Terkini Daerah

Ketahuan Berbohong saat Izin Bermain Game, Seorang Tukang Ojek Aniaya Istri hingga Tewas

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pelaku Menganiaya.

TRIBUNWOW.COM - ZA (28) seorang pria yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek di Kota Ambon tega menghabisi nyawa istrinya, Nur Nabila Nawaly (25), setelah adu mulut.

Pelaku menghabisi nyawa istrinya saat keduanya tengah berada di kamar indekos yang ditempati keduanya, yang berlokasi di kawasan Puncak Wara, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon pada Jumat (8/3/2019).

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian Polres Ambon melalui Wakapolres Pulau Ambon, Kompol Ferry Mulyana, pembunuhan tersebut terjadi lantaran pelaku ketahuan berbohong kepada sang istri.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (10/3/2019), pada saat kejadian, pelaku izin kepada sang istri hendak pergi bermain game.

Namun setelah dicek oleh korban, ZA tak berada di tempat bermain game.

Ditemukan Penuh Luka di Kandang Ayam, Bocah 11 Tahun di Riau Jadi Korban Penganiayaan Pengasuhnya

ZA (28) tersangka pembunuh sitrinya sendiri menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Sabtu (9/3/2019). (KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Entah apa yang dilakukan pelaku saat itu hingga membohongi istrinya dengan izin hendak bermain game.

“Jadi penyebabnya itu cekcok mulut soal ketidakjujuran dalam rumah tangga. Pelaku minta izin keluar dengan alasan untuk bermain game ternyata setelah korban cek tidak ada. Lalu setelah ketemu korban bertanya dan saat itu pelaku marah,” ucap Ferry saat ditemui di Kantor Polres Pulau Ambon pada Sabtu (9/3/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

Korban diketahui bekerja sebagai karyawati di sebuah pusat perbelanjaan di Ambon.

ZA sempat membawa korban menuju Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat pertolongan medis sesaat setelah ia aniaya.

Ia mengatakan kepada pihak dokter bahwa istrinya mengalami overdosis obat-obatan.

Bocah 11 Tahun Ditemukan Penuh Luka di Kandang Ayam, Ternyata Korban Penganiayaan Pengasuhnya

Akan tetapi, nyawa korban tak dapat tertolong.

Korban diketahui sudah tak bernyawa ketika sampai di rumah sakit.

Setelah kematian istrinya itu, pelaku langsung dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Meski mengaku kepada dokter serta polisi bahwa istrinya mengalami overdosis obat-obatan, pihak kepolisian pun tak mudah mempercayainya.

“Dalam hal ini Satreskrim tidak mudah mempercayai begitu saja laporan pelaku, karena setelah dilakukan olah TKP, ditemukan beberapa titik dugaan kekerasan, termasuk dari sejumlah keterangan saksi,” terangnya.

Cekcok soal Cinta Segitiga, Pria di Bekasi Dianiaya dan Diikat dalam Karung hingga Tewas

Pelaku kemudian segera diamankan di Rumah Tahanan Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.

Terkait kasus pembunuhan tersebut, pihak kepolisian memeriksa 10 orang saksi.

Para saksi menyebutkan bahwa sebelum pembunuhan itu terjadi, korban dan pelaku memang sempat beradu mulut hingga kemudian ZA melampiaskan amarahnya dengan menganiaya korban.

Dari sejumlah keterangan yang diungkapkan ZA serta para saksi, pihak kepolisian kemudian menetapkan bahwa dirinyalah yang merupakan pelaku dalam kasus yang menyebabkan istrinya meninggal itu.

“Setelah menjalani pemeriksaan ZA langsung ditetapkan sebagai tersangka,” sebut Ferry.

Menyesal Aniaya Anak Kekasihnya yang Masih Balita hingga Tewas, Pelaku: Spontanitas Saja

Melalui keterangan saksi yang diperiksa pihak kepolisian, selama ini pelaku memang diketahui kerap kali melakukan penganiayaan terhadap istrinya.

Dalam pemeriksaan kepolisian, akhirnya pelaku juga mengakui perbuatannya.

“Pelaku sudah mengakui semua perbuatannya itu. Memang tersangka ini selalu menganiaya istrinya,” jelasnya.

Sementara itu, menurut pemeriksaan, penyidik memastikan bahwa korban meninggal dunia lantaran mengalami gegar otak.

“Jadi berdasarkan hasil otopsi itu ada benturan di belakang kepala. Korban meninggal dunia karena benturan benda tumpul di belakang kepala," ujar Ferry.

Menyesal Aniaya hingga Sebabkan Anak Kekasihnya Tewas, Andre Ingin Sampaikan Maaf ke Orangtuanya

Gegar otak memang menyebabkan mulut seseorang berbusa meskipun orang tersebut telah meninggal dunia.

Busa itu timbul karena adanya benturan pada bagian kepala.

Kondisi itulah yang mendasari pelaku untuk mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa istrinya meninggal dunia lantaran overdosis obat-obatan.

"Namanya geger otak, ya pasti muntah," tutur Ferry menerangkan.

Padahal menurut keterangan para saksi serta temuan dari barang bukti, korban jelas-jelas meninggal lantaran dibunuh.

"Tersangka juga telah mengakui semuanya di hadapan penyidik," ungkapnya.

Tega Aniaya Anak Balita Kekasihnya hingga Tewas, Ini Awal Mula Pelaku Bertemu Ibu Korban

Dalam kasus tersebut, pihak kepolisian mengamankan barang bukti berupa baju dan sehelai kain yang digunakan oleh pelaku untuk menyeka sejumlah bercak darah yang ada pada bagian kepala serta tubuh korban.

Lebih lanjut, ketika ditemui di ruang Satreskrim Polres Pulau Ambon pada Sabtu (9/3/2019), ZA mengaku menyesal telah melakukan penganiayaan terhadap istrinya.

Menurut pengakuannya, pada saat itu ia khilaf.

"Saya telah khilaf. Saya sangat menyesal sekali telah membunuh istri saya," kata ZA, seperti dilansir oleh Kompas.com, Sabtu (9/3/2019).

ZA mengatakan bahwa seusai menganiaya korban, ia mencoba membawa tubuh istrinya yang sudah tak bernyawa itu ke rumah sakit.

Namun kedua rumah sakit yang ia datangi menyebut bahwa nyawa istrinya tak dapat tertolong.

“Saya bawa istri saya ke RS Bhayangkara, tetapi kata dokter sudah meninggal dunia. Saya bawa lagi (istri) ke rumah sakit tentara," tukasnya.

ZA menyampaikan penyesalan mendalamnya serta permohonan maaf untuk pihak keluarganya serta keluarga dari istrinya.

Lihat video selengkapnya di sini:

(TribunWow.com/Laila Zakiyya)