TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung dan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu, mendapatkan pengadangan saat akan berdiskusi di Kota Jember, Jawa Timur.
Untuk menghadapi para pengadang tersebut, Rocky dan Said Didu menumpangi mobil yang tak biasa.
Dilansir oleh akun Twitter @saiddidu, terlihat dirinya bersama Rocky duduk di dalam mobil ambulance, Kamis (7/3/2019)
Rocky yang duduk di samping Said membelakangi kotak besar yang menutup kaca bertuliskan oxygen.
Sementara di atas langit-langit mobil terlihat dua buah lampu yang menyorot ke arah bawah.
Pada foto yang lain terlihat kasur lipat berwarna oranye.
Ada pula gorden yang menjadi pembatas antara supir dan penumpang.
• Ikuti Pengajian di Ponpes At-Tauhidiyyah Tegal, Sandiaga Uno Cium Tangan Kyai Ahmad Said
"Demi mencapai lokasi acara di Jember, utk mensiasati “hadangan” pihak2 tertentu kami terpaksa bersiasat dg naik Ambulance.
Kami tetap happy demi ketemu rekan2 utk menyebarkan virus akal sehat utk menggusur kebohongan," tulis Said Didu.
Sementara pada kicauan sebelumnya, Said Didu menuliskan dirinya telah selesai menghadiri acara di Jember tersebut walaupun mendapatkan sejumlah pengadangan.
"Alhamdulillah acara di Jember yg sangat sebentar sdh selesai.
Mulai dari pembatalan di BanyuwangI, penghadangan masuk Jember (terpaksa main kucing2an agar bisa tiba di lokasi) makin membulatkan tekad kami untuk berjuang mewujudkan Indonesia yg nyaman buat semua," tulis Said Didu.
Diketahui Rocky Gerung dan Said Didu mendapatkan penolakan dari sejumlah orang saat akan mengisi diskusi di Jember, Kamis (7/3/2019).
Satu hari sebelum acara diskusi, viral beredar video penolakan Rocky oleh Relawan Jumadi yang menemui pihak universitas yang mengundang Rocky.
Seperti diunggah oleh kanal YoTube Rocky Channel, dalam kesempatan itu, sejumlah orang yang menamakan dirinya Relawan Jumadi menolak Rocky dengan alasan Rocky adalah penista agama.
"Monggo banyak-banyakan massa," ujar seorang pria yang berbaju hitam.
• Rocky Gerung Dianggap Hina KH. Agus Salim, Hanum Rais: Dipotong Konteksnya oleh Pelapor
Pihak kampus memberikan tanggapan bahwa jika benar Rocky berulah maka ia akan ditangkap polisi.
"Gini pak, kalau Pak Rocky terbukti bersalah seharusnya sudah ditangkap oleh Polri, kalau beliau sudah melakukan itu...," ujar pihak kampus yang tak selesai.
Relawan Jumadi lalu menyahut.
"Polisi itu enggak bodoh pak, kejadian itu baru terjadi 1 Maret (pelaporan Rocky Gerung komentari Agus Salim) pak, dikumpulkan saksi dan bukti dulu pak, baru ditetapkan tersangka," sahut Relawan Jumadi.
"Sekarang tanggal berapa, bapak kalau ada salah langsung ditangkap langsung dihukum, nyuri," imbuhnya.
"Kalau sekarang ini," pihak kampus kembali mencoba berbicara.
"Ya sudah pokoknya besok situ yang mendatangkan, saya yang menghadang, apapun resikonya sudah, saya akan membela para kiai, membela kitab suci, buktikan pak," sahut Relawan Jumadi.
• Rustam Ibrahim Usul Boikot ILC jika Hadirkan Rocky Gerung, Begini Tanggapan Singkat Rocky
Relawan yang menolak Rocky Gerung itu juga menunjukkan surat yang ia bawa dari beberapa kalangan yang mengatakan menolak Rocky Gerung.
"Semuanya pak, ada Pak Kapolres, ada Ketua Banser, semuanya saya kirimi," kata Relawan Jumadi sambil memperlihatkan surat di atas meja.
"Yang penting saya tidak menginginkan namanya Rocky Gerung itu datang kalau masih dipaksa ayo besok perang dengan kita."
"Yang penting Relawan Jumadi tidak mengharpkan, terima kasih, mau perang sudah besok," tambah Relawan Jumadi sambil keluar ruangan.
"Itikad baik, apapun penista agama Rocky kita hajar enggak boleh masuk ke Jember. apapun tumpah darah enggak papa pak, ia juga mengkhianati kiai saya kiai kambing, Alquran dikatakan kitab fiksi itu pak," ujarnya sembari jalan ke luar dan berteriak takbir.