TRIBUNWOW.COM - Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan jumlah kekayaan sebesar 35 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 508 triliun.

Kekayaan tersebut diperoleh dari perusahaan rokok PT Djarum yang dirintis ayah mereka, Oei Wie Gwan.

Dikutip dari laman Wikipedia, Jumat (22/2/2019), Oei Wie Gwan membeli usaha rokok kretek skala kecil yang bernama jarum Gramaphon pada tahun 1951, kemudian diubah namanya menjadi Djarum.

Robert Budi dan Michael Hartono mulai mengambil alih Djarum setelah ayahnya meninggal.

Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Tjhong.

Anak kedua dari pendiri Djarum lahir di Semarang pada 28 April 1940, akan berusia 79 tahun pada April 2019.

Robert menikah dengan seorang wanita bernama Widowati Hartono atau akrab disapa Giok Hartono.

Dari pernikahan tersebut Robert dikaruniai tiga putra yaitu Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Michael Bambang Hartono

Michael Hartono memiliki nama asli Oei Hwie Siang.

Kakak kandung Robert Budi Hartono ini lahir di Kudus, 2 Oktober 1939, umurnya genap 80 tahun pada Oktober 2019.

Ia juga pernah mendapatkan medali perunggu untuk cabang olaharaga bridge di Asian Games 2018.

Michael Hartono diketahui menjadi atlet tertua di Asian Games 2018.

Perjalanan PT Djarum

Dikutip dari Intisari, Jumat (22/2/2019), Djarum yang dirintis Oei Wie Gwan ternyata pernah mengalami kebakaran hebat pada tahun 1963 hingga asetnya habis.

Di tahun yang sama, Oei Wie Gwan meninggal dunia sehingga perusahaan diambil alih Robert Budi dan Michael Hartono.

Perusahaan rokok yang sempat terpuruk itu kemudian kembali bangkit ketika diambil alih dua kakak beradik Hartono.

Saat itu Robert Budi Hartono baru berusia 23 tahun sedangkan Michael Hartono berusia 24 tahun.

• Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia dan Sumber Kekayaannya, Hartono Bersaudara Masih di Puncak

Di usia yang masih terbilang muda mereka berdua berhasil melebarkan sayap dengan produksi rokok secara modern.

Jika sebelumnya sang hanya membuat rokok dengan cara dilinting manual, kakak beradik Hartono memilih menggunakan mesin-mesin canggih.

Rokok Djarum Filter yang dibuat menggunakan mesin menjadi andalan perusahaan.

Pada tahun 1972, Djarum telah melakukan ekspor rokok ke Amerika Serikat.

Pada tahun 1981, rokok filter dengan cita rasa kretek tradisional mulai banyak diminati masyarakat.

Kini Djarum telah menjadi perusahaan raksasa yang memiliki mangsa pasar besar di Amerika Serikat.

Di Indonesia, produksi Djarum sudah mencapai 48 milyar batang per tahun yang mencapai 20 persen dari jumlah produksi nasional.

• Jadi Anak Orang Terkaya di Indonesia tapi Hidup Sederhana, Armand Hartono: Wong Jowo Ngerti Cukup

Seiring dengan perkembangannya, Djarum berkembang menjadi Group Bisnis.

Djarum telah berinvestari pada beberapa sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik, dan multimedia.

Di sektor perbankan, kakak beradik Hartono menjadi pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA) yaitu sebesar 51 persen.

Mereka juga memiliki perkebunan kelapa sawit sebesar 65.000 hektar di Kalimantan Barat.

Selain itu, Grand Indonesia dan Polytron juga termasuk properti milik Robert Budi dan Michael Hartono.

Perusahaan baru yang dimiliki yakni Ventures Global Digital Prima dan Global Digital Niaga (Blibli.com).

Mereka juga telah membeli Kaskus, sebuah situs Indonesia yang populer.

Hobi olah raga bulu tangkis Robert Budi Hartono membuatnya mendirikan PB Djarum pada tahun 1969.

(TribunWow.com/Ami)