TRIBUNWOW.COM - Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, terlibat debat panas terkait kasus narkoba Andi Arief.
Hal tersebut seperti yang tampak dalam acara 'Apa Kabar Indonesia Malam' yang tayang di tvOne pada Selasa (5/3/2019) malam.
Awalnya, Arief Poyuono menjelaskan soal pernyataannya yang menyebutkan bahwa Andi Arief adalah contoh kegagalan dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam pemberantasan narkoba.
• Beri Ancaman untuk Mahfud MD, Andi Arief: Saya Bisa Tuntut Anda ke Jalur Hukum
Arief Poyuono menyebutkan, di tahun 2014 hingga 2019 ini, angka pengguna narkoba semakin bertambah.
Arief menjelaskan, itulah yang mendasarinya menyatakan hal tersebut.
Menanggapi itu, Masinton menilai apa yang disampaikan Arief itu hanya berdasarkan kaca matanya saja.
Masinton menilai, Presiden Jokowi benar-benar berupaya menekan angka kasus narkoba.
"Itu perang bersama, jadi bukan berarti gagal," kata Masinton.
"Kalau kau minum, mabuk, kau sempoyongan terus nabrak tiang listrik, jangan kau salahkan Presiden, salahkan dirimu bahwa kau mabuk," sambungnya sambil menunjuk Arief.
"Aduh, begini, tunggu dulu, tunggu dulu," Arief mencoba menginterupsi.
Namun, pembawa acara meminta Arief untuk tak memotong terlebih dahulu.
"Kalau pernyataan tentang gagal tadi, itu yang saya katakan bahwa dia menihilkan apa kerja-kerjaan yang dilakukan BNN dan kepolisian," Masinton meneruskan pernyataannya.
"Itu pakai fakta kan, begini loh, begini," Arief mencoba menjelaskan.
"Betul bos, begini, kau dengar dulu," Masinton minta pernyataannya tak diinterupsi.
"Kau gunakan data bahwa peningkatan barang sitaan yang dilakukan oleh BNN itu luar biasa. Itu menampakkan kerja BNN dan kepolisian melakukan operasi di wilayah-wilayah rawan masuk narkoba ke Indonesia itu mengalami peningkatan," tegas Masinton.
• Kronologi dan Fakta Kasus Andi Arief, Misteri Perempuan hingga Mundur dari Partai Demokrat
"Loh bagaimana? Bapak, begini ya," Arief tak sependapat.
"Bos, ini kita menggunakan data," ujar Masinton sambil menunjuk Arief.
"Mas Masinton," kata Arief sambil menepuk ringan pundak Masinton, meminta giliran bicara.
Sang pembawa acara akhirnya mempersilakan Arief berbicara.
Arief lantas menjelaskan soal arti salah dan benar seseuai dengan apa yang ia maksudkan.
"Arti kata salah-benar itu kalau melanggar sebuah peraturan. Arti gagal dan berhasil itu terhadap sebuah kinerja," kata Arief.
"Apa yang gagal?" tanya Masinton tiba-tiba.
"Bukan, ya begini ya pak," kata Arief menepuk lutut Masinton.
"Apa yang gagal? Apa yang gagal kalau peningkatan ...," tanya Masinton lagi, namun belum selesai.
"Loh kalau peningkatan peredaran narkoba makin banyak gagal apa berhasil?" ujar Arief tegas.
Saat menanyakannya, Arief kembali menepuk lutut Masinton berkali-kali.
Namun Masinton tak menghiraukan pernyataan Arief itu.
Ia melanjutkan pernyataannya.
"Banyak yang dioperasi, banyak yang ditangkap, dan kemudian menurun bos," tegas Masinton sambil terus menunjuk ke arah Arief.
Arief terlihat mulai emosi.
Ia beberapa kali memalingkan wajah, menahan emosi.
"Menurun dari mana? Ini data BNN," kata Arief membantah Masinton.
Keduanya mengaku punya data, dan menegaskan bahwa data lawanlah yang salah.
Masinton bahkan menuding data Arief adalah data lama.
Keduanya lantas saling klaim sambil saling tunjuk membahas data masing-masing secara bersamaan.
"You tahu enggak kenapa makin banyak?" kata Arief sambil menunjuk Masinton.
"Satu, karena China keras terhadap narkoba. Kedua, perang Duterte terhadap Filipina. Makanya diselundupkan ke Indonesia makin banyak," jelas Arief.
"Jadi you harus tahu bagaimana (Rodrigo) Duterte berhasil menghajar para narkoba nah itu harus dicontoh Joko Widodo," sambung Arief sambil menepuk pundak Masinton cukup keras.
• Fadli Zon Nilai Kasus Andi Arief Tak Berdampak pada Elektabilitas Prabowo-Sandiaga
Seolah tak terima, Masinton balas menepuk pundak Arief.
Ia tegas menyebutkan bahwa Jokowi telah secara tegas memerintah pihak berwajib memberantas narkoba.
Namun, keduanya tetap tak bersepakat dan masih terus mendebatkan hal tersebut.
Simak video selengkapnya mulai menit ke 8.20:
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)