korupsi kita saat itu adalah 20. Saya ingat betul KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengatakan ini 20," ujar Jokowi.

"2014 angka kita menjadi lebih baik menjadi 34 dan sekarang ini indeks persepsi kita 38 artinya, artinya ada perbaikan-perbaikan terus," lanjutnya.

Kenaikan angka indeks persepsi korupsi tersebut disebut sebagai lancarnya sistem online yang telah ia lakukan selama menjabat sebagai presiden.

Ia pun juga berharap jika sistem online ini akan menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia.

"Saya percaya sistem lah yang akan memperbaiki negara ini, dengan sistem yang baik, dengan sistem yang cepat maka korupsi akan semakin berkurang dan nantinya hilang, apabila sistem ini menjadi budaya kita," tegas Jokowi.

Sebelumnya Jokowi mengutarakan sistem 'Dilan' sebagai bentuk pemerintahan yang ia jalankan.

'Dilan' atau Digital Melayani merupakan sistem pelayanan publik dengan media elektronik.

Sistem 'Dilan' merupakan satu diantara visi dan misi yang diusung Jokowi.

Dengan sistem 'Dilan', Jokowi berharap pelayanan publik dapat menjadi lebih cepat karena semua sudah berbasis teknologi online.

Lihat video selengkapnya:

(TribunWow.com/Ami)

Tonton juga.