TRIBUNWOW.COM - Jelang debat ketiga Cawapres 2019, banyak pengamat maupun tokoh politik yang mencoba memprediksi materi yang akan disampaikan kedua pasangan calon (paslon).
Baik itu paslon nomor urut #01 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin maupun paslon nomor urut #02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Satu diantaranya Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie.
Ia menilai kedua Capres yang telah menjalani dua kali debat jelang Pilpres 2019 itu memiliki penguasaan materi yang hampir sama.
• Hasil Survei 4 Lembaga terkait Elektabilitas Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga, 01 Memimpin
Oleh karena itu ia menyampaikan pesan kepada Jokowi dan Prabowo, agar saling merangkul satu dengan lainnya jika kelak diantara mereka terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya.
"Saya rasa Capres ini sama-sama kuat ya, siapapun menang harus siap merangkul yang kalah," ujar Jimly, saat ditemui di Balai Sarwono, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (5/3/2019).
Hal itu bukan tanpa alasan, karena menurutnya saat ini rakyat sudah lelah dengan ketegangan dan situasi politik antara kedua kubu.
"Supaya rakyat tidak terus menerus dibuat tegang, jadi segera harus berangkulan sesudah nanti dinyatakan siapa yang menang," jelas Jimly.
• TKN hingga Mendikbud Tanggapi Video Viral yang Sebut jika Jokowi Terpilih, Pendidikan Agama Dihapus
Ia pun mengaku tidak bisa memprediksi siapa yang akan memenangkan pertarungan Pilpres 2019, namun dirinya menilai perolehan suara akan berbeda 'tipis'.
"Nah siapa yang menang, wallahualam nggak tahu saya, kayaknya sih tipis ini bedanya nih," kata Jimly.
Terkait debat ketiga, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menegaskan bahwa baik Jokowi -Ma'ruf maupun Prabowo - Sandi tentunya akan belajar dari kekurangan pada debat pertama dan kedua.
Ia yakin kedua paslon tersebut akan memperbaiki apa yang menjadi kesalahan dan kekurangan mereka pada debat sebelumnya.
"Saya pikir dua-duanya sudah belajar dari debat satu dan dua, akan memperbaiki (kekurangan sebelumnya) mudah-mudahan," pungkas Jimly. (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)