TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria angkat bicara atas pernyataan Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dalam aksinya di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Riza Patria di program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin (4/3/2019).
Sebelumnya, sejumlah pihak menilai bahwa pernyataan Amien Rais dalam aksi tersebut dinilai sebagai upaya mendelegitimasi KPU.
• KTP Elektronik WNA Terdaftar sebagai Pemilih Tetap di Cianjur, KPU Sebut Human Error
Namun, Riza Patria tak sependapat.
"Apa yang disampaikan pak Amien itu sesuatu yang biasa saja, tidak berlebihan," kata Riza Patria.
Menurut Riza Patria, Amien Rais tidak berbicara secara keras.
Ia menilai bahwa Amien Rais menyampaikan pernyataannya itu sesuai dengan gayanya selama ini.
"Ya pak Amien itu, gaya pak Amien dari dulu, tokoh reformasi kan begitu. Kalau nggak begitu dulu nggak ada reformasi. Jadi itu gaya pak Amien," ujar Riza Patria.
"Tapi kan maksud, niat baik, hati yang tulus kan baik, memastikan bahwa pemilu ini demokratis, lancar, damai," sambungnya.
• BPN Pertanyakan Petahana yang Tak Cuti Total saat Kampanye, Jokowi: Aturan KPU Bolehkan Saya Kerja
Sementara itu, soal pemikiran Amien Rais untuk mengaudit forensik terkait IT, Riza Patria menjelaskan bahwa perhitungan menggunakan IT tidak ada di Undang-Undang (UU).
"Memang UU itu terkait perhitungan suara yang sah dan halal itu cuma 1, yaitu secara manual berjenjang," papar Riza Patria.
"Memang selama ini KPU membuat perhitungan IT sebagai pembanding. Ini yang kadang jadi masalah."
"Saya kira apa yang disampaikan Pak Amien itu sesuatu yang baik dan biasa saja. Dan saya yakin KPU, teman-teman 01 dan 02, kita berkepentingan memastikan teknologinya apa, softwarenya apa, kalau memang nanti hitungan IT tetap digunakan," jelasnya.
Meski demikian, Riza Patria secara pribadi berharap agar penghitungan suara menggunakan IT itu tidak perlu digunakan.
• Tiga WNA di Madiun Terdaftar di DPT Pemilu 2019, Bawaslu Minta KPU Coret Nama Tersebut
Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com, dalam aksi unjuk rasa menuntut pemilu jujur tanpa kecurangan, bersama Forum Umat Islam (FUI), di depan Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019), Amien Rais meminta KPU dan Bawaslu independen dan profesional.
Hal ini diharapkan agar tidak ada kecurangan dalam pemilu.
Amien Rais dalam aksinya itu mengancam akan membuat perhitungan bila penyelenggara pemilu tidak profesional.
"Jangan sampai KPU dan Bawaslu main sendiri di samping, pelaksana dibayar untuk jujur. Karena itu, kalau sampai terjadi kecurangan masif dan sistematis, kita akan buat perhitungan," kata Amien Rais.
"Bentuknya apa? Bentuknya tidak akan ada perang parsial, tapi perang politik. Kita gunakan hak kita sebagai warga negara untuk memberikan pelurusan," ujarnya.
Meski demikian, Amien Rais meyakini, KPU dan Bawaslu akan bekerja dengan profesional dan independen.
Namun, jika ditemukan kecurangan, Amien Rais mengutuk keras hal tersebut.
• Maruf Amin Sesalkan Kubu Prabowo-Sandiaga Giring Opini yang Sudutkan KPU
"Kalau KPU jujur, bagus, kita doakan semoga mendapatkan hidayah, rahmat, dan dimuliakan Allah dunia dan akhirat. Tetapi, kalau KPU sampai curang, kita doakan KPU laknat, hidupnya sengsara dunia dan akhirat, saya kira itu," tegasnya.
Selain itu, Amien Rais menyatakan akan mengaudit forensik IT KPU di awal April 2019.
Amien Rais menyatakan akan ditemani pasukan IT Prabowo-Sandi untuk meminta audit forensik IT ke KPU.
"Kalau enggak mau berarti memang ada niat curang ya. Saya belum bisa mengatakan ada curang atau tidak, sekalipun gejala-gejala itu sudah kelihatan, terang benderang. Tapi kita masih husnuzon, kita masih ada agak baik sangka," paparnya.
(TribunWow.com)