Pilpres 2019

Debat soal Unicorn hingga Kebakaran Hutan, Rian Ernest sampai Saling Tunjuk dengan Siane Indriani

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKN Jokowi Ma'ruf Rian Ernest, terlibat debat panas dengan BPN Prabowo-Sandi, Siane Indriani di program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019).

TRIBUNWOW.COM - TKN Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf yang diwakilkan oleh Erlinda dan Rian Ernest, terlibat debat panas dengan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Siane Indriani dan Faldo Maldini.

Perdebatan kedua kubu ini ditampilkan dalam program Mencari Pemimpin bertajuk 'Pasca-Debat, Siapa di Hati Swing Voters?' yang tayang live di KompasTV, Jumat (22/2/2019).

Ada sejumlah pembahasan yang diperdebatkan dalam program tersebut.

Satu di antaranya adalah terkait swing voters millenials yang akan kecewa, dengan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto karena tak paham makna Unicorn.

Reaksi Adian Napitupulu saat BPN Sebut Prabowo Hanya sedang Pastikan Pelafalan Unicorn Jokowi

"Banyak sekali kaum milenial sangat kecewa dengan pak Prabowo karena tidak mengakomodir apa yang jadi keinginan kaum milenial. Hanya sekedar Unicorn saja tidak bisa dijawab oleh dia," papar Linda.

Menanggapi itu, Faldo berpendapat bahwa tidak salah jika seorang calon presiden tidak paham arti Unicorn.

"Istilah Unicorn, bagi saya itu tidak masalah jika presiden itu tanya, 'itu apa maksudnya?' untuk klarifikasi. Karena presiden bukan Tuhan yang Maha Tahu," kata Faldo.

"Oh ya enggak dong. Saya akan jawab, saya akan jawab," Rian Ernest tiba-tiba menginterupsi.

"Bro Faldo sendiri mengatakan bahwa, kalau enggak salah ya, ada tujuh Unicorn di Asia Tenggara atau Asia. Empat ada di Indonesia. Kalau Anda mau jadi presiden memimpin 260 juta rakyat Indonesia dengan mengatakan 'ekonomi, ekonomi, ekonomi', lalu Anda enggak ngerti Unicorn, lalu Anda bacaannya di rumah itu apa?" sambung Rian Ernest.

Beda pendapat, Faldo pun memaparkan gagasanya.

"Nah ini yang salah. Kalau ngerti ekonomi itu dia tahu nih, empat dari tujuh itu memang bisnisnya di Indonesia, market sizenya di Indonesia," Faldo menjelaskan.

Belum selesai pemaparannya, Rian Ernest langsung memotong.

"Tapi Unicorn harus tahu dong. Ini konsep dasar Unicorn itu apa. Lalu dijawab hanya yang online-online saja," ujar Rian.

"Enggak, poin yang lebih penting adalah, jangan sampai kekayaan yang ada di republik lalu keluar. Itu saja," sambung Faldo Maldini.

Tampak keduanya berbicara sama keras, membela argumen masing-masing.

Giliran Siane memaparkan gagasannya.

Ia menyebutkan bahwa Calon Presiden nomor urut 01 Jokowi memiliki keunggulan sebagai seorang petahana.

Pasalnya, menurut Siane, Jokowi jadi sangat mengetahui bagaimana proses pemerintahan.

"Sementara ini kan pertanyaannya mendadak (untuk Prabowo). Dan kemudian pertanyaan ini sebetulnya tidak masuk dari infrastruktur. Infrastruktur apa? Kan tidak masuk dalam tema," papar Siane.

Budiman Sudjatmiko sampai Tepuk Jidat saat Fadli Zon Sebut Prabowo Cuma Koreksi Ejaan Unicorn Jokowi

Tampak Rian Ernest kaget mendengar pernyataan itu.

"Loh? Mohon maaf. Saya harus sanggah Ibu. Penyataan itu harus langsung saya sanggah," tegas Rian Ernest.

"Kita bicara infrastruktur teknologi (untuk mengembangkan Unicorn). Aduh. Bahaya betul ini," kata Rian bersamaan dengan Siane yang mulai membahas hal lainnya, yaitu soal data salah Jokowi terkait kebakaran hutan.

"Kemudian kebakaran hutan. Kebakaran hutan itu sangat fatal," papar Siane.

"Karena apa? Itu di tahun 2017, pak Jokowi divonis bersalah oleh pengadilan tinggi Palangkaraya karena lalai dalam pencegahan kebakaran hutan," sambung Siane.

Mendengar itu, Rian Ernest tampak mulai emosi.

Ia menggunakan nada bicara lebih tinggi dari sebelumnya.

"Pak Prabowo dipecat DKPP tahun 1998 kok," tegas Rian Ernest.

"Jadi jangan bicara hukum Ibu Siane di sini," katanya lagi sambil menunjuk Siane.

"Maksudnya fakta," balas Siane.

"Pak Prabowo dipecat kok diduga ikut pelanggaran HAM," ujar Rian lagi.

"Jadi saya sarankan pada BPN untuk jangan bicara hukum," tegas Rian, kembali menunjuk Siane.

"Jauh banget, jauh," Siane balik menunjuk Rian.

 

Unggah Foto Jokowi di Instagram, Yuni Shara: Dia Kerja untuk Kita, Bukan Kita Kerja untuk Beliau

Reaksi Milenial soal Unicorn

Dikutip dari Tribunnews.com, pembahasan soal Unicorn menjadi bagian Debat Capres 2019, Minggu (17/2/2019) yang paling menarik kaum milenial dan banyak dibahas warganet.

Diketahui, pembahasan ini berawal dari calon presiden nomor urut 01, Jokowi yang melontarkan pertanyaan pada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, soal infrastruktur yang akan dibangun untuk 4 Unicorn Indonesia.

Ditodong pertanyaan itu, Prabowo tampak kebingungan akan maksud pertanyaan Jokowi.

Prabowo hingga kembali menegaskan ke Jokowi soal pertanyaaan Unicorn.

"Yang Bapak (Jokowi) maksud Unicorn? Maksudnya yang online-online itu ya?" tanya Prabowo yang dijawab anggukan oleh Jokowi.

Prabowo pun memberikan jawabannya.

Ia mengaku khawatir perkembangan Unicorn bakal mempercepat larinya dana asal Indonesia ke luar negeri.

Merespon jawaban Prabowo yang berputar dan tampak bingung, ratusan anak muda di acara nonton bareng debat langsung bersorak.

Seketika‎ lokasi acara di Luck In The Sky, SCBD, Jakarta Selatan riuh.

Banyak dari mereka yang tertawa melihat respon dan jawaban Prabowo.

Sementara itu diketahui, Unicorn merupakan sebutan bagi perusahaan rintisan (Start Up) yang ‎bernilai diatas Rp 1 miliar dolar AS atau setara Rp14 trilun (kurs Rp 14.000 per dolar AS).

Di Asia Tenggara, ada 7 unicorn yang mana empat di antaranya ada di Indonesia yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak.

Unicorn di Indonesia berkembang, karena besarnya ekonomi digital Indonesia yang diprediksi akan tumbuh empat kali lipat di tahun 2025.

Debat Sengit Fadli Zon dan Maruar Sirait saat Prabowo Disebut Tak Pernah Menang Pemilu

Soal Kebakaran Hutan

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Calon Presiden Petahana Jokowi menyebutkan, satu di antara keberhasilannya dalam memimpin Indonesia selama 4 tahun terakhir adalah menekan kebakaran hutan dan lahan.

Capres nomor urut 01 ini mengatakan, selama tiga tahun terakhir pemerintahannya, kebakaran hutan sudah bisa diatasi.

"Kita ingin kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut tak terjadi lagi, dan ini sudah kita atasi," kata Jokowi dalam segmen pertama atau penyampaian visi misi pada debat calon presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

"Dalam tiga tahun ini, tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut," lanjut Jokowi.

Namun, Greenpeace Indonesia memberikan bantahan atas pernyataan Jokowi itu melalui Twitter miliknya, @GreenpeaceID, Minggu (17/2/2019).

Greenpeace mengungkapkan bahwa faktanya kebaran hutan besar terjadi pada 2015 dan masih terus terjadi hingga saat ini.

"Pak @jokowi tadi mengeluarkan statement bahwa tidak terjadi kebakaran hutan selama 3 tahun terkahir. Faktanya?

Sejak tragedi kebakaran hutan terbesar 2015, kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun hingga sekarang. #DebatCapres," tulis Greenpeace Indonesia.

Jokowi Ralat Pernyataan saat Debat Pilpres soal Kebakaran Hutan: Bukan Tidak Ada tapi Berkurang

 

(TribunWow.com/Nanda)