Terkini Daerah

Polisi Ungkap Dugaan Motif Pembunuhan Ketua Komunitas Waria Palembang di Rumahnya

Penulis: Laila Zakiyya Khairunnisa
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembunuhan

TRIBUNWOW.COM - Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, Kompol Masnoni, mengungkapkan informasi dari kasus pembunuhan Ketua Komunitas Waria Palembang, Ita Sandy atau yang bernama asli Ismail Effendi (56).

Kompol Masnoni menyebutkan bahwa pelaku sempat mengambil sejumlah barang milik korban.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (20/2/2019), petugas kepolisian mengaku tak dapat menemukan sejumlah barang pribadi korban di lokasi kejadian yang bertempat di Rusun Blok 12 Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan.

Barang pribadi tersebut berupa dua buah handphone serta sebuah dompet milik korban.

Hal tersebut diungkap Masnoni saat ditemui di Mapolsek Ilir Barat I Palembang, Selasa (19/2/2019).

"Handphone dan barang berharga korban juga hilang," sebut Masnoni.

Ketua Komunitas Waria Palembang Ditemukan Tewas, Polisi Ungkap Ita Sempat Melakukan Perlawanan

Pihak kepolisian menduga pelaku pembunuhan Ita merupakan orang yang dekat dengan korban.

Kemudian pihak polisi menduga bahwa motif pembunuhan tersebut dikarenakan pelaku ingin menguasai harta milik korban.

"Kita duga korban berarti ada komunikasi dengan orang yang dikenal di dalam rumahnya. Karena memang teriakan korban tidak ada yang didengar oleh tetangga. Dugaannya pelaku adalah teman dekat," ungkapnya.

Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Masnoni saat memberikan keterangan terkait tewasnya Ita alias Iwan Effendi (56), yang merupakan ketua Waria Palembang, Selasa (19/2/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Pernyataan tersebut diungkapkan setelah polisi mendapat keterangan dari sejumlah teman korban bahwa korban sebelumnya sempat menerima dana bantuan yang ditujukan untuk organisasinya sebanyak Rp 7 juta rupiah.

Kakaknya Jadi Otak Pembunuhan, Adik Rasyid Mengaku Kaget saat Polisi Geledah Septic Tank

Korban juga diketahui belum lama ini membeli sebuah motor.

"Keterangan dari rekan-rekannya korban baru beli motor. Motor korban ada di TKP dan sudah diamankan," terangnya.

Melalui penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, didapatkan barang bukti berupa sebuah balok dan sebilah pisau yang berlumuran darah.

Hasil olah tempat kejadian perkara (tkp) yang dilakukan oleh pihak kepolisian juga menunjukkan bahwa tetangga korban mengaku tak melihat ataupun mendengar suara teriakan atau suara apapun pada saat kejadian terjadi.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok hingga Berujung Pembacokan, Masalah Sudah Sejak Lama

Hingga saat ini, polisi masih melakukan pengembangan terkait kasus ini.

"Saksi tidak ada yang mendengar, jadi kuat dugaan memang pelakunya adalah teman dekat. Sekarang masih kita kembangkan," ujar Masnoni.

Korban Sempat Melawan

Ketua Komunitas Waria Palembang, Ita Sandy atau yang bernama asli Ismail Effendi (56) ditemukan tewas di kediamannya yang terletak di Rumah Susun (Rusun) Blok 12 Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang, Sumatera Selatan.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Rabu (20/2/2019), terkait kasus tersebut, pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan kepada tiga orang saksi.

Polisi masih belum mengetahui motif di balik pembunuhan Ketua Komunitas Waria tersebut.

"Untuk saat ini sudah tiga saksi yang kami periksa dan saat ini mengenai motifnya masih dalam penyelidikan," ucap Kapolsek Ilir Barat (IB) I Kompol Masnoni.

Dua Keluarga di Palembang Cekcok dan Berujung Pembacokan, Pelaku Sempat Lihat Istrinya Terinjak

Menurut penyelidikan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian, Ita merupakan sosok yang tertutup di lingkungannya.

Setelah dilakukan proses autopsi, ditemukan sejumlah luka tusukan serta luka lebam di bagian tubuh korban.

Dari hasil autopsi tersebut diduga bahwa korban sempat melawan saat diserang oleh pelaku pembunuhan.

"Dari hasil otopsi, korban mengalami luka di bagian kepala kanan, jakun sedalam 8 cm dan pergelangan tangan, diduga sebelum dibunuh korban sempat melawan ," ungkapnya.

Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Dalam Masjid di Sumedang: Saya Kesal, Marah, Tak Dihargai

Kronologi Penemuan Korban

Kabar ditemukannya Ita alias Ita dalam keadaan tewas di kediamannya menggegerkan warga setempat.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (20/2//2019), jenazah Ita pertama kali ditemukan oleh keponakan korban, Andi Putra Wijaya (36).

Saat itu Andi pergi mengunjungi kediaman Ita lantaran selama dua hari sebelumnya, pamannya itu tidak dapat dihubungi.

Kemudian karena tak bisa dihubungi, ibu Andi meminta agar Andi mengunjungi kediaman pamannya.

Pernyataan tersebut diungkap Andi saat ditemui kala tengah membuat laporan di Mapolsek Ilir Barat 1.

Satu Keluarga Dibacok Tetangga di Palembang Hanya karena Parkir Becak

"Pagi saya telepon, terus tidak aktif. Sore saya telepon lagi, tapi masih tidak aktif. Ibu langsung suruh saya ke rumah mamang (paman)," jelas Andi memberi keterangan, Selasa (19/2/2019).

Andi mengaku ia pada awalnya pergi mengunjungi kediaman pamannya tersebut pada pagi hari.

Andi Putra Wijaya (36) keponakan Ita alias Iwan Effendi (56) seorang waria yang ditemukan tewas, saat membuat laporan di Polsek Ilir Barat 1 Palembang, Selasa (19/2/2019). (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Lantaran tidak ada respon yang didapat, kemudian Andi memutuskan untuk pergi.

Namun ia dan sang istri yang menenmaninya, kembali mengecek lagi pada malam harinya.

"Pagi aku sudah ke sana. Jam 11 dan 10 aku bel tidak aktif-aktif. Aku cek digembok. Malamnya lagi aku datang sama bini aku ngecek. Bini aku mengintip dari celah jendela. Pintu rumah tergembok seperti pada siangnya, tapi lampu hidup," ungkapnya Selasa (19/2/2019), dikutip dari SriwijayaPost.com.

Kronologi Pria Bacok Jemaah yang Salat Isya di Masjid, Begini Pengakuan Pelaku soal Motif Pembunuhan

Dalam kunjungan itu, Andi merasa janggal lantaran melihat lampu rumah yang hidup, namun pintu terkunci dengan menggunakan gembok.

Keponakan korban itu mencoba memanggil-manggil korban namun tidak mendapat sahutan apapun.

Kemudian ia dan istrinya mengintip dari lantai bawah.

Dari lantai bawah itulah ia melihat kondisi pamannya yang sudah telungkup.

"Dari bawah, istri saya bilang motor mamang ada di dalam. Jadi, saya intip, lihat mamang sudah tertelungkup," tutur Andi Selasa (19/2/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.

Stress Sejak Cerai, KN Bacok 2 Kali Orang yang Salat di Masjid dan Mengaku Kesal Tak Dihargai

Melihat kondisi tersebut, Andi kemudian mencoba membobol pintu menggunakan batu.

Akan tetapi percobaannya tersebut tidak membuahkan hasil.

Akhirnya Andi memutuskan untuk meminjam palu kepada tetangga.

"Pertama ada motor dan ada tangan korban terlentang. Aku lihat. Aku panik. Aku cari batu untuk memukul pintu tak ketemu. Kemudian aku meminjam pukul," ucap Andi menerangkan.

Setelah berhasil membuka pintu kediaman korban, Andi kaget menemukan kondisi pamannya yang mulai membusuk.

"Baru dua langkah jalan masuk ke rumah sudah bau busuk, saya lihat badan mamang sudah menghitam. Langsung saya tutup lagi dan telepon polisi," terangnya.

"Nah dilanjake wong ini. Jenazahnya lah kembung darahnya lah hitam. (Sudah dibunuh orang. Kondisi jenazah sudah membengkak dan darahnya sudah menghitam). Sudah dalam keadaan busuk. Warga banyak datang dan warga melaporkan ke polisi. Pada kepalanya terlihat luka dan mengalir darah berwarna hitam," lanjutnya kemudian,  Selasa (19/2/2019), dikutip dari SriwijayaPost.com.

Polisi akan Minta Bantuan FBI untuk Ungkap Pelaku Penusukan Siswi SMK di Bogor

Andi menerangkan bahwa sesungguhnya bau busuk dari jenazah pamannya tersebut tercium hingga ke luar ruangan.

"Sempat saya panggil-pangil tapi tidak ada jawaban. Di depan juga tercium bau busuk," ujar Andi, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (19/2/2019).

Setelah pintu terbuka, Andi memutuskan untuk menghubungi pihak kepolisian setempat.

Saat petugas telah tiba, jenazah tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang untuk dilakukan proses autopsi.

Dari kondisi jenazah pamannya saat ditemukan, ia menduga bahwa pamannya telah meninggal lebih dari satu hari.

"Badannya sudah membiru mungkin sudah meninggal sejak beberapa hari kemarin," tukasnya.

Lewat Baju yang Ditemukan, Istri Arnold Identifikasi Jenazah Suaminya yang Dibuang ke Septic Tank

Hal tersebut kemudian disebutkan pula oleh Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, Kompol Masnoni yang menangani kasus tersebut.

Andi menuturkan bahwa semasa hidupnya, pamannya memang dikenal sebagai ketua organisasi waria di Palembang.

Namun ia tak pernah mengetahui jika pamannya memiliki musuh.

"Mamang memang sudah lama jadi ketua waria. Orangnya baik, kalau cerita ada musuh begitu tidak pernah," pungkas Andi.

Ita ditemukan tewas pada Minggu (17/2/2019) di kediamannya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (tkp) yang dilakukan petugas kepolisian di hari yang sama, ditemukan sebuah balok kayu dan sebuah senjata tajam tak jauh dari tubuh korban saat ditemukan.

Tak hanya barang bukti tersebut, barang milik korban berupa dua buah handphone dan dompet juga dinyatakan hilang.

"Dua unit handphone korban juga hilang, memang ada kita temukan sajam. Sekarang kasusnya masih diselidiki," jelas Masnoni.

Lihat berita lainnya di sini:

(TribunWow.com)