Terkini Internasional

Selamatkan Anak Beruang dari Perangkap, Wanita Ini Malah Dianggap Halangi Penegak Hukum dan Dibui

Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Beruang

TRIBUNWOW.COM - Seorang perempuan di New Jersey, Amerika Serikat, dilaporkan dijatuhi hukuman penjara selama 15 hari.

Sebabnya dilansir NJ.com via The Independent Kamis (28/2/2019), perempuan bernama Chaterine McCartney itu membebaskan seekor anak beruang yang terperangkap.

Hakim James Devine menjatuhkan vonis itu setelah McCartney mengaku bersalah menghalangi penegak hukum dalam mengurus satwa liar.

McCartney yang dikenal sebagai aktivis hak binatang mengatakan dia berencana untuk mengajukan banding buntut dari insiden yang terjadi di Vernon.

Wanita di China Tuai Kecaman setelah Mengoperasi Plastik Kucing Peliharaannya agar Lebih Cantik

Dalam pernyataan yang dia bacakan di pengadilan, perempuan berusia 50 tahun itu menegaskan dia tidak menyesal sudah menyelamatkan anak beruang dari perangkap.

"Binatang ini tidak bersalah. Jadi saya atas pertimbangan moral memutuskan melepaskannya supaya dia bisa kembali ke induknya. Saya rasa itu benar," katanya.

Beruang cokelat Alaska menangkap salmon. (Alan Vernon/Wikimedia Commons)

Insiden tersebut awalnya terjadi pada Oktober 2018 di sebuah kompleks kondominium.

Badan Perlindungan Lingkungan New Jersey memasang perangkap. Pemasangan perangkap itu dimaksudkan untuk menangkap beruang yang dikenal sebagai "Momma Bear" oleh penduduk sekitar.

Beruang tersebut dianggap bertanggung jawab atas dua serangan di kawasan itu meski dilaporkan tidak ada warga yang terluka.

Bayi Terkecil di Dunia dengan Berat 268 Gram Lahir Selamat di Jepang

Mark Nagelhout yang membantu McCartney melepaskan anak beruang itu juga mengaku bersalah.

Bedanya, dia tidak menerima penjara. Selain itu, baik Nagelhout dan McCartney juga dijatuhi denda sebesar 1.315 dollar AS, atau sekitar Rp 18,5 juta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bebaskan Anak Beruang yang Terperangkap, Seorang Perempuan Malah Dibui