TRIBUNWOW.COM - Warga kampung Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam heboh dengan kabar adanya pembunuhan dengan korban seorang wanita bernama Fitri Suryanti, pada Senin (11/2/2019).
Dikutip TribunWow.com dari TribunBatam.id, Selasa (12/2/2019), pembunuh Fitri, Yuda Lesmana (YL/ 24) telah tertangkap pada Selasa (12/2/2019) terhitung 10 jam sejak jasad Fitri ditemukan.
Setelah menangkap pelaku, beredar pula di media sosial rekaman video pengakuan Yuda mengenai aksinya.
Dalam video berdurasi 27 detik itu, Yuda yang diduga setelah diringkus polisi dengan tenang mengungkapkan alasan membunuh korban.
Yuda yang mengenakan kaos putih, bahkan mengatakan telah merencanakan sejak lama pembunuhan itu dan sempat lupa nama Fitri.
Pada video itu tampak Yuda dan suara seseorang menanyainya, sebut saja P.
P awalnya menanyakan siapa yang pelaku bunuh.
Pelaku kemudian menyebut seorang perempuan lantas P menanyakan kembali namanya.
Yuda menyebut nama Fitri namun mengatakan lupa dengan nama perempuan itu karena masalah dengan korban sudah lama.
• Sebut Perumahan Terbilang Aman, Tetangga Heran Fitri Suryanti Dibunuh pada Siang Hari
Namun pelaku mengaku dirinya mengingat jelas wajah korban.
"Perempuan bang, seingat saya namanya Fitri (dia sejenak), namanya saya sudah lupa bang, soalnya dah lama kali, sudah enggak apal lagi. Tapi kalau mukanya saya ingat bang," ujar Yuda.
Yuda kembali ditanya mengenai perencanaan pembunuhan yang ia lakukan.
"Sudah berapa lama kau rencanakan pembunuhan itu?," tanya P.
Yuda mengatakan telah merencanakan selama lima tahun dan nekat membunuh Fitri karena dendam lama.
"Dendam lama. Sudah 5 tahun bang," ungkap Yuda.
"Jadi kau ngaku, kau salah?," tanya P kembali.
"Iya bang," jawabnya.
P juga menanyakan di mana lokasi Yuda membuang senjata yang digunakan untuk membunuhnya.
"Dimana kau buang pisaumu?," tanya P lagi.
"Di Sungai Ladi bang," pungkasnya.
• Motif Yuda Lesmana Bunuh Fitri Suryanti Terungkap, Simpan Dendam 5 Tahun meski Tak Ingat Nama Korban
Yuda juga menyebut sebelum membunuh korban, dirinya memantau kediaman korban selama satu bulan terakhir.
"Sekitar sebulan lah bang, aku tengok dulu ke rumahnya bang, jam berapa dia ada di rumahnya."
"Mulai jumpa dia aku pantau terus rumahnya," kata Yuda dalam rekaman tersebut.
Penuturan pelaku soal pengintaian yang ia lakukan, juga turut dibenarkan oleh keluarga dan tetangga Fitri.
"Saya tak lihat sendiri, tapi infonya begitu, sudah sebulan dia pantau. Naik motor," katanya.
Dari informasi yang didapatnya juga, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pelaku sempat menanyakan gas elpiji kepada orangtua korban, Ameng.
"Di facebook juga kita lihat. Orangtuanya sendiri yang bilang. Dia (pelaku) nanya gas. Mungkin mau mantau korban," ujarnya.
Disebutkan polisi, Yuda sempat menawar gas Ameng dengan harga murah bertepatan dengan hari pembunuhan Fitri, Senin (11/2/2019).
Namun pada saat itu Ameng tidak mau menjualnya.
Hal itulah yang membuat polisi mencurigai sosok Yuda sebagai pelaku dan memburunya.
Yuda sebut Fitri Penyebab Putusnya dengan Kekasih
Kepada polisi, Yuda mengakui dirinya menyimpan dendam berlatar belakang asmara.
Jadi pada awalnya, hubungan cintanya kandas dengan sang kekasih yang merupakan teman korban atau Fitri.
Yuda berkeyakinan penyebabnya adalah Fitri.
Hal itulah yang membuatnya menyimpan dendam selama lima tahun.
Seusai putus dengan kekasihnya, Yuda yang sakit hati memutuskan merantau ke kampung halamannya di Medan.
Sempat pulang ke Medan, Yuda kembali merantau ke Batam berniat untuk mengadu nasib.
Suatu hari ia tak sengaja kembali melihat sosok Fitri saat akan membeli gas di toko milik orangtua Fitri.
• Motif Yuda Lesmana Bunuh Fitri Suryanti Terungkap, Simpan Dendam 5 Tahun meski Tak Ingat Nama Korban
Dari situlah dendam dan sakit hati Yuda kembali membara.
Menurutnya Fitri harus bertanggungjawab atas sakit hati dan hubungan milik Yuda yang kandas.
Hanya Saja Yuda menunggu waktu yang tepat untuk bisa menghabisi Fitri.
Dan pada Akhirnya, Senin (12/2/2019) Yuda menemukan waktu yang tepat untuk membunuh.
Kronologi Pembunuhan
Seusai mengintai rumah Fitri, Yuda memutuskan melakukan niat jahatnya.
Pada Senin (11/2/2019), Yuda berangkat ke rumah Fitri dengan membawa sebilah pisau.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, sebelum membunuh Yuda sempat menawar gas kepada ayah Fitri, Ameng.
Saat Ameng pergi mengantar Gas, kemudian Yuda masuk ke rumah dan menemui Fitri.
Yuda mengaku awalnya Fitri tak mengingat Yuda.
"Dia awalnya tidak ingat sama saya, sampai saya cekik dia sampai pingsan," sebut Yuda.
Saat Fitri Pingsan, Yuda kemudian mengemasi barang-barang milik korban seperti Laptop dan HP korban.
Saat mengemas barang, Fitri yang perlahan sadar kemudian sempat melawan Yuda.
"Dia bangun, kemudian saya tikam sama pisau yang saya bawa. Saya lupa berapa kali menikam lehernya, yang jelas ada beberapa kali," terang Yuda.
Foto Fitri Suyanti saat ditemukan tak bernyawa di kamarnya Senin (11/2/2019) (Akun Facebook Dhika Prasetya)
Usai menikam dan memastikan Fitri meninggal, Yuda kemudian pergi dari rumah tersebut dan merusak CCTV.
Ia mengaku membakar barang bukti baju yang ia kenakan saat membunuh Fitri.
Sementara Pisau yang ia gunakan untuk membunuh Fitri dia buang ke Sei Ladi.
"Pisaunya saya buang ke Sei Ladi," tegasnya.
Penangkapan YL Kurang dari 10 Jam
Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pembunuh Fitri ditangkap pada Senin (11/2/2019) pukul 23.00 WIB.
Ada tim gabungan yang menangkap pelaku, yaitu Subdit III Polda Kepri dan Tim Macan Satreskrim Polresta Barelang.
Akhirnya pelaku dibekuk polisi di tempat kosnya di kawasan Bengkong Permai, saat ia sedang bersembunyi.
"Alhamdulilah, pelakunya sudah kita amankan menjelang dinihari tadi," terang Andri saat dikonfiirmasi, Selasa (12/2/2019) pagi.
Hingga siang, Selasa (12/2/2019) polisi masih melakukan penyelidikan kepada pelaku.
Andri menjelaskan sempat melepaskan tembakan ke arah pelaku saat penangkapan karena pelaku berusaha melarikan diri.
"Memang terpaksa kita tembak karena memcoba melawan dan melarikan diri," sebut Andri kepada TribunBatam.id.
Pelaku pembunuhan Fitri berhasil ditangkap di Bengkong Permain. (TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN)
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)