TRBUNWOW.COM - Partai Gerindra menanggapi beredarnya video dukungan terhadap pasangan calon (paslon tertentu) yang dianggap membuat perpecahan.
Tanggapan itu diungkapkannya melalui akun Twitter resminya, @Gerindra, Selasa (19/3/2019).
Dalam video yang beredar, satu di antaranya diunggah netizen @BangPino_, terdengar orasi yang mengatakan untuk memberikan dukungan penuh kepada paslon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
• Setelah Debat Cawapres, Caleg Gerindra Fauzi Baadilla Rangkum 8 Program Andalan Prabowo-Sandiaga
Menanggapi video tersebut, Gerindra lantas menyayangkan jika orasi dalam video bersifat untuk menakut-nakuti masyarakat.
Ia juga menyayangkan jika beredarnya video itu bisa membuat perpecahan.
"Kami sangat menyayangkan jika orasi yang sifatnya menakut-nakuti dan membuat perpecahan seperti ini terus terjadi," ungakp Gerindra.
• Caleg Rieke D Pitaloka Komentari Debat Maruf Amin soal Riset: Mantul, Biar Tak Ada yang Asal Jeplak
Terkait video itu, Gerindra menegaskan bahwa paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tetap akan membesarkan dan merangkul Nahdlatul Ulama (NU).
Gerindra berharap, pihaknya jangan sampai dihantam hoaks yang menurutnya tidak bertanggung jawab.
"Nahdlatul Ulama (NU) adalah mitra pembangunan Indonesia ke depan.
Pak @prabowo dan Bang @sandiuno akan membesarkan dan merangkul NU. Jangan sampai kita dihantam hoax-hoax yang sangat-sangat tidak bertanggung jawab," tegas Gerindra.
•Tanggapan 5 Tokoh soal Debat Cawapres, Kekecewaan Zara Zettira hingga Penilaian Fahri Hamzah
Video yang ditanggaapi oleh Gerindra itu berisi seseorang yang tengah berceramah di hadapan Ma'ruf Amin, dan sejumlah kiai serta ulama.
Dalam isi ceramah dalam video itu menyebutkan, Hari Santri akan ditiadakan jika Ma'ruf Amin tak terpilih dalam Pilpres 2019.
"Jangan berpikir masih ada tahlil. Jangan berpikir masih ada zikir di Istana. Jangan berpikir ada Hari Santri. Apabila sampai Kiai Ma'ruf ini kalah," kata sang penceramah.
• Soal Debat Cawapres Maruf Amin, Rachland Nashidik: Mengejutkan, Melampaui Ekspektasi Banyak Orang
Penceramah tersebut juga mengatakan, jika semua yang ia sebutkan itu ingin masih terjadi di Indonesia, maka Ma'ruf Amin harus dipilih dalam Pilpres 2019 nanti.
"Jika ingin semuanya masih, 17 April yang akan datang, semua kita ajak untuk memenangkan Kiai Ma'ruf Amin," ujar penceramah itu.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari pihak Ma'ruf Amin mengenai acara dan video tersebut.
(TribunWow.com/Atri/Nanda)