Kabar Tokoh

Menteri Susi Ungkap Kekecewaan soal Pelelangan Kapal Asing yang Ditangkap KKP

Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menghadiri ulang tahun tv One, (14/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengungkapkan rasa kekecewaannya pada putusan pengadilan.

Hal ini diungkapkan Menteri KKP Susi melalui Twitter miliknya, @Susipudjiastusi, Senin (25/3/2019).

Susi Pudjiastuti  yang juga Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) ini mengatakan pihaknya dua bulan lalu telah menangkap kapal ilegal yang berasal dari Vietnam.

Rupanya kapal yang ditangkap itu merupakan kapal yang sama pada penangkapan KKP saat 6 bulan lalu.

Susi mencurigai diam-diam kapal lelang yang telah ditangkap itu kembali dibeli dengan harga murah oleh Vietnam.

Menteri Susi Pudjiastuti Beri Klarifikasi soal Foto Pose Salam Dua Jari: Itu Salamnya Pandu Laut

"2 bulan lalu KKP menangkap 4 kapal Vietnam yg pernah kita tangkap 6 bulan sebelumnya.

Karena 2 tahun terakhir wacana kapal asing tangkapan dilelang.

Akhirnya beberapa tuntutan Jaksa dan pengadilan putus Lelang. Yg terjadi diam2 Kapal dilelang murah dibeli oleh mereka," tulis Susi.

Kicauan Menteri Susi soal kapal Vietnam dan putusan lelang, Senin (25/3/2019). (Twitter @susipudjiatuti)

Selain mengunggah ungkapan kekecewaan itu, Susi juga mengunggah foto komentar dari netizen @Beni Frenz.

Netizen itu mengatakan kecurigaan yang sama seperti yang diucapkan oleh Susi.

"Ngotot banget Laut Natuna milik mereka, padahal cuma nelayan. Jangan-jangan yang ditangkap yang sama yang pernah dilepaskan," tulis netizen @Beni Frenz.

Lontarkan Protes Keras soal Pernyataan Sandiaga Uno, Susi Pudjiastuti: Pemimpin Tak Punya Visi

Sebelumnya Susi juga memberikan kecaman atas kapal Vietnam yang berusaha menghalangi penangkapan empat kapal di Laut Natuna.

Melalui press rilis yang diterima oleh TribunWow.com, Susi Pudjiastuti menyampaikan protes keras terhadap tindakan kapal milik Vietnam Fisheries Resources Surveillance Kiem Ngu 2142124 dan 214263.

Pasalnya, kapal tersebut telah berupaya menghalangi proses penangkapan ikan 4 (empat) kapal Vietnam oleh KRI TOM-357 di Natuna, Selasa (26/3/2019).

Susi Pudjiastuti juga meminta supaya pemerintah Vietnam memberikan penjelasan dan memberikan pernyataan maaf atas insiden yang terjadi melalui koridor diplomatik resmi.

Dirinya mengungkapkan alasan perbuatan tersebut tak dapat ditolerir.

Pertama, Vietnam sebagai state party dari Convention on the International Regulations for Preventing Collision at Sea 1972 (COLREGS 1972), telah melanggar Rule 8 COLREGS 1972 yaitu Action to Avoid Collision.

Kedua, perbuatan memotong haluan laju KRI TOM-357 menimbulkan resiko keselamatan jiwa dari para awak kapal patroli KRI TOM-357 yang sedang melaksanakan tugasnya.

Ketiga, perbuatan Vietnam Fisheries Resources Surveillance Kiem Ngu 2142124 dan 214263 merupakan bentuk Obstruction of Justice (merintangi proses hukum) karena menghalangi KRI TOM-357 yang sedang melaksanakan tugas.

Kapal Pesiar Viking Sky Kena Badai di Laut Norwegia, Sejumlah WNI Asal Bali Ikut Jadi Penumpang

Sementara itu dikutip dari Kompas, Selasa (26/2/2019), Susi Pudjiastuti menyatakan perbuatan tersebut bukan kejadian yang pertama kali dilakukan.

“Ini bukan kejadian pertama, dalam satu minggu, sudah dua kali dilakukan. Pemerintah Vietnam sebagai bagian dari masyarakat dunia seharusnya tidak membiarkan hal ini terus terjadi,” kata Susi Pudjiastuti, dalam konferensi persnya di Bandung, Senin (25/2/2019).

Sebelumnya, pada 19 Februari 2019, kapal VFRS bernama KN-241 melakukan hal yang sama saat kapal pengawas perikanan Indonesia, KP HIU Macan 01 milik PSDKP KKP menangkap 4 kapal Vietnam di Natuna Utara.

“Dulu, Vietnam lakukan illegal fishing tanpa ada pengawalan, sekarang ada pengawalan,” papar Susi Pudjiastuti.

Ia menilai harusnya Vietnam segera melakukan perbaikan dan menyelaraskan diri dengan berbagai gerakan global pemberantasan IUU Fishing.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Atri)

TONTON JUGA: