TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Rian Ernest menanggapi pernyataan Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu yang menyebut PSI hanya sebagai cheerleaders atau pemandu sorak dalam koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.
Hal tersebut seperti tampak dalam unggahan Rian Ernest di akun Twitter @rianernesto, Jumat (15/3/2019).
Melalui kicauannya, Rian Ernest menyebutkan bahwa PSI siap bertarung untuk Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019.
Ia juga mengatakan bahwa PSI siap menjadi pemandu sorak demi kemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Rian Ernest juga menganggap apa yang disampaikan Masinton itu sebagai pujian.
Ia mengaku, PSI biasa mendapatkan pernyataan semacam itu.
• Banyak Persoalan Dikaitkan Kepemimpinan Jokowi, Moeldoko: Sandal Hilang, Pak Jokowi yang Disalahkan
"Dianggap maupun tidak dianggap, tiap detik menit dan jam kami tarung utk Pak Presiden, Pak @jokowi. @psi_id siap jadi pemandu sorak memenangkan!
Terimakasih atas pujiannya. Dibilang cheerleaders kami terima. Wong dibilang nol koma satu koma pun sudah biasa =)," tulis Rian.
Sementara itu, saling sindir antara PDI Perjuangan dan PSI berawal dari pernyataan Ketua Umum PSI Grace Natalie dalam pidato politiknya yang berjudul 'Beda Kami, PSI dengan Partai Lain' di Festival 11 di Medan, Sumatera Utara. Senin (11/3/2019) lalu.
Dalam pidaro tersebut Grace menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar terkait maraknya peraturan daerah yang menurutnya diskriminatif, seperti perda berbasis agama.
Grace menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian, PDI Perjuangan dan Partai Golkar adalah partai yang paling banyak terlibat dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda berbasis agama itu di seluruh Indonesia.
“Silakan baca 'The Politics of Shari'a Law' yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University, yang dari penelitiannya menyimpulkan bahwa PDI Perjuangan dan Golkar terlibat aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia. Penelitian Robin Bush juga menyimpulkan hal yang sama,” ungkap Grace, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com.
• Banyak Persoalan Dikaitkan Kepemimpinan Jokowi, Moeldoko: Sandal Hilang, Pak Jokowi yang Disalahkan
Menanggapi pernyataan Grace, Masinton lantas balik memberikan sindiran.
Menurut Masinton, Grace dan PSI hanya mencari sensasi saja.
Masinton bahkan mengaku malas memberikan komentar terkait hal tersebut.
"Komentarin yang odong-odong gitu menurut saya tidak pas juga ya. Jadi, namanya juga lagi mencari sensasi," kata Masinton di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).
Masinton menegaskan, PDI Perjuangan sudah memperjuangkan nasionalisme, kebhinekaan dan pluralisme sejak dulu.
Bahkan, terang Masinton, PDI Perjuangan telah teruji dalam memperjuangkan hal tersebut sejak masa orde baru hingga saat ini.
Menurut anggota DPR RI Komisi III ini, PSI adalah odong-odong yang berusaha mengajari truk besar yang memiliki kecepatan tinggi untuk dapat melaju.
• Hasil Survei Elektabilitas Capres 13 Lembaga, Lihat Perbandingan Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandiaga
"Kita itu sudah di uji waktu dan sejarah. Jadi odong-odong jangan ngajarin truk juggernaut berlari melaju," sindir Masinton.
Masinton lantas mengatakan, sikap PSI di Koalisi Indonesia Kerja Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak akan mempengaruhi solidaritas tim untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres.
Masinton bahkan menilai bahwa masuknya PSI di TKN hanya sebagai penghibur saja.
"Enggak pernah kami anggap. Ya cuman dianggap cheerleaders aja," ungkapnya. (TribunWow.com/Nanda)