Pilpres 2019

Sandiaga Uno: Prabowo Sudah Tandatangani Langsung, Menteri Agama akan Diserahkan ke NU

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sandiaga Uno menyatakan Prabowo Subianto berjanji dan telah menandatangani agar menteri agama diserahkan ke Nahdlatul Ulama (NU), Selasa (19/3/2019).

TRIBUNWOW.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan bahwa Prabowo Subianto berjanji dan telah menandatangani agar posisi menteri agama diserahkan ke Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikannya untuk menanggapi beredarnya video viral yang menyebut Hari Santri akan ditiadakan jika Prabowo-Sandi terpilih dalam Pilpres 2019.

Diketahui, Hari Santri merupakan peringatan deklarasi resolusi jihad yang dilakukan pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari di Surabaya pada 22 Oktober 1945.

Melalui unggahan Twitter warganet dengan akun @sofia_ardani, mulanya terlihat sejumlah orang yang duduk bersama di hadapan Sandiaga Uno untuk meminta klarifikasi terkait video yang beredar di media sosial, Selasa (19/3/2019).

Tampak seorang pria yang duduk di depan Sandiaga Uno mengaku mewakili suara para kiai di Jawa Timur.

Klarifikasi Sandiaga Uno saat Tokoh NU Sampaikan Kekhawatiran di Hadapannya jika Prabowo Menang

Pria tersebut lantas memberikan 3 pertanyaan terkait video viral yang mengancam keberlangsungan NU jika Prabowo-Sandi menang.

"Pertama, ketika Prabowo-Sandi di beri amanah, mereka khawatir NU akan dipinggirkan dan akhirnya akan dihabisi," kata pria berkacamata itu.

"Kedua, tahlil, manaqib, dan sebagainya akan hilang dari NU Indonesia."

"Ketiga, Prabowo sangat dekat dengan kelompok-kelompok radikal yang banyak dikhawatirkan dan sebagainya, dan mereka khawatir menteri agama nanti akan diberikan kepada kelompok-kelompok HTI seperti itu."

Sandiaga Uno berdialog dengan tokoh NU (Twitter/@sofia_ardani)

 

Tanggapan Gerindra soal Viral Video Dukungan ke Paslon Tertentu yang Dianggap Buat Perpecahan

Pria tersebut menjelaskan kepada Sandi bahwa ketiga hal tersebut merupakan bentuk kekhawatiran dari para kiai di Jawa Timur.

Menanggapi itu, Sandi kemudian menjelaskan bahwa dirinya juga berasal dari keluarga besar NU.

"Jadi jangan sampai ada terbesit satu prasangka apa pun bahwa NU akan dipinggirkan justru diperkuat,"

"NU akan dipastikan menjadi sebuah organisasi terbesar umat Islam yang akan menjadi kekuatan terbesar Prabowo-Sandi,"

"Kita akan merangkul NU yang akan menjadi mitra dalam membangun bangsa ini menjadi adil makmur," imbuhnya.

Penjelasan itu lantas diaminkan oleh sejumlah orang yang hadir.

Tak lupa Sandi mengatakan bahwa dirinya juga selalu mengamalkan perintah dari agama.

"Jangan pernah khawatir, yang menjadi kekhawtiran itu, bismillah di sini banyak saksinya semua, Insya Allah kami komitmen untuk mengawal agar tradisi-tradisi itu tetap ada di Indonesia," jelas Sandi.

Lantas secara tegas, Sandi membantah terkait pihaknya disebut berada di belakang kelompok radikal.

"Ketiga, ini selalu tudingan dan dapat saya sampaikan ini fitnah, hoaks,"

"Prabowo-Sandi ini sudah komitmenn, sudah mencanangkan bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang moderat akan menjadi pegangan kita," tegasnya.

Setelah Debat Cawapres, Caleg Gerindra Fauzi Baadilla Rangkum 8 Program Andalan Prabowo-Sandiaga

Sandiaga Uno kembali menegaskan untuk jangan khawatir terkait video yang diduga dapat memecah belah umat beragama.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kemudian membeberkan pertemuan tertutupnya dengan Kiai Said yang membahas soal janji yang disampaikan Prabowo kepada NU.

"Ini saya buka aja ini di sini, pembicaraan saya, dia (Kiai Said) titip untuk Prabowo-Sandi jangan lupa menteri agamamu," cerita Sandi.

"Kiai saya sudah komitmen untuk menteri agama, Pak Prabowo malah yang sudah menandatangani langsung bahwa itu akan dipertimbangkan untuk diserahkan kepada pertimbangan para Kiai NU,"

Ia menegaskan bahwa akan memegang teguh janji yang sudah ditandantangani oleh Prabowo itu.

Gerindra Klaim Elektabilitas Prabowo-Sandi 67 Persen di Google Trend: Lembaga Survei Tak Akurat

Diberitakan sebelumnya, telah beredar video berisi seseorang yang tengah berceramah di hadapan Ma'ruf Amin, dan sejumlah kiai serta ulama.

Dalam isi ceramah dalam video itu menyebutkan, Hari Santri akan ditiadakan jika Ma'ruf Amin tak terpilih dalam Pilpres 2019.

"Jangan berpikir masih ada tahlil. Jangan berpikir masih ada zikir di Istana. Jangan berpikir ada Hari Santri. Apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah," kata sang penceramah.

Soal Debat Cawapres Maruf Amin, Rachland Nashidik: Mengejutkan, Melampaui Ekspektasi Banyak Orang

Penceramah tersebut juga mengatakan, jika semua yang ia sebutkan itu ingin masih terjadi di Indonesia, maka Ma'ruf Amin harus dipilih dalam Pilpres 2019 nanti.

"Jika ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang, semua kita ajak untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," ujar penceramah itu.

(TribunWow.com)