Terkini Daerah

Berkemah di Nusa Penida, Siswa Jatuh dari Tebing dan Pakaiannya Ditemukan Tersangkut di Pohon

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ekarista Rahmawati Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi terprosoknya Made Candra Udiana di Saren Cliff, di Dusun Saren, Desa Batu Madeg, Nusa Penida, Minggu (24/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - I Made Candra Udiana (18), siswa kelas XI di SMK N 1 Nusa Penida dikabarkan terjatuh dari tebing curam yang dikenal dengan sebutan Saren Cliff, di Tebing Saren, Banjar Saren Desa Batumadeg, Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (23/2/2019).

Dikutip TribunWow.com dari TribunBali.com, Candra yang merupakan remaja asal Banjar Angkal, Desa Suana, Nusa Penida kala itu sedang berkemah bersama teman-temannya.

Candra datang bersama 31 teman sekelasnya, termasuk juga seorang guru wali di kelas XI Akomodasi Perhotelan 1, I Made Arnawa (30).

"Saat kejadian di lokasi itu ada 32 siswa SMK N 1 Nusa Penida, dan juga ada 19 siswa SMA N Nusa Penida," ungkap Kapolsek Nusa Penida Kompol I Komang Raka Sanjaya, Minggu (24/2/2019).

Setelah sampai di lokasi pada pukul 16.00 WITA, kawan-kawannya mendirikan tenda.

Lokasi tenda saat itu hanya berjarak sekitar 5 sampai 10 meter dari bibir tebing.

Setelah malam saat pukul 22.30 WITA, Candra yang sedang makan sempat dipanggil oleh rekannya.

Niat Tangkap Pelaku Pembunuhan, Anggota Polisi Justru Derita Luka Tusuk karena Masuk Sarang Preman

Situasi saat itu gelap gulita karena tidak ada penerangan di lokasi.

Candra kemudian mencari kayu bakar di pinggir tebing.

Menurut penuturan teman korban, Angga (16), baru berjalan beberapa langkah Candra terperosok dan jatuh ke jurang.

"Karena area lokasi yang gelap korban terperosok dan jatuh ke jurang. Saya kemudian memberitahu kejadian ini kepada teman-teman," kata Angga berdasarkan siaran pers yang diterima Tribun Bali dari Basarnas Bali.

Jatuhnya Candra saat itu juga dilihat oleh teman-temannya.

Rekannya yang panik, berusaha memanggil pertolongan kepada warga di sekitar.

"Malam itu juga kami turun ke TKP dan berupaya lakukan pencarian," jelas Raka Sanjaya kembali.

Mendengar laporan tersebut, Tim Basarnas langsung terjun ke lokasi.

Viral Suami Bunuh Istri dan Ambil Bayi Dalam Kandungannya, Ternyata Sempat Urus Bayi sebelum Kabur

Diketahui Angga ternyata terjatuh dari tebing setinggi 275 meter dengan kemiringan 90 derajat pada Sabtu (23/2/2019) sekitar pukul 22.30 WITA.

Sedangkan di bawahnya merupakan arus yang deras.

Pencarian sempat dilakukan, namun karena sudah malam, pencarian dilanjutkan kembali pada Minggu (24/2/2019), mulai pukul 06.00 WITA pagi.

Pencarian dilakukan oleh tim SAR dibantu personel Polsek Nusa Penida dan BPBD Klungkung.

Pencarian dengan menyusuri jalur setapak di pinggir tebing hingga mencapai pantai, namun Candra belum ditemukan.

"Namun korban masih belum bisa ditemukan, mengingat situasi malam hari dan minim peralatan sehingga menungu personil dan peralatan Basarnas Denpasar," ujarnya.

Selanjutnya pencarian dilakukan kembali dan sekitar pukul 09.00 WITA Minggu (24/2/2019), delapan personel Basarnas tiba di TKP.

“Ke 8 personil kemudian langsung mempersiapkan alat untuk menuruni tebing," jelas Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I B Surya Wirawan, yang memimpin langsung jalannya operasi SAR mengatakan, metode pencarian dilakukan dengan dua cara.

Pertama dengan menurunkan rescuer menggunakan Larkin Rescue Frame agar dapat memantau korban jika tersangkut di pepohonan di pinggir tebing.

Seorang petugas SAR diturunkan melakukan pencarian menggunakan tali.

Cara kedua dengan menurunkan personil melewati jalur manual menyusuri tebing.

“Kita juga siagakan satu unit Rigid Inflatable Boat di perairan Batumadeg untuk memantau pergerakan rescuer dari atas tebing,” kata Surya Wirawan.

Ilustrasi I Made Candra Udiana (18), siswa kelas XI di SMK N 1 Nusa Penida terjatuh dari tebing curam yang dikenal dengan sebutan Saren Cliff di Nusa Penida, Klungkung, Sabtu (23/2/2019) (Tribun Bali/Dwi S)

Baju Candra ditemukan

Di jarak kurang lebih 20 meter di bawah tebing, tim SAR menemukan pakian yang diduga milik Candra.

“Setelah melaksanakan pencarian selama enam jam lamanya, tim SAR hanya menemukan pakaian korban yang tersangkut di pohon, karena saat jatuh korban hanya mengalungkan pakainnya di leher,” jelas Surya Wirawan

Pencarian pun terus dilakukan.

Namun hingga menjelang malam, sosok Candra masih belum ditemukan.

Pencarian Hari Ketiga

Pencarian Made Candra Udiana kembali dilakukan.

Hal ini dibenarkan oleh Humas Basarnas Bali, Made Krisna Maharta.

Kasus Pria Bunuh Diri di Transmart Lampung, sang Ayah Ungkap Percakapan Terakhir dengan Korban

Berdasarkan perkiraan Basarnas korban bisa saja tersangkut di pepohonan rambat di sekitar tebing, atau diduga jatuh ke dasar jurang.

"Kami upayakan satu orang rescuer melalui Larkin bisa mencari di sekitar tebing. Kan kemungkinan juga dia tersangkut di pepohonan rambat yang berada di pinggir tebing, apalagi memang di situ banyak pohon rambat. Tapi tim juga turun sampai di dasar, dan sampai habis panjang tali," kata Made Krisna kepada Tribun-Bali.com.

Made Krisna mengatakan kemungkinan ada harapan Candra masih hidup.

"Kami juga tidak bisa memastikan keadaan korban seperti apa. Sudah tiga hari ini yang pasti peluang hidup masih ada. Kan kalau Basarnas akan melakukan pencarian selama 7 hari. Belum ada tanda-tanda ditemukan, tapi kami juga melihat masyarakat juga melakukan pencarian manual, mungkin mereka punya jalur tersendiri menuju dasar tebing," terang dia lagi.

Hingga berita ini ditulis, Tribun-Bali.com belum menerima informasi terbaru dari Tim Basarnas Bali. (TribunWow.com)