TRIBUNWOW.COM - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengirimkan Satuan Setingkat Kompi (SSK) prajurit dari Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 10/Brajamusri Kostrad guna membantu masalah kebakaran hutan dan lahan (Kerhutla) di Pekanbaru Riau.
Pasukan tersebut diberangkatkan oleh Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M. dari Lanut Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/2/2019).
• Prakiraan Cuaca 24 Februari 2019: Ada Peningkatan Titik Panas yang Bisa Sebabkan Kebakaran Hutan
Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Warsito menyampaikan bahwa pasukan TNI akan dengan sigap menjalankan tugas negara, satu diantaranya adalah membatu pemadaman kerhutla di Riau.
"Pagi ini, kurang dalam waktu 1x24 jam kalian semua dengan sigap, siap untuk diberangkatkan dalam Satuan Tugas Operasi Penaggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan," jelas Ganip, seperti dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI (Puspen TNI) yang diberitakan Kompas.com, Senin (25/2/2019).
Pasukan yang dikirimkan akan membantu proses pemadaman disetiap titik yang berpotensi terjadi kebakaran.
• Jokowi Sebut 11 Perusahaan Tersangka Kebakaran Hutan Kena Sanksi Rp 18 Triliun, Ini Faktanya
Sementara itu, diberitakan Tribunnews.com, Minggu (24/2/2019), menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terdapat tiga permasalahan yang harus ditindak lanjuti dalam mengatasi karhutla.
Pertama, early warning karhutla tergantung dari satelit, sedangkan satelit bisa melaporkan posisi titik api setelah 6 jam, sehingga kebakaran telah tinggi.
Kedua, pasukan yang akan merapat ke wilayah kebakaran terkendala transportasi.
Ketiga, alat untuk memadamkan api sangat terbatas.
Penempatan pasukan di titik yang berpotensi terjadi kebakaran, akan membantu dalam proses pelaporan yang lebih cepat.
Marsekal TNI Hadi Thahjanto akan menempatkan halikopter untuk tanggap cepat.
"Saya akan menempatkan helikopter yang akan ditempatkan di Dumai, untuk reaksi cepat apanila ada laporan karhutla terjadi. Selain itu juga untuk mendukung transportasi pasukan, makanan, termasuk fuel atau bahan bakar," jelas Marsekal TNI Hadi Thahjanto.
• Jokowi Ralat Pernyataan saat Debat Pilpres soal Kebakaran Hutan: Bukan Tidak Ada tapi Berkurang
Sedangkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat 47 titik panas atau hotspot di Wilayah Riau.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (24/2/2019) Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Mia Vadila menjelaskan terdapat 47 titik panas.
"Untuk pagi ini (24/2/2019) ada 47 titik hotspot di Riau, yakni di Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Siak, dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil)," jelas Mia.
Rincian dari 47 titik tersebut adalah Kabupaten Bengkalis 20 titik, Pelalawan 3 titik, Siak 29 titik, dan Inhil 4 titik.
(TribunWow.com/Ami)